30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bangun Kekompakan untuk Menyejahterakan Masyarakat, Mensos Beri Bantuan Sembako 1.000 Warga Prasejahtera Kota Medan

istimewa/sumutpos
BERSAMA: Mensos Agus Gumiwang, didampingi Wagubsu Musa Rajekshah, Wali Kota Medan Drs Dzulmi Eldin, usai menyerahkan bantuan kepada warga Kota Medan. .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar seribu warga Kota Medan menerima bantuan bahan pokok yang diberikan langsung Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita di Lapangan Benteng Medan, Kamis (14/2).

Program ini diharapkan dapat berkelanjutan sebab sangat bermanfaat, khususnya bagi warga prasejahtera.

Dalam sambutannya, Mensos menegaskan kehadiran negara dalam penanganan masalah-masalah sosial khususnya kemiskinan sudah menampakkan hasil. Saat ini angka kemiskinan mencapai 9,66 persen dan merupakan sejarah bagi Indonesia dengan mencatat angka kemiskinan satu digit.

“Saat ini kita tengah bersama-sama berjuang mengatasi masalah kemiskinan, dan hasilnya sudah nampak dari angka kemiskinan yang mencapai 9,66 persen. Pencapaian penurunan angka kemiskinan tersebut tentunya bukan kebetulan atau tidak terencanakan namun merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakann

secara sinergi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan stakeholder-stakeholder lainnya,” katanya.

Agus mengatakan, banyak faktor-faktor yang mendukung penurunan angka kemiskinan, salah satunya melalui kontribusi pelaksanaan program-program penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Program-program pemerintah yang terstruktur seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan program lainnya.

Mensos juga mengapresiasi respon Pemprovsu dan Pemko Medan atas program Kemensos. Kepedulian Wali Kota Medan kepada masyarakatnya, menunjukkan implementasi demokrasi yang tidak hanya dalam bentuk demokrasi politik, namun juga memerlihatkan bahwa demokrasi bisa ditunjukkan melalui bidang sosial berupa pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial masyarakat tanpa terkecuali.

“Melalui kegiatan ini kita bangun kekompakan dan kita satukan tekad untuk menyejahterakan masyarakat khususnya di Kota Medan. Saya sangat mendukung inisiatif-inisiatif daerah dalam berkreasi untuk menciptakan peningkatan taraf hidup masyarakatnya,” ujarnya.

Agus menyebutkan, pembagian sembako ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan pokok sesaat, namun menyiratkan ajakan pemerintah kepada setiap komponen bangsa di Sumut, khususnya Kota Medan untuk bersama-sama menangani masalah-masalah sosial.

“Saat ini bangsa Indonesia tengah memasuki Era Revolusi Industri 4.0, dalam sejarah perjalanan revolusi industri, dari mulai Revolusi Industri 0.1 sampai ke Revolusi Industri 4.0 pada setiap tahapannya, selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan,” ungkapnya.

Sektor kesejahteraan sosial tidak menolak revolusi industri 4.0 namun harus lebih proaktif untuk mengantisipasi dampak permasalahan sosial yang menyertainya, karena itu diperlukan berbagai kreatifitas penanganan masalah sosial di era milenial saat ini.

“Banyak cara yang dapat dilakukan, namun intinya adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi informasi dan dunia digital dalam pemberian pelayanan sosial. Kita sudah memulainya antara lain melalui program PKH dan BPNT yang menerapkan metode keuangan inklusi serta memanfaatkan teknologi melaui sistem perbankan,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara penyerahan sembako, Wagubsu Musa Rajekshah (Ijeck), Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Anggota DPR Meutya Hafid, pejabat dan staf Kemensos, Forkopimda Provsu dan Kota Medan, OPD Pemprovsu dan Kota Medan, Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Medan, serta masyarakat penerima bantuan.

Saat memberi sambutan, Wagubsu Musa Rajekshah mengharapkan program ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan. Begitupun dengan jumlah penerima, diharapkan akan bertambah banyak dari jumlah penerima saat ini.

“Kami selaku pemda tentunya sangat berterima kasih, khususnya kepada bapak menteri yang sudah datang berkunjung hari ini dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat kita yang kurang mampu. Semoga akan ada program lanjutan berikutnya dengan jumlah penerima yang lebih besar,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini kemudian memberi saran agar ada program-program yang bersifat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat penerima dibekali dengan kemampuan-kemampuan yang menunjang kehidupannya sehari-hari.

“Kita melalui Dinas Sosial sedang mempersiapkan ini, dan mudah-mudahan pertemuan dengan bapak menteri hari ini akan berlanjut dengan koordinasi-koordinasi berikutnya, dimana kita yang di daerah ini akan jemput bola agar lebih banyak lagi program-program kementerian, khususnya Kemensos yang terlaksana di Sumut ini,” tuturnya.

Usai menyerahkan sembako, Mensos juga menghadiri acara pilar sosial di Hotel Le Polonia Medan. Dalam acara bertemakan peningkatan peran serta masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan nasional tersebut, Agus Gumiwang menekankan peranan pilar-pilar sosial harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Masyarakat Sumut juga menyadari pilar itu merupakan ujung tombak kesejahteraan sosial masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kemiskinan. Tantangan ke depan akan semakin berat, saya harap saudara-saudara sekalian tetap meningkatkan kapasitas, dan berkoordinasi dengan pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan hingga desa,” ungkapnya. (prn/ila)

istimewa/sumutpos
BERSAMA: Mensos Agus Gumiwang, didampingi Wagubsu Musa Rajekshah, Wali Kota Medan Drs Dzulmi Eldin, usai menyerahkan bantuan kepada warga Kota Medan. .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar seribu warga Kota Medan menerima bantuan bahan pokok yang diberikan langsung Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita di Lapangan Benteng Medan, Kamis (14/2).

Program ini diharapkan dapat berkelanjutan sebab sangat bermanfaat, khususnya bagi warga prasejahtera.

Dalam sambutannya, Mensos menegaskan kehadiran negara dalam penanganan masalah-masalah sosial khususnya kemiskinan sudah menampakkan hasil. Saat ini angka kemiskinan mencapai 9,66 persen dan merupakan sejarah bagi Indonesia dengan mencatat angka kemiskinan satu digit.

“Saat ini kita tengah bersama-sama berjuang mengatasi masalah kemiskinan, dan hasilnya sudah nampak dari angka kemiskinan yang mencapai 9,66 persen. Pencapaian penurunan angka kemiskinan tersebut tentunya bukan kebetulan atau tidak terencanakan namun merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakann

secara sinergi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan stakeholder-stakeholder lainnya,” katanya.

Agus mengatakan, banyak faktor-faktor yang mendukung penurunan angka kemiskinan, salah satunya melalui kontribusi pelaksanaan program-program penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Program-program pemerintah yang terstruktur seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan program lainnya.

Mensos juga mengapresiasi respon Pemprovsu dan Pemko Medan atas program Kemensos. Kepedulian Wali Kota Medan kepada masyarakatnya, menunjukkan implementasi demokrasi yang tidak hanya dalam bentuk demokrasi politik, namun juga memerlihatkan bahwa demokrasi bisa ditunjukkan melalui bidang sosial berupa pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial masyarakat tanpa terkecuali.

“Melalui kegiatan ini kita bangun kekompakan dan kita satukan tekad untuk menyejahterakan masyarakat khususnya di Kota Medan. Saya sangat mendukung inisiatif-inisiatif daerah dalam berkreasi untuk menciptakan peningkatan taraf hidup masyarakatnya,” ujarnya.

Agus menyebutkan, pembagian sembako ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan pokok sesaat, namun menyiratkan ajakan pemerintah kepada setiap komponen bangsa di Sumut, khususnya Kota Medan untuk bersama-sama menangani masalah-masalah sosial.

“Saat ini bangsa Indonesia tengah memasuki Era Revolusi Industri 4.0, dalam sejarah perjalanan revolusi industri, dari mulai Revolusi Industri 0.1 sampai ke Revolusi Industri 4.0 pada setiap tahapannya, selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan,” ungkapnya.

Sektor kesejahteraan sosial tidak menolak revolusi industri 4.0 namun harus lebih proaktif untuk mengantisipasi dampak permasalahan sosial yang menyertainya, karena itu diperlukan berbagai kreatifitas penanganan masalah sosial di era milenial saat ini.

“Banyak cara yang dapat dilakukan, namun intinya adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi informasi dan dunia digital dalam pemberian pelayanan sosial. Kita sudah memulainya antara lain melalui program PKH dan BPNT yang menerapkan metode keuangan inklusi serta memanfaatkan teknologi melaui sistem perbankan,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara penyerahan sembako, Wagubsu Musa Rajekshah (Ijeck), Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Anggota DPR Meutya Hafid, pejabat dan staf Kemensos, Forkopimda Provsu dan Kota Medan, OPD Pemprovsu dan Kota Medan, Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Medan, serta masyarakat penerima bantuan.

Saat memberi sambutan, Wagubsu Musa Rajekshah mengharapkan program ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan. Begitupun dengan jumlah penerima, diharapkan akan bertambah banyak dari jumlah penerima saat ini.

“Kami selaku pemda tentunya sangat berterima kasih, khususnya kepada bapak menteri yang sudah datang berkunjung hari ini dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat kita yang kurang mampu. Semoga akan ada program lanjutan berikutnya dengan jumlah penerima yang lebih besar,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini kemudian memberi saran agar ada program-program yang bersifat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat penerima dibekali dengan kemampuan-kemampuan yang menunjang kehidupannya sehari-hari.

“Kita melalui Dinas Sosial sedang mempersiapkan ini, dan mudah-mudahan pertemuan dengan bapak menteri hari ini akan berlanjut dengan koordinasi-koordinasi berikutnya, dimana kita yang di daerah ini akan jemput bola agar lebih banyak lagi program-program kementerian, khususnya Kemensos yang terlaksana di Sumut ini,” tuturnya.

Usai menyerahkan sembako, Mensos juga menghadiri acara pilar sosial di Hotel Le Polonia Medan. Dalam acara bertemakan peningkatan peran serta masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan nasional tersebut, Agus Gumiwang menekankan peranan pilar-pilar sosial harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Masyarakat Sumut juga menyadari pilar itu merupakan ujung tombak kesejahteraan sosial masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kemiskinan. Tantangan ke depan akan semakin berat, saya harap saudara-saudara sekalian tetap meningkatkan kapasitas, dan berkoordinasi dengan pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan hingga desa,” ungkapnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/