26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kesal Terus Dinasehati sebagai Pecandu Narkoba, Anak Habisi Ayah Pakai Parang

Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kesal terus dinasehati agar tidak lagi menggunakan narkoba, Haga Juakta Sembiring (30) nekat membunuh ayah kandungnya. Sampurna Sembiring (65) tewas dengan tikaman di dada.

PERISTIWA terjadi di rumah tersangka, Jalan Samanhudi Bela Rakyat, Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Senin (13/5) malam.

Kanit Reskrim Polsek Kuala Ipda Andri, mengaku sudah mengamankan tersangka malam itu juga. Saat diamankan tersangka tampak tenang dan tanpa perlawanan.

Kata Ipda Andri, kejadian ini berawal saat korban mengantar lauk ke rumah kontrakan tersangka yang tak jauh dari rumah korban.

“Malam itu ayahnya mengantar lauk-pauk ke rumah tersangka yang tak jauh dari rumahnya,” kata Ipda Andri.

Sesampainya di rumah tersangka, korban meletakkan lauk di dapur dan duduk di kamar. Selanjutnya korban menasihati tersangka untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Pasalnya, selama ini tersangka menjadi pecandu narkoba. Alhasil, rumah tangga tersangka kini berantakan. Ia harus bercerai dengan istrinya.

“Berdasarkan pengakuan tersangka, baru sekitar beberapa hari lalu dirinya sudah tidak menggunakan narkoba. Bahkan rumah tangganya yang baru dibina hancur karena tersangka pakai narkoba,” jelasnya.

Mendengar ucapan korban yang terus berulang, akhirnya tersangka emosi dan mengambil sebilah parang. Tanpa pikir panjang, tersangka langsung menghujamkan parang ke dada korban dan tepat mengenai ulu hati.

“Tikamannya hanya sekali dan pas mengenai ulu hati berdasarkan keterangan dokter yang memeriksa jenazah,” tuturnya.

Korban langsung jatuh dan tersungkur. Saat korban sudah tidak bergerak, tersangka merapikan korban di atas tempat tidur sambil mengelap darah yang ada di tubuh korban serta parang yang digunakan untuk membunuh ayahnya.

“Pembunuhan itu didengar warga. Tapi warga takut mendekat karena tersangka membawa parang. Akhirnya warga menghubungi kami (petugas) dan kami langsung meluncur ke lokasi,” ungkap Andri.

Begitu di lokasi, petugas memanggil tersangka dan menanyakan keberadaan ayahnya (korban).

“Saat itu, tersangka dengan enteng mengakui kalau dia sudah membunuh ayahnya,” ujar Andri.

Andri mengakui, sejauh ini tersangka masih sulit dimintai keterangan. Sebab tersangka terlihat seperti orang stres.

“Kalau kita bilang membunuh karena sakau, tidak juga. Yang jelas, dari hasil pemeriksaan awal dia kesal terus menerus mendapat nasihat dari ayahnya,” kata Andri.(bam/ala)

Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kesal terus dinasehati agar tidak lagi menggunakan narkoba, Haga Juakta Sembiring (30) nekat membunuh ayah kandungnya. Sampurna Sembiring (65) tewas dengan tikaman di dada.

PERISTIWA terjadi di rumah tersangka, Jalan Samanhudi Bela Rakyat, Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Senin (13/5) malam.

Kanit Reskrim Polsek Kuala Ipda Andri, mengaku sudah mengamankan tersangka malam itu juga. Saat diamankan tersangka tampak tenang dan tanpa perlawanan.

Kata Ipda Andri, kejadian ini berawal saat korban mengantar lauk ke rumah kontrakan tersangka yang tak jauh dari rumah korban.

“Malam itu ayahnya mengantar lauk-pauk ke rumah tersangka yang tak jauh dari rumahnya,” kata Ipda Andri.

Sesampainya di rumah tersangka, korban meletakkan lauk di dapur dan duduk di kamar. Selanjutnya korban menasihati tersangka untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Pasalnya, selama ini tersangka menjadi pecandu narkoba. Alhasil, rumah tangga tersangka kini berantakan. Ia harus bercerai dengan istrinya.

“Berdasarkan pengakuan tersangka, baru sekitar beberapa hari lalu dirinya sudah tidak menggunakan narkoba. Bahkan rumah tangganya yang baru dibina hancur karena tersangka pakai narkoba,” jelasnya.

Mendengar ucapan korban yang terus berulang, akhirnya tersangka emosi dan mengambil sebilah parang. Tanpa pikir panjang, tersangka langsung menghujamkan parang ke dada korban dan tepat mengenai ulu hati.

“Tikamannya hanya sekali dan pas mengenai ulu hati berdasarkan keterangan dokter yang memeriksa jenazah,” tuturnya.

Korban langsung jatuh dan tersungkur. Saat korban sudah tidak bergerak, tersangka merapikan korban di atas tempat tidur sambil mengelap darah yang ada di tubuh korban serta parang yang digunakan untuk membunuh ayahnya.

“Pembunuhan itu didengar warga. Tapi warga takut mendekat karena tersangka membawa parang. Akhirnya warga menghubungi kami (petugas) dan kami langsung meluncur ke lokasi,” ungkap Andri.

Begitu di lokasi, petugas memanggil tersangka dan menanyakan keberadaan ayahnya (korban).

“Saat itu, tersangka dengan enteng mengakui kalau dia sudah membunuh ayahnya,” ujar Andri.

Andri mengakui, sejauh ini tersangka masih sulit dimintai keterangan. Sebab tersangka terlihat seperti orang stres.

“Kalau kita bilang membunuh karena sakau, tidak juga. Yang jelas, dari hasil pemeriksaan awal dia kesal terus menerus mendapat nasihat dari ayahnya,” kata Andri.(bam/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/