24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Walikota Sibolga Kunjungi Orangtua Gisen Pasaribu

Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk dan jajaran foto bersama keluarga almarhum Gisen Rezeki Pratama Pasaribu di Desa Sidikalang, Sorkam Barat, Tapanuli Tengah, Rabu (26/6/19). [Foto/IST]

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk bersama Plt Direktur RSU Dr Fl Tobing Sibolga dr Donna Pandiangan bersama rombongan mengunjungi kediaman R Pasaribu dan Elminar br Marbun, orangtua almarhum Gisen Rezeki Pratama Pasaribu yang meninggal dunia pada Kamis lalu di RSU Sibolga, di Desa Sidikalang Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (26/6) sore.

Dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Kota Sibolga, tujuan kedatangan orang nomor satu di Kota Sibolga bersama rombongan yakni untuk bersilaturrahmi. Setibanya di rumah orangtua Gisen Pasaribu, rombongan disambut dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan.

Dalam silaturahmi ini, Syarfi pun menyampaikan rasa turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Gisen.

“Gisen ini adalah bere saya, karena saya Hutauruk dan ibunda Gisen boru Marbun, dan kami adalah Naipospos. Selain itu saya juga putra daerah Sorkam ini. Saya sangat berduka atas meninggalnya bere saya ini di usia muda. Sementara beliau punya cita-cita yang tinggi,” ujar Syarfi.

Namun dalam proses perjalanannya, sambungnya, Tuhan berkehendak lain, dan siapapun tidak bisa berbuat apa-apa.

“Hal ini juga sebagaimana diajarkan dalam agama Kristiani pada kitab Ayub 14:5, Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah kau tetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya. Penyakit itu hanya sebab, ada yang justru sakit parah, kanker dan sejenisnya, malah belum dipanggil Tuhan, yang sehat-sehat saja malah duluan dipanggil,” ujar Syarfi.

Pada kesempatan itu, Syarfi selaku Tulang (Paman, red) dan juga dr Donna Pandiangan selaku bibi (nantulang, red) dikarenakan bersuamikan marga Marbun, juga memberikan tali asih sebagai pengganti ilu manetek (uang duka, red) bagi keluarga.

“Kami berharap semoga seluruh keluarga yang ditinggal, terkhusus lae saya R. Pasaribu dan ito saya boru Marbun, tabah menerima cobaan ini. Kami juga menyampaikan permohonan maaf, karena kedatangan kami pihak Pemko Sibolga agak terlambat, dikarenakan berbagai pertimbangan,” sebut Syarfi.

Menyikapi sambutan Walikota Sibolga, pihak keluarga Gisen Pasaribu menyampaikan bahwa seluruh keluarga besar, telah ikhlas atas kepergian Gisen.

“Tidak ada persoalan apapun bagi kami atas kepergian Gisen dengan pihak rumah sakit, karena semua ini sudah rencana Tuhan dan Gisen dijemput Tuhan lebih cepat pada usia muda, itu karena Tuhan sayang pada Gisen. Tuhan tidak ingin Gisen hidup lebih lama di dunia, karena Tuhan tidak ingin Gisen berdosa,” kata yang mewakili keluarga Gisen.

Di penghujung silaturrahmi, seluruh rombongan dan pihak keluarga melakukan doa bersama untuk almarhum Gisen yang dipimpin oleh Asisten I Pemko Sibolga Josua Hutapea. (ril/rb/nt/sp)

Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk dan jajaran foto bersama keluarga almarhum Gisen Rezeki Pratama Pasaribu di Desa Sidikalang, Sorkam Barat, Tapanuli Tengah, Rabu (26/6/19). [Foto/IST]

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk bersama Plt Direktur RSU Dr Fl Tobing Sibolga dr Donna Pandiangan bersama rombongan mengunjungi kediaman R Pasaribu dan Elminar br Marbun, orangtua almarhum Gisen Rezeki Pratama Pasaribu yang meninggal dunia pada Kamis lalu di RSU Sibolga, di Desa Sidikalang Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (26/6) sore.

Dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Kota Sibolga, tujuan kedatangan orang nomor satu di Kota Sibolga bersama rombongan yakni untuk bersilaturrahmi. Setibanya di rumah orangtua Gisen Pasaribu, rombongan disambut dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan.

Dalam silaturahmi ini, Syarfi pun menyampaikan rasa turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Gisen.

“Gisen ini adalah bere saya, karena saya Hutauruk dan ibunda Gisen boru Marbun, dan kami adalah Naipospos. Selain itu saya juga putra daerah Sorkam ini. Saya sangat berduka atas meninggalnya bere saya ini di usia muda. Sementara beliau punya cita-cita yang tinggi,” ujar Syarfi.

Namun dalam proses perjalanannya, sambungnya, Tuhan berkehendak lain, dan siapapun tidak bisa berbuat apa-apa.

“Hal ini juga sebagaimana diajarkan dalam agama Kristiani pada kitab Ayub 14:5, Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah kau tetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya. Penyakit itu hanya sebab, ada yang justru sakit parah, kanker dan sejenisnya, malah belum dipanggil Tuhan, yang sehat-sehat saja malah duluan dipanggil,” ujar Syarfi.

Pada kesempatan itu, Syarfi selaku Tulang (Paman, red) dan juga dr Donna Pandiangan selaku bibi (nantulang, red) dikarenakan bersuamikan marga Marbun, juga memberikan tali asih sebagai pengganti ilu manetek (uang duka, red) bagi keluarga.

“Kami berharap semoga seluruh keluarga yang ditinggal, terkhusus lae saya R. Pasaribu dan ito saya boru Marbun, tabah menerima cobaan ini. Kami juga menyampaikan permohonan maaf, karena kedatangan kami pihak Pemko Sibolga agak terlambat, dikarenakan berbagai pertimbangan,” sebut Syarfi.

Menyikapi sambutan Walikota Sibolga, pihak keluarga Gisen Pasaribu menyampaikan bahwa seluruh keluarga besar, telah ikhlas atas kepergian Gisen.

“Tidak ada persoalan apapun bagi kami atas kepergian Gisen dengan pihak rumah sakit, karena semua ini sudah rencana Tuhan dan Gisen dijemput Tuhan lebih cepat pada usia muda, itu karena Tuhan sayang pada Gisen. Tuhan tidak ingin Gisen hidup lebih lama di dunia, karena Tuhan tidak ingin Gisen berdosa,” kata yang mewakili keluarga Gisen.

Di penghujung silaturrahmi, seluruh rombongan dan pihak keluarga melakukan doa bersama untuk almarhum Gisen yang dipimpin oleh Asisten I Pemko Sibolga Josua Hutapea. (ril/rb/nt/sp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/