MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumut belum signifikan, atau hanya tumbuh sebesar 8,93 persen sampai September 2019, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah wisman yang masuk ke Sumut pada periode Januari-September 2019 mencapai 175.622 orang.
Meski pertumbuhan Wisman belum signifikan, namun Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengaku optimis, angka kunjungan Wisman itu dapat bertambah hingga akhir tahun ini, ditargetkan mampu menembus angka 250 ribu orang. “Ada kenaikan dibandingkan pada Januari sampai Agustus 2018n
Sampai akhir tahun ini, kita targetkan sampai 250 ribuan wisman,” ungkap Arie kepada wartawan di Medan, Senin (4/11).
Pada tahun 2020, Arie mengungkapkan, BPODT bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memproyeksikan kunjungan ke Danau Toba sebanyak 300 ribu hingga 400 ribu wisman. Karena, target itu harus mampu melampaui jumlah tahun sebelumnya.
“Tahun 2020 banyak loncatan. Karena, banyak infrastruktur yang selesai. Jalan tol selesai sampai Pematangsiantar. Isu penerbangan (harga tiket domestik mahal), akan kita selesaikan. Jadi target kita 300 ribu hingga 400 ribu wisman,” jelas Arie.
Ia menjelaskan, dari data yang diperolehnya, kunjungan turis di danau vulkanik terbesar di dunia itu. Masih didominasi oleh warga Malaysia. Kemudian, disusul turis asal Singapura, China dan sejumlah negara-negara Eropa.
Saat ini kata Arie, Pemerintah Pusat melalui Kementerian dan Lembaga terkait tengah melakukan pembangunan fasilitas mewah dan infrastruktur untuk pengembangan pariwisata Danau Toba menjadi super prioritas dan pariwisata kelas dunia. “Amenitas seperti hotel dan restauran sudah banyak. Ini indikator industri pariwisata sudah bergerak. Bagaimana tingkatkan lagi dan kembangkan,” kata Arie.
Ia menambahkan, untuk akses ke Danau Toba kini semakin mudah. Baik melalui darat maupun udara, karena memiliki Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten Deli Serdang dan Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). “Kita harapannya airlines memberikan dukungan dan kami siapkan promosinya. Karena, Bandara Silangit sangat bagus dengan kondisi runway dan parkir pesawat sekarang sudah 2 kali lipat,” tutur Arie.
Arie mengatakan, pihak juga tengah melakukan penyusunan klender event Danau Toba 2020. Kemudian, menyelesaikan klender event Danau Toba 2019.”Klender event Danau Toba 2020 sedang kita susun. Awal tahun kita launching. Banyak event-event akhir tahun kita eksekusi setiap minggu besar dan kecil. Baik tingkat Nasional dan Internasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah wisman yang masuk ke Sumut periode Januari-September 2019 mencapai 175.622 orang atau hanya tumbuh sebesar 8,93 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pada September 2019, mengalami penurunan sebesar 1,49 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi mengatakan, wisman Malaysia masih mendominasi sebesar 45,37 persen pada Januari-September 2019, diikuti Singapura 6,07 persen, China 3,20 persen, Australia 2,08 persen, Jerman 2,10 persen, Amerika Serika 1,68 persen, Inggris 1,5 persen, India 1,53 persen, dan Taiwan 1,45 persen.
“Jumlah kedatangan wisman selama September 2019 dari sepuluh negara mengalami penurunan 23,75 persen dibanding bulan sebelumnya. Untuk negara lainnya juga turun sebesar 32,40 persen. Penurunan terbesar terjadi pada wisma asal Perancis,” jelas Syech Jumat (1/11) lalu.
Dia mengatakan, penurunan wisman selama September terjadi pada jumlah wisman yang datang melalui pelabuhan laut Tanjungbalai Asahan 31,88 persen, melalui pintu masuk Bandara Kualanamu sebesar 3,68 persen. Sementara itu, jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Pelabuhan Belawan naik 25 persen.
Dia menambahkan penurunan jumlah kunjungan wisman September 2019 terhadap Agustus 2019 mencapai 26,53 persen. Hal tersebut searah dengan total kunjungan wisman yang masuk ke Indonesia pada September 2019 yang juga mengalami penurunan 10,08 persen, atau dari 1,55 juta menjadi 1,40 juta kunjungan. (gus/bbs)