MEDAN, SUMUTPOS.CO – Acara ritual kuda kepang berujung maut, seorang wanita Lisnawati (45) tewas ditikam dan pelakunya, Warsidi (35) sekarat diamuk massa. Peristiwa itu terjadi di Lingkungan 7, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (5/12) pukul 23.30 WIB.
Informasi diperoleh menyebutkan, malam itu Warsidi bersama teman – temannya melakukan kegiatan ritual kudang kepang di teras rumahnya. Tetangga merasa terganggu dengan aktivitas kudang kepang tersebut, lantas, tetangga menegur Warsidi selaku pemilik rumah. Namun, teguran tetangga tidak dihiraukannya.
Berselang itu, tiba – tiba atap seng rumah Warsidi dilempar batu. Dari situ, Warsidi emosi mendatangi kerumunan warga, akibatnya terjadi pertengkaran mulut antara Warsidi dengan warga lainnya. Akibatnya, suasana semakin panas, membuat Warsidi bersama adiknya, Bagus berkelahi dengan beberapa pemuda di lingkungan rumahnya.
Tak disangka, seorang wanita diketahui aktif di PKK dan Karang Taruna mencoba melerai perkelahian itu. Nahas, Lisnawati berada di tengah-tengah keributan itu ditikam oleh Warsidi. Wanita itu mengalami luka tikaman di perut dan kepala terjatuh.
“Ibu itu mau melerai, rupanya pelaku (Warsidi) menikam ibu (Lisnaswati) itu hingga jatuh. Warga langsung membawa ibu itu ke rumah sakit, sampai di rumah sakit meninggal,” cerita warga di lokasi.
Aksi pelaku mengundang emosi warga, Warsidi menjadi amukan warga. Bapak anak lima itu sekarat dipukuli, begitu juga adiknya Bagus diamankan warga yang turut terlibat dalam penikaman tersebut.
“Pelakunya yang menikam sekarang dirawat di rumah sakit, karena warga emosi memukulinya. Selain itu, rumahnya juga habis digeledah warga juga, adiknya si Bagus sudah diamankan polisi,” cerita warga di lokasi.
Pascakejadian itu, petugas Polsek Medan Labuhan turun ke lokasi. Sejumlah saksi dan barang bukti diamamkan.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari mengatakan, penikaman itu terjadi adanya ritual kuda kepang, pelaku tersinggung rumahnya dilempat batu. Ketika terjadi keributan itu, korban mau melerai ditikam oleh pelaku.
“Untuk saat ini, pelaku (Warsidi) sekarat masih dirawat di rumah sakit dan adiknya si Bagus sudah kita amankan. Kasus ini masih kita kembangkan lagi, apakah ada keterlibatan pelaku lain,” katanya. (fac/btr)