Tidak Minta Kontrak Rp1,1 Miliar
MEDAN- Penjaga gawang langganan Timnas Indonesia asal Medan, Markus Horison dikabarkan akan kembali membela klub yang membesarkannya, PSMS. Pemain Persib musim lalu itu kini sedang berada di Medan tak tak memiliki klub, serta tak lagi dipanggil Timnas melawan Qatar di penyisihan Piala Dunia Zona Asia.
Belakangan, pemain yang sempat membela Persik Kediri ini memang acap kali diisukan bakal membela PSMS namun tak pernah terwujud. Musim ini, asa kembalinya Markus ke Medan terbuka lebar, karena sang pemain masih dalam status tanpa klub saat ini. Apalagi, kesepakatan Markus untuk bermain di klub Malaysia tidak terealisasi.
“Saya sempat bernegosiasi dengan dua klub di Malaysia. Tapi peraturan di Malaysia, kiper untuk klub-klub kompetisi harus pemain lokal. Saya juga sempat berkomunikasi dengan perwakilan federasi sepak bola Malaysia di Jakarta soal ini. Akhirnya saya tidak jadi ke Malaysia,” beber Markus via seluler kemarin.
Suami artis Kiki Amalia ini mengatakan, akan senang sekali jika bisa memperkuat PSMS. Meski diakuinya ada beberapa tawaran juga dari klub-klub Indonesia. “Saya memang belum memutuskan mau bermain di mana. Namun jika saja ada komunikasi dari pengurus atau konsorsium ke saya, Insya Allah saya siap seribu persen ke PSMS. Apalagi, PSMS adalah rumah saya dan klub yang membesarkan saya,” ujar Markus.
Soal klub bermain di IPL atau ISL, baginya yang penting bisa bermain sebaik mungkin. “Saya memang sudah berbicara dengan pak Farid Rahman (Wakil Ketum PSSI), dia menyarankan saya main di IPL. Bagi saya yang penting main, tak peduli mau main di kompetisi mana baik ISL atau IPL,” jelas kiper berkepala plontos ini.
Markus juga menampik jika disebut proses memperkuat klub berjuluk Ayam Kinantan batal karena mematok harga yang tinggi. “Saya sempat kecewa juga dikabarkan mematok harga Rp1,1 miliar. Saya tak pernah menerima nilai sejumlah itu di klub saya bermain. Bahkan di Persib yang klubnya dari sisi anggaran tidak mengkhawatirkan saja, saya dihargai sekitar Rp900 juta dan klub-klub lain di bawah jumlah itu. Silahkan dicek soal itu ke klub-klub saya sebelumnya. Saya tahu soal angka Rp1,1 miliar dari teman-teman di Medan yang tahu soal isu itu,” ungkapnya lagi.
Dia meyakini, jika kemudian ada komunikasi dengan PSMS, bisa saja nominal itu turun. “Tergantung komunikasi, namun sampai sekarang belum ada berbicara dengan pihak PSMS. Saya juga tahu saat ini masih ada yang belum di kubu PSMS soal kerja sama dengan konsorsium. Sepanjang ada komunikasi, saya siap membela PSMS,” kata Markus.
Markus juga menegaskan, jika kedatangannya ke Sumut dalam beberapa minggu ini hanya mengunjungi keluarga bukan bernegosiasi ke PSMS. Rabu (16/11) depan, Markus juga diagendakan bertemu Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. “Saya hanya pulang kampung. Memang ada agenda ketemu Gubsu, beliau suka bola dan saya yakin suka PSMS. Ya sekadar silaturahim saja. Tapi masih melihat jadwal, beliau juga sibuk,” tuturnya.
Soal Markus, pelaksana teknis PSMS Iswanda Nanda Ramli mengatakan, soal perekrutan pemain pihaknya akan membicarakan lagi dengan Ketum PSMS Rahudman Harahap. “Markus ke PSMS bagus.
Tapi kami belum bisa memutuskan. Selanjutnya kami akan bicarakan dengan Ketum,” ujarnya.
Sedangkan, bakal pelatih penjaga gawang PSMS Sugihar mengungkapkan, tidak masalah dengan kehadiran kiper baru. Meski diakuinya yang ada saat ini, Ahmad Kurniawan, Edi Kurnia dan Syahbani serta kiper magang Alrian Suhaibi sudah cukup solid. “Bagi saya yang ada sekarang ya sudah cukup dan solid. Kalau ada penambahan pemain baru bakal ada perubahan pastinya. Soal Markus saya serahkan kepada pengurus, karena mereka yang berwenang soal anggaran dan saya tidak tahu juga nominal permintaan Markus,” katanya.
Sugihar tak menampik, Markus masih sosok kiper terbaik di Indonesia. “Saya akui Markus masih yang nomor satu di Indonesia. Dia hanya perlu memperbaiki mentalnya,” ungkapnya. (saz)