27 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Gudang Senjata Iran Meledak

TEHERAN- Gudang senjata milik militer Iran di Bidganeh, dekat Kota Shahriah meledak, Sabtu (12/11) siang. Getaran dari ledakan itu terasa sampai jarak 45 km (28 mil) dan menewaskan 17 orang pasukan Garda Revolusi dan melukai 23 orang.

Ledakan itu terjadi, Sabtu (12/11) sekira pukul 13:30 waktu setempat. Ketika itu, ledakan terjadi di basis Garda Revolusi ketika alat peledak dipindahkan keluar dari gudang senjata.

“Saat pemindahan itu, beberapa amunisi di gudang senjata meledak dan menghasilkan suara yang mengerikan,” ujar juru bicara Garda Revolusi, Ramezan Sharif, kepada televisi pemerintah, seperti yang dilansir Reuters, Sabtu (12/11).
Menurut televisi Iran, Hassan Tehrani Moqaddam, seorang komandan Garda yang memimpin unit yang berdiri sendiri dari pasukan itu, telah tewas akibat ledakan tersebut.

Kabar tewasnya pasukan Garda Revolusi akibat ledakan disampaikan oleh juru bicara kekuatan tempur elite Amerika Serikat. Begitu juga, Media Barat memberitakan bahwa peristiwa tersebut berkaitan dengan program nuklir Iran. Namun, hal itu dibantah oleh Sharif.

“Ledakan ini tidak berhubungan dengan uji coba nuklir sebagaimana yang diberitakan beberapa media asing,” ujarnya kepada Kantor Berita Mehr.

Wakil kepala misi keamanan nasional Esmaeel Kosari, mengatakan parlemen akan membuka penyelidikan terhadap ledakan itu. Seperti disampaikan seorang anggota parlemen, Hossein Garousi.

Garousi menyebutkan perlu dikesampingkan ledakan tersebut sebagai akibat dari aksi sabotase atau politik. Ia mengatakan di laman Internet parlemen bahwa ledakan itu telah menghancurkan sebagian besar dari gudang amunisi. “Mesti diselidik lebih mendalam lagi persoalan ini,” katanya dikutip ISNA.

Sebelumnya, seorang wartawan Kantor Berita Mehr mengatakan dua jam setelah ledakan itu, kebakaran masih berkobar, dan memunculkan kemacetan lalu lintas yang parah di jalan menuju ke markas tersebut.
Pada Oktober 2010, ledakan sebuah gudang amunisi Garda di Kota Khorramabad di Iran barat menewaskan 18 anggotanya dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Sebelumnya, Pemerintah Iran terus melangsungkan program nuklirnya sebagai bagian ketahanan negaranya. Namun, program itu dikecam oleh sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Karena program nuklir bisa membahayakan.

Tapi, Pemerintah Iran tetap bersikeras enggan menghentikan uji coba program nuklirnya. Bahkan, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menegaskan di dunia ini tidak ada yang bisa menghalangi misinya untuk uji coba nuklir.
Ungkapan itu membuat AS dan Israel berang. Kedua negara itu berencana dan telah menyusun strategi untuk menyerang Iran jika terus melakukan uji coba nuklirnya. (bbs/jpnn)

TEHERAN- Gudang senjata milik militer Iran di Bidganeh, dekat Kota Shahriah meledak, Sabtu (12/11) siang. Getaran dari ledakan itu terasa sampai jarak 45 km (28 mil) dan menewaskan 17 orang pasukan Garda Revolusi dan melukai 23 orang.

Ledakan itu terjadi, Sabtu (12/11) sekira pukul 13:30 waktu setempat. Ketika itu, ledakan terjadi di basis Garda Revolusi ketika alat peledak dipindahkan keluar dari gudang senjata.

“Saat pemindahan itu, beberapa amunisi di gudang senjata meledak dan menghasilkan suara yang mengerikan,” ujar juru bicara Garda Revolusi, Ramezan Sharif, kepada televisi pemerintah, seperti yang dilansir Reuters, Sabtu (12/11).
Menurut televisi Iran, Hassan Tehrani Moqaddam, seorang komandan Garda yang memimpin unit yang berdiri sendiri dari pasukan itu, telah tewas akibat ledakan tersebut.

Kabar tewasnya pasukan Garda Revolusi akibat ledakan disampaikan oleh juru bicara kekuatan tempur elite Amerika Serikat. Begitu juga, Media Barat memberitakan bahwa peristiwa tersebut berkaitan dengan program nuklir Iran. Namun, hal itu dibantah oleh Sharif.

“Ledakan ini tidak berhubungan dengan uji coba nuklir sebagaimana yang diberitakan beberapa media asing,” ujarnya kepada Kantor Berita Mehr.

Wakil kepala misi keamanan nasional Esmaeel Kosari, mengatakan parlemen akan membuka penyelidikan terhadap ledakan itu. Seperti disampaikan seorang anggota parlemen, Hossein Garousi.

Garousi menyebutkan perlu dikesampingkan ledakan tersebut sebagai akibat dari aksi sabotase atau politik. Ia mengatakan di laman Internet parlemen bahwa ledakan itu telah menghancurkan sebagian besar dari gudang amunisi. “Mesti diselidik lebih mendalam lagi persoalan ini,” katanya dikutip ISNA.

Sebelumnya, seorang wartawan Kantor Berita Mehr mengatakan dua jam setelah ledakan itu, kebakaran masih berkobar, dan memunculkan kemacetan lalu lintas yang parah di jalan menuju ke markas tersebut.
Pada Oktober 2010, ledakan sebuah gudang amunisi Garda di Kota Khorramabad di Iran barat menewaskan 18 anggotanya dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Sebelumnya, Pemerintah Iran terus melangsungkan program nuklirnya sebagai bagian ketahanan negaranya. Namun, program itu dikecam oleh sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Karena program nuklir bisa membahayakan.

Tapi, Pemerintah Iran tetap bersikeras enggan menghentikan uji coba program nuklirnya. Bahkan, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menegaskan di dunia ini tidak ada yang bisa menghalangi misinya untuk uji coba nuklir.
Ungkapan itu membuat AS dan Israel berang. Kedua negara itu berencana dan telah menyusun strategi untuk menyerang Iran jika terus melakukan uji coba nuklirnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/