VATICAN CITY, SUMUTPOS.CO – Paus Fransiskus dilaporkan tengah mempertimbangkan usulan bahwa pastor boleh menikah. Namun Paus Benediktus XVI dilaporkan menentang usulan tersebut. Oleh para pengamat Vatikan, apa yang dikatakan oleh mantan Paus asal Jerman itu disebut merupakan bentuk pelanggaran protokol.
Paus Benediktus mengutarakan pertentangannya itu dalam buku yang ditulis bersama Kardinal Robert Sarah, dilaporkan Sky News, Senin (13/1/2020).
Dia menuturkan, tidak bisa tinggal diam melihat Paus Fransiskus mempertimbangkan usulan bahwa pastor boleh menikah Dalam cuplikan buku yang dirilis harian Perancis Le Figaro, Paus Benediktus menganggap hidup selibat memberi “dampak signifikan”. Sebab, tradisi yang mengakar selama ribuan tahun dalam Gereja Katolik Roma itu membuat imam fokus kepada tugasnya.
Dia mengatakan tidaklah mungkin bahwa seorang imam bisa menyatukan dua “pekerjaan” (kepastoran dan pernikahan) secara teratur. Sebab dalam pandangannya, pria yang sudah menikah membutuhkan tenaga untuk fokus kepada istri maupun anak-anaknya. “Melayani Tuhan juga membutuhkan kemampuan terbaik. Jadi, saya rasa tidak mungkin melakukan keduanya sekaligus,” katanya.
Tidak biasanya bagi Benediktus, Paus pertama yang mengundurkan diri dalam 600 tahun terakhir, berkomentar atas masalah Imamat. Ketika mundur pada 2013 silam, Paus dengan nama asli Joseph Ratzinger itu dilaporkan sepakat untuk “patuh tanpa syarat” kepada penerusnya.
Selain itu, Paus yang dikenal konservatif dan memandang nilai agama secara tradisional berjanji tetap “tersembunyi bagi dunia”. Karena itu Massimo Faggioli, teolog Universitas Villanova di AS dalam kicauannya di Twitter mengaku terkejut dengan berita itu.
“Benediktus XVI pada dasanya tidak merasa memecah kesunyian karena mereka tak merasa berjanji (untuk tutup mulut). Tapi ini pelanggaran serius,” katanya.
Jurnalis dari National Catholic Reporter Joshue McElwee berujar dalam akun Twitternya, bahwa komentar Paus Benediktus “luar biasa”. “Saat saya mencernanya, saya menyadari betapa luar biasa mantan Paus berkata di depan publik tentang isu yang tengah dipertimbangkan suksesornya,” kicaunya.
Usulan agar Viri Probati, sebutan bagi pria menikah, menjadi pastor sudah diperdebatkan setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Usulan tersebut pertama kali disuarakan oleh Presiden Komisi Episkopal Amazon, Kardinal Claudio Hummes, karena mereka kekurangan imam. Disebutkan dalam dokumen, laki-laki yang bisa menjadi pastor adalah mereka yang stabil, dan menjadi pemimpin di masyarakatnya.
Dalam wawancaranya dengan media Jerman Die Zeit Maret 2017, Paus Fransiskus meminta supaya usul itu benar-benar dipertimbangkan. Paus Fransiskus juga mengatakan, aturan mengenai hidup selibat merupakan sebuah bentuk kedisiplinan, bukan dogma. (ard/kps)