28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Yingluck dan Abhisit Bertarung

Hari ini, Pemilu Thailand Digelar

BANGKOK- Hujan deras yang mengguyur Bangkok kemarin (2/7) tak mampu meredakan rivalitas dua musuh utama yang akan bertempur dalam pemilu Thailand hari ini (Minggu 3/6), Yingluck Shinawatra dari Partai Rakyat Thailand (Puea Thai Party) dan Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat.  Yingluck menuding pemerintahan Abhisit telah gagal mengangkat taraf kehidupan rakyat. Sementara itu, Abhisit menuduh Yingluck hanya bertujuan memberikan amnesti kepada sang kakak, Thaksin Shinawatra, sekaligus mengembalikan hartanya yang disita negara.

Di  Stadion Rajamangala, Bangkok, Yingluck menjanjikan stabilitas ekonomi dan sosial kalau partainya memenangi pemilu yang akan memperebutkan 500 kursi parlemen tersebut. Caranya, seperti dilaporkan Bangkok Post, menurunkan harga bahan bakar serta meningkatkan subsidi pangan dan kesehatan.

Mantan pebisnis berusia 43 tahun itu juga menjamin rerata gaji minimum nasional bakal meroket hingga 30 ribu bath per bulan dalam sembilan tahun yang terangkum dalam Visi 2020 Partai Rakyat Thailand. “Dalam sembilan tahun ke depan, tak ada lagi rakyat Thailand yang miskin,” tegas ibu satu anak itu. “Beri saya kesempatan untuk mengabdi. Beri saya kesempatan untuk memperbaiki perekonomian. Beri saya kesempatan untuk memimpin seluruh bangsa ini memenuhi harapan Yang Mulia Raja mengakhiri perselisihan,”katanya.

Tapi, janji-janji Yingluck itu diserang kubu Abhisit dan Partai Demokrat yang menghelat kampanye terakhir di Royal Plaza, Bangkok. Dalam orasinya, Abhisit yang menjadi perdana menteri sejak akhir 2008 itu menganggap tujuan Puea Thai hanya melayani kepentingan Thaksin.(c5/ttg/jpnn)

Hari ini, Pemilu Thailand Digelar

BANGKOK- Hujan deras yang mengguyur Bangkok kemarin (2/7) tak mampu meredakan rivalitas dua musuh utama yang akan bertempur dalam pemilu Thailand hari ini (Minggu 3/6), Yingluck Shinawatra dari Partai Rakyat Thailand (Puea Thai Party) dan Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat.  Yingluck menuding pemerintahan Abhisit telah gagal mengangkat taraf kehidupan rakyat. Sementara itu, Abhisit menuduh Yingluck hanya bertujuan memberikan amnesti kepada sang kakak, Thaksin Shinawatra, sekaligus mengembalikan hartanya yang disita negara.

Di  Stadion Rajamangala, Bangkok, Yingluck menjanjikan stabilitas ekonomi dan sosial kalau partainya memenangi pemilu yang akan memperebutkan 500 kursi parlemen tersebut. Caranya, seperti dilaporkan Bangkok Post, menurunkan harga bahan bakar serta meningkatkan subsidi pangan dan kesehatan.

Mantan pebisnis berusia 43 tahun itu juga menjamin rerata gaji minimum nasional bakal meroket hingga 30 ribu bath per bulan dalam sembilan tahun yang terangkum dalam Visi 2020 Partai Rakyat Thailand. “Dalam sembilan tahun ke depan, tak ada lagi rakyat Thailand yang miskin,” tegas ibu satu anak itu. “Beri saya kesempatan untuk mengabdi. Beri saya kesempatan untuk memperbaiki perekonomian. Beri saya kesempatan untuk memimpin seluruh bangsa ini memenuhi harapan Yang Mulia Raja mengakhiri perselisihan,”katanya.

Tapi, janji-janji Yingluck itu diserang kubu Abhisit dan Partai Demokrat yang menghelat kampanye terakhir di Royal Plaza, Bangkok. Dalam orasinya, Abhisit yang menjadi perdana menteri sejak akhir 2008 itu menganggap tujuan Puea Thai hanya melayani kepentingan Thaksin.(c5/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/