23.7 C
Medan
Saturday, January 18, 2025

Dibunuh Usai Makan Pecal

Seorang Pria Lihat Mayat Wanita yang Tewas Terbakar di Thamrin Plaza

MEDAN-Hasil otopsi dokter forensik di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan terungkap wanita yang ditemukan tewas terbakar di lantai 4 Thamrin Plaza Selasa (6/12) lalu, tewas akibat dibunuh. Sebab, ada luka pukulan benda tumpul di bagian kepala korban.

“Ada luka pukulan benda tumpul di kepala korban. Kondisinya juga sangat mengenaskan karena mengalami luka bakar hingga 90 persen, dua gigi bagian bawah sudah tidak ada,” ujar petugas forensik yang minta namanya tak ditulis, Kamis (8/12).

Menurutnya, hasil otopsi juga menunjukkan sebelum meregang nyawa, wanita yang ditaksir berusia 30 tahun dengan tinggi badan 160 cm itu baru selesai makan pecal.

“Sisa makanan tersebut masih berada di saluran usus,” ujar petugas itu. Petugas itu menuturkan, hingga saat ini wanita itu belum juga diketahui identitasnya.  “Kondisi mayat sulit dikenali dan belum ada keluarga atau orang yang mengaku kenal dengan wanita itu,” pungkasnya.

Sementara itu, petugas Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Marisi mengaku, sebelumnya ada seorang pria yang ingin melihat kondisi jenazah.

“Kemarin ada pria yang datang dan ingin melihat jenazah itu. Katanya, istrinya sudah satu minggu tidak pulang ke rumah. Jadi, kita antar saja dia untuk melihat jenazah. Ternyata setelah dilihatnya, itu bukan jenazah istrinya,” jelas Marisi

Pihaknya berharap, jenazah wanita yang belum diketahui identitasnya itu segera diambil oleh keluarganya.
“Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali lagi, tapi mudah-mudahan keluarganya segera mengambil jenazah itu. Ini juga untuk memudahkan pemeriksaan oleh polisi,” bebernya.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga di sela-sela acara silaturahmi Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Wali Kota Medan dengan lintas agama di Grand Aston, Medan, Kamis (8/12) siang mengatakan, hasil otopsi akan membantu mengungkap kematian korban.

“Hasilnya belum kita terima, bila sudah diterima kan akan tahu korban tewas karena apa. Kita tunggu saja,” katanya.
Sedangkan untuk saksi, lanjut Tagam, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang tidak bisa disebutkan satu per satu namanya. “Kalau saksi baru lima orang, kita masih mempelajari kasus tersebut,” ujarnya.

Ketika disinggung tidak adanya CCTV di Thamrin Plaza dan minimnya barang bukti di lokasi kejadian menyulitkan pihak kepolisian mengidentifikasi mayat, Tagam juga kecewa dengan fasilitas Thamrin Plaza yang tidak memiliki CCTV.
“Memang iya, fasilitas di Thamrin Plaza seperti CCTV tidak ada. Seharusnya Plaza harus memiliki CCTV, tetapi kita akan terus berupaya dengan mempelajari kondisi di lapangan,” bebernya.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso menambahkan akan melakukan test DNA terhadap korban untuk mengetahui siapa keluarganya. Selain itu, ciri-ciri khusus yang terdapat di tubuh mayat juga harus segera di beritahukan melalui media cetak ataupun elektronik guna membantu penyelidikan terhadap korban.

“Polresta Medan harus segera melakukan penyelidikan dengan mencari bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bila mayat tidak dikenali secara fisik harus segera melakukan test DNA terhadap korban agar mengetahui keluarganya. Sedangkan untuk ciri-ciri khusus pada tubuh korban juga harus diumumkan agar diketahui keluarganya. Hal ini juga membantu penyelidikan,” ujar Heru. (mag-11/adl/jon)

Seorang Pria Lihat Mayat Wanita yang Tewas Terbakar di Thamrin Plaza

MEDAN-Hasil otopsi dokter forensik di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan terungkap wanita yang ditemukan tewas terbakar di lantai 4 Thamrin Plaza Selasa (6/12) lalu, tewas akibat dibunuh. Sebab, ada luka pukulan benda tumpul di bagian kepala korban.

“Ada luka pukulan benda tumpul di kepala korban. Kondisinya juga sangat mengenaskan karena mengalami luka bakar hingga 90 persen, dua gigi bagian bawah sudah tidak ada,” ujar petugas forensik yang minta namanya tak ditulis, Kamis (8/12).

Menurutnya, hasil otopsi juga menunjukkan sebelum meregang nyawa, wanita yang ditaksir berusia 30 tahun dengan tinggi badan 160 cm itu baru selesai makan pecal.

“Sisa makanan tersebut masih berada di saluran usus,” ujar petugas itu. Petugas itu menuturkan, hingga saat ini wanita itu belum juga diketahui identitasnya.  “Kondisi mayat sulit dikenali dan belum ada keluarga atau orang yang mengaku kenal dengan wanita itu,” pungkasnya.

Sementara itu, petugas Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Marisi mengaku, sebelumnya ada seorang pria yang ingin melihat kondisi jenazah.

“Kemarin ada pria yang datang dan ingin melihat jenazah itu. Katanya, istrinya sudah satu minggu tidak pulang ke rumah. Jadi, kita antar saja dia untuk melihat jenazah. Ternyata setelah dilihatnya, itu bukan jenazah istrinya,” jelas Marisi

Pihaknya berharap, jenazah wanita yang belum diketahui identitasnya itu segera diambil oleh keluarganya.
“Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali lagi, tapi mudah-mudahan keluarganya segera mengambil jenazah itu. Ini juga untuk memudahkan pemeriksaan oleh polisi,” bebernya.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga di sela-sela acara silaturahmi Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Wali Kota Medan dengan lintas agama di Grand Aston, Medan, Kamis (8/12) siang mengatakan, hasil otopsi akan membantu mengungkap kematian korban.

“Hasilnya belum kita terima, bila sudah diterima kan akan tahu korban tewas karena apa. Kita tunggu saja,” katanya.
Sedangkan untuk saksi, lanjut Tagam, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang tidak bisa disebutkan satu per satu namanya. “Kalau saksi baru lima orang, kita masih mempelajari kasus tersebut,” ujarnya.

Ketika disinggung tidak adanya CCTV di Thamrin Plaza dan minimnya barang bukti di lokasi kejadian menyulitkan pihak kepolisian mengidentifikasi mayat, Tagam juga kecewa dengan fasilitas Thamrin Plaza yang tidak memiliki CCTV.
“Memang iya, fasilitas di Thamrin Plaza seperti CCTV tidak ada. Seharusnya Plaza harus memiliki CCTV, tetapi kita akan terus berupaya dengan mempelajari kondisi di lapangan,” bebernya.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso menambahkan akan melakukan test DNA terhadap korban untuk mengetahui siapa keluarganya. Selain itu, ciri-ciri khusus yang terdapat di tubuh mayat juga harus segera di beritahukan melalui media cetak ataupun elektronik guna membantu penyelidikan terhadap korban.

“Polresta Medan harus segera melakukan penyelidikan dengan mencari bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bila mayat tidak dikenali secara fisik harus segera melakukan test DNA terhadap korban agar mengetahui keluarganya. Sedangkan untuk ciri-ciri khusus pada tubuh korban juga harus diumumkan agar diketahui keluarganya. Hal ini juga membantu penyelidikan,” ujar Heru. (mag-11/adl/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/