31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Ayo LDR, Jangan Takut Covid-19!, Hotel di Medan Disiplin Prokes Secara Ketat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya, diajak untuk mulai bergairah liburan. Minimal liburan dekat rumah atau LDR. Selama LDR pula, masyarakat mesti mempertimbangkan lokasi tujuan yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

SUASANA: Suasana di meja resepsionis Grand City Hall Hotel Medan Jalan Raden Saleh, tampak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Senin (14/12).
SUASANA: Suasana di meja resepsionis Grand City Hall Hotel Medan Jalan Raden Saleh, tampak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Senin (14/12).

Untuk lokasi LDR paling memungkinkan terutama bersama keluarga, staycation dan hotel-hotel dapat menjadi pilihan tepat. Di Kota Medan sendiri, saat ini sudah banyak hotel yang kembali membuka operasional dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan ada salah satu hotel yakni; Grand City Hall Medan di Jalan Raden Saleh, tetap eksis beroperasi sebelum atau sesudah masa AKB diberlakukan pemerintah. Hotel yang sebelumnya bernama Grand Aston City Hall Medan tersebut kini lebih baik dalam melayani para tamu terutama agar disiplin menegakkan protokol kesehatan.

Sumut Pos pada Senin sore (14/12), berkesempatan melihat langsung prokes yang ditetapkan pada hotel yang terletak di jantung ibukota Provinsi Sumut tersebut. Mulai dari pintu masuk, penyemprotan hand sanitizer; cek suhu badan oleh petugas bagi setiap tamu; hingga wajib mengenakan masker.

Petugas resepsionis yang melayani tamu ketika hendak check in pun, memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Di depan meja resepsionis, ada dibuat tanda untuk jaga jarak. Hand sanitizer di meja resepsionis pun tampak tersusun rapi. Sembari check in, tamu diminta menandatangani Health Declaration Form. Yakni ketentuan bahwa di hotel tersebut sangat ketat dalam menerapkan prokes Covid-19.

Selanjutnya setelah urusan check in selesai, tamu diminta mencuci tangan menggunakan hand sanitizer. Pengaturan jaga jarak juga terlihat pada lift di hotel itu. Maksimal yang boleh masuk hanya lima orang. Bahkan setiap pintu masuk lift, hand sanitizer tampak tersedia. Housekeeping hotel pun demikian. Senantiasa kenakan APD lengkap untuk melayani setiap tamu.

Menurut Lisa Ngadio, Director of Sales & Marketing Grand City Hall Hotel & Serviced Residence Medan, pihaknya sejak sebelum penerapan AKB berlaku, sudah melaksanakan prokes Covid-19 secara ketat. Bahkan diakuinya, operasional hotel tetap berjalan saat virus Corona masih ganas-ganasnya.

“Apalagi kami punya beberapa karyawan yang tidak bisa pulang ke negaranya karena pandemi. Alhasil dari pertimbangan tersebut kami putuskan operasional tetap jalan walaupun kondisinya sangat sulit,” ujarnya didampingi Sandra Darmosumarto selaku PIC&PR tiket.com di hotel tersebut.

Dampak pandemi, Grand City Hall Medan merumahkan hampir 60 persen karyawannya. Bahkan di jajaran direksi, ungkap Lisa, mereka harus rela dipotong gajinya guna menutupi biaya operasional hotel setiap hari. “Walau begitu kami tidak sempat tutup meski yang lainnya memutuskan berhenti operasional. Terlebih saat di Mei, Juni, dan Juli lalu. Itu periode yang sangat sulit bagi kami,” tuturnya.

Mengenai prokes, ia mengamini pihaknya sudah menerapkan anjuran dari pemerintah. Bahkan oleh Pemko Medan, pihaknya merupakan salah satu hotel yang telah diberi rekomendasi untuk beroperasi di tengah pandemi Covid-19. “Form isian yang kami berikan, adalah bentuk bahwa kami telah melakukan protokol kesehatan. Karenanya setiap tamu juga wajib menegakkan disiplin protokol kesehatan tersebut,” katanya.

Selain menyediakan kelengkapan 3M yang antara lain untuk mencuci tangan dan jaga jarak, pihaknya juga konsisten dalam meminimalisir dampak kerumuman massa. Antara lain adanya pembatasan tamu dalam setiap acara. Jika sebelumnya dari total ruangan sedikitnya 50% saja yang boleh masuk, kini lebih dikurangi lagi sampai 35%. Begitupun pihaknya tetap mengikuti anjuran dari pemerintah.

“Bahkan untuk di kolam renang saja, kami membatasi tidak boleh lebih dari 12 yang boleh masuk. Inilah salah satu bentuk bahwa kami serius dalam menerapkan prokes. Di sisi lain memang luar biasa memang dampak Covid-19 ini, dan bukan hanya kami di bidang hotel yang kena tetapi seluruh sektor juga demikian. Namun menurut kami sejak November hingga Desember ini, mulai kembali ada gairah kami bekerja. Seiring kondisi yang mulai membaik ini, tamu pun mulai berdatangan untuk menetap di hotel kami,” pungkasnya.

Sandra Darmosumarto mengatakan, sebagai perusahaan pionir Online Travel Agency (OTA) di Indonesia, tiket.com

terus menjadi yang terdepan dalam menghadirkan inovasi program dan layanan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya saat berlibur pada masa AKB.

“Tiket.com berkomitmen penuh untuk bahu membahu dalam memulihkan industri pariwisata Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan

sesuai anjuran pemerintah. Sebagai bentuk inovasi dan dukungan kepada pemerintah dan industri pariwisata Indonesia, tiket.com

menghadirkan kampanye Liburan Dekat Rumah dan jajaran fitur yang relevan dalam mengakomodir pelanggan dalam berpergian dan berwisata di masa pandemi agar pelanggan dapat berlibur dengan

rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah tiketCLEAN,” katanya.

Program LDR ini merupakan salah satu upaya dan dukungan dari tiket.com untuk memulihkan pariwisata domestik terdampak pandemi Covid-19. tiket.com mengajak masyarakat untuk lebih bangga menjadi turis di dalam negeri, khususnya di wilayah Sumut.

“Sumut memiliki daya tarik wisata kuliner dan kultur historis yang bernilai tinggi. Dengan komitmen tinggi khususnya dari pemerintah daerah, serta dukungan industri pariwisata untuk mendatangkan wisatawan domestik pun semakin gencar dengan terus disiplin dalam mempraktekkan protokol kesehatan ketat. So, tunggu apalagi, ayo LDR dan jangan takut Covid-19,” seru Sandra. (*)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya, diajak untuk mulai bergairah liburan. Minimal liburan dekat rumah atau LDR. Selama LDR pula, masyarakat mesti mempertimbangkan lokasi tujuan yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

SUASANA: Suasana di meja resepsionis Grand City Hall Hotel Medan Jalan Raden Saleh, tampak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Senin (14/12).
SUASANA: Suasana di meja resepsionis Grand City Hall Hotel Medan Jalan Raden Saleh, tampak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Senin (14/12).

Untuk lokasi LDR paling memungkinkan terutama bersama keluarga, staycation dan hotel-hotel dapat menjadi pilihan tepat. Di Kota Medan sendiri, saat ini sudah banyak hotel yang kembali membuka operasional dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan ada salah satu hotel yakni; Grand City Hall Medan di Jalan Raden Saleh, tetap eksis beroperasi sebelum atau sesudah masa AKB diberlakukan pemerintah. Hotel yang sebelumnya bernama Grand Aston City Hall Medan tersebut kini lebih baik dalam melayani para tamu terutama agar disiplin menegakkan protokol kesehatan.

Sumut Pos pada Senin sore (14/12), berkesempatan melihat langsung prokes yang ditetapkan pada hotel yang terletak di jantung ibukota Provinsi Sumut tersebut. Mulai dari pintu masuk, penyemprotan hand sanitizer; cek suhu badan oleh petugas bagi setiap tamu; hingga wajib mengenakan masker.

Petugas resepsionis yang melayani tamu ketika hendak check in pun, memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Di depan meja resepsionis, ada dibuat tanda untuk jaga jarak. Hand sanitizer di meja resepsionis pun tampak tersusun rapi. Sembari check in, tamu diminta menandatangani Health Declaration Form. Yakni ketentuan bahwa di hotel tersebut sangat ketat dalam menerapkan prokes Covid-19.

Selanjutnya setelah urusan check in selesai, tamu diminta mencuci tangan menggunakan hand sanitizer. Pengaturan jaga jarak juga terlihat pada lift di hotel itu. Maksimal yang boleh masuk hanya lima orang. Bahkan setiap pintu masuk lift, hand sanitizer tampak tersedia. Housekeeping hotel pun demikian. Senantiasa kenakan APD lengkap untuk melayani setiap tamu.

Menurut Lisa Ngadio, Director of Sales & Marketing Grand City Hall Hotel & Serviced Residence Medan, pihaknya sejak sebelum penerapan AKB berlaku, sudah melaksanakan prokes Covid-19 secara ketat. Bahkan diakuinya, operasional hotel tetap berjalan saat virus Corona masih ganas-ganasnya.

“Apalagi kami punya beberapa karyawan yang tidak bisa pulang ke negaranya karena pandemi. Alhasil dari pertimbangan tersebut kami putuskan operasional tetap jalan walaupun kondisinya sangat sulit,” ujarnya didampingi Sandra Darmosumarto selaku PIC&PR tiket.com di hotel tersebut.

Dampak pandemi, Grand City Hall Medan merumahkan hampir 60 persen karyawannya. Bahkan di jajaran direksi, ungkap Lisa, mereka harus rela dipotong gajinya guna menutupi biaya operasional hotel setiap hari. “Walau begitu kami tidak sempat tutup meski yang lainnya memutuskan berhenti operasional. Terlebih saat di Mei, Juni, dan Juli lalu. Itu periode yang sangat sulit bagi kami,” tuturnya.

Mengenai prokes, ia mengamini pihaknya sudah menerapkan anjuran dari pemerintah. Bahkan oleh Pemko Medan, pihaknya merupakan salah satu hotel yang telah diberi rekomendasi untuk beroperasi di tengah pandemi Covid-19. “Form isian yang kami berikan, adalah bentuk bahwa kami telah melakukan protokol kesehatan. Karenanya setiap tamu juga wajib menegakkan disiplin protokol kesehatan tersebut,” katanya.

Selain menyediakan kelengkapan 3M yang antara lain untuk mencuci tangan dan jaga jarak, pihaknya juga konsisten dalam meminimalisir dampak kerumuman massa. Antara lain adanya pembatasan tamu dalam setiap acara. Jika sebelumnya dari total ruangan sedikitnya 50% saja yang boleh masuk, kini lebih dikurangi lagi sampai 35%. Begitupun pihaknya tetap mengikuti anjuran dari pemerintah.

“Bahkan untuk di kolam renang saja, kami membatasi tidak boleh lebih dari 12 yang boleh masuk. Inilah salah satu bentuk bahwa kami serius dalam menerapkan prokes. Di sisi lain memang luar biasa memang dampak Covid-19 ini, dan bukan hanya kami di bidang hotel yang kena tetapi seluruh sektor juga demikian. Namun menurut kami sejak November hingga Desember ini, mulai kembali ada gairah kami bekerja. Seiring kondisi yang mulai membaik ini, tamu pun mulai berdatangan untuk menetap di hotel kami,” pungkasnya.

Sandra Darmosumarto mengatakan, sebagai perusahaan pionir Online Travel Agency (OTA) di Indonesia, tiket.com

terus menjadi yang terdepan dalam menghadirkan inovasi program dan layanan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya saat berlibur pada masa AKB.

“Tiket.com berkomitmen penuh untuk bahu membahu dalam memulihkan industri pariwisata Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan

sesuai anjuran pemerintah. Sebagai bentuk inovasi dan dukungan kepada pemerintah dan industri pariwisata Indonesia, tiket.com

menghadirkan kampanye Liburan Dekat Rumah dan jajaran fitur yang relevan dalam mengakomodir pelanggan dalam berpergian dan berwisata di masa pandemi agar pelanggan dapat berlibur dengan

rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah tiketCLEAN,” katanya.

Program LDR ini merupakan salah satu upaya dan dukungan dari tiket.com untuk memulihkan pariwisata domestik terdampak pandemi Covid-19. tiket.com mengajak masyarakat untuk lebih bangga menjadi turis di dalam negeri, khususnya di wilayah Sumut.

“Sumut memiliki daya tarik wisata kuliner dan kultur historis yang bernilai tinggi. Dengan komitmen tinggi khususnya dari pemerintah daerah, serta dukungan industri pariwisata untuk mendatangkan wisatawan domestik pun semakin gencar dengan terus disiplin dalam mempraktekkan protokol kesehatan ketat. So, tunggu apalagi, ayo LDR dan jangan takut Covid-19,” seru Sandra. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/