26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibadah di Gereja Cukup 50 Orang, Kerumunan Dilarang pada Malam Tahun Baru

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah melarang adanya kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru yang menyebabkan kerumunan. Masyarakat diminta untuk lebih memerhatikan dan menjaga kesehatan diri masing-masing. Soal perayaan keagamaan, diminta jangan sampai dilakukan dengan menimbulkan kerumunan.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi

UNTUK di gereja misalnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ibadah Natal cukup dilakukan dengan total 50 orang di dalam gereja, dan menerapkan jaga jarak. “Kemudian ibadah Natal di gereja cukup seperti sekarang saja, 50 orang cukup pakai jarak. Lalu hajatan, kegiatan agama, dan seterusnya, kan ini ada dua natal dan tahun baru. Itu semua ya kita bilang ke mereka, kalau dia kumpul ramai-ramai larang saja,” ujar Luhut dalam potongan video rapat yang diunggah Kemenkomarves, dikutip Kamis (17/12).

Luhut mengatakan, kalau upaya pengetatan seperti ini tidak dilakukan, bisa saja kasus Corona makin meningkat. Khususnya pada momen liburan di tahun baru ini. “Kalau nggak ketat begini akan meningkat (kasus Covid-19) dan betul-betul parah,” katanya.

Dalam paparannya, Luhut mengatakan, kasus Covid-19 telah meningkat seiring dengan banyaknya liburan panjang beberapa bulan terakhir. Dia tidak ingin momen liburan akhir tahun ikut meningkatkan penyebaran Corona.

Dia memaparkan, saat ini ada delapan provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang tajam dan masuk dalam zona merah. Mulai dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan. Kemudian ada lima provinsi yang masuk dalam zona oranye. Kelimanya adalah Riau, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Papua.

Kepada para gubernur yang hadir dalam rapat, Luhut meminta agar tidak ada perayaan tahun baru alias malam new years eve di semua provinsi, khususnya yang zona merah. “Saya tegaskan tidak ada new year eve, saya minta seluruh gubernur tidak ada kerumunan, tolong jangan ada new years eve,” tegasnya.

Luhut juga memerintahkan agar jam operasional tempat makan, hiburan, dan mal dibatasi hingga pukul 19.00 khusus Jakarta dan sekitarnya. Lalu untuk Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan wilayah zona merah lainnya, sampai pukul 20.00.

Gubsu Ajak Berdoa

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi juga menginstruksikan agar segala bentuk perayaan malam pergantian Tahun Baru 2021 yang mengundang kerumunan agar ditiadakan. “Perayaan tahun baru diharapkan tidak ada. Instruksi saya tidak ada perayaaan tahun baru. Lakukan doa-doa seluruh masyarakat Sumut, semoga tahun 2021 lebih baik dari 2020. Doa di tempat masing-masing, doa di rumah masing-masing bersama keluarga,” kata Edy menjawab wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Kamis (17/12).

Ia pun mengimbau masyarakat untuk menunda mendatangi tempat-tempat keramaian pada libur tahun baru, demi bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Saya harap tidak ada liburan, dengan kondisi covid ini cukup rawan. Libur saja di rumah masing-masing, kecuali ada hal-hal yang sangat penting,” tegasnya.

Bahkan, untuk mengantisipasi adanya kegiatan pergantian malam tahun di Sumut, Edy siap menurunkan tim untuk membubarkan tempat-tempat yang membuat kegiatan perayaan malam tahun baru maupun lokasi-lokasi yang terdapat kerumunan orang banyak. “Nanti ada tim. Tim pendisiplinan masyarakat yang akan lakukan itu. Dasarnya adalah instruksi saya. Ada inpres, ada perda, ada pergub. Sehingga saya minta seluruh rakyat Sumut menaati. Untuk apa, untuk kesehatan kita bersama,” jelasnya.

Sementara untuk ibadah Natal, Edy mempersilakan umat Kristiani untuk menjalani ibadah di gereja. Namun harus tetap memerhatikan protokol kesehatan. “Untuk Natal, yang beribadah silakan beribadah, tanpa mengurangi rasa kekhusyukan. Tapi ingat, tetap jaga protokol kesehatan secara ketat,” pesannya.

Hindari Kerumunan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar juga mengimbau seluruh masyarakat Sumut untuk menjaga suasana kondusif. Bagi umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat, dengan menjalankan protokol kesehatan. “Satgas juga mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan acara perayaan penyambutan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan masa,” ujarnya di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Rumah Dinas Gubernur, Rabu (16/12).

Dalam Surat Edaran Nomor 700/STPCOVID-19/XII tanggal 16 Desember 2020 yang ditandatangani Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Edy Rahmayadi, menurut Irman, masyarakat diimbau membatasi perjalanan ke luar kota dan sebisa mungkin berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing. “Tiap daerah juga agar mengantisipasi adanya pemudik yang berasal dari wilayah/daerah zona merah, dengan terlebih dahulu dilakukan validasi surat keterangan sehat dan pengecekan suhu tubuh sebelum bergabung dengan keluarga,” terang Irman.

Selain itu, katanya, tiap daerah agar menyiapkan tempat isolasi yang cukup, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan penularan Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru. “Melakukan antisipasi menghadapi potensi bencana alam yang meliputi banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang yang tinggi di laut serta penyeberangan lainnya, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di daerah,” jelasnya.

PGI Imbau Perayaan Natal Virtual

Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sumatera Utara mengimbau seluruh gereja untuk melaksanakan ibadah perayaan Natal lewat virtual. Hal ini terpaksa dilakukan guna mencegah dan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ketua Umum PGI Sumut Bishop Pdt Darwis Manurung menyampaikan, saat ini Indonesia secara umum dan khususnya Sumut, masih melawan penyebaran virus corona. Setiap harinya masih terjadi peningkatan angka penularan Covid-19, akan tetapi diikuti juga dengan yang sembuh. “Kondisi kita (di Sumut) masih melawan Covid. Tren kasusnya masih tinggi, walaupun Sumut dari peringkat 5 menjadi urutan 7,” ungkap Darwis, dihubungi wartawan, Kamis (17/12).

Dikatakannya, saat ini pihak kepolisian sedang menangani kasus kerumunan yang menyeret tokoh agama. Kasus yang menyeret tokoh agama ini ternyata menjadi klaster baru virus corona. Selain itu, berdampak pada stabilitas keamanan. “Dua hal itu menjadi perhatian PGI Sumut, sehingga perayaan natal dilaksanakan dengan cara virtual atau daring. Tujuannya tak lain ingin memberikan rasa aman dan memutus penyebaran mata rantai Covid-19 di Sumut,” katanya.

Darwis menyebutkan, Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin telah menyatakan, perayaan Natal diselenggarakan lewat virtual. Untuk itu, PGI Sumut siap menjalaninya. “Gereja tetap melaksanakan ibadah perayaan natal, tetapi secara virtual ataupun live streaming,” ucapnya

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak merayakan natal yang dapat mengundang banyak orang atau kerumunan. “Walaupun di rumah, tetap harus patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah yaitu dengan 3M, memakai masker, mencuci tangan memakai sabun serta menjaga jarak,” pungkas Darwis.

Terpisah, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) melangsungkan ibadah perayaan natal secara virtual, Kamis siang. Melalui Bimbingan Rohani Kristen (BRK), perayaan natal tersebut penuh hikmat dengan tema ‘Allah Beserta Kita’ dan subtema ‘Allah hadir di antara kita dan bekerja untuk pemulihan kita di tengah pandemi Covid-19’.

Ibadah perayaan natal kali ini diadakan secara virtual dan diikuti oleh ratusan pegawai RSUP HAM yang bergabung melalui aplikasi video confrence dan live streaming youtube. Dalam kegiatan tersebut, dimeriahkan juga dengan pemberian bingkisan natal kepada pasien rawat inap yang merayakan.

Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) dalam sambutannya mengajak seluruh pegawai RSUP HAM untuk bekerja dengan solid, membangun komunikasi yang efektif serta menanamkan prinsip no blaming culture. Caranya, mengoptimalkan potensi dan kompetensi masing-masing. “Di era kebiasaan baru ini, banyak sekali perubahan pelayanan dan tata kelola rumah sakit. Oleh karena itu, mari kita bekerja sama menjalankan roda organisasi yang dipercayakan oleh Kementerian Kesehatan,” tuturnya.

Zainal juga mengajak setiap jemaat mendoakan kesembuhan dan suka cita bagi pasien yang dirawat, khususnya di rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara ini. “Mari kita mendoakan pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit kita tercinta ini, semoga diberikan kesembuhan dan suka cita. Begitupun keluarga dokter dan perawat kita yang telah meninggal karena Covid-19 agar diberikan suka cita dan kesehatan,” tambahnya. (prn/ris/mea)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah melarang adanya kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru yang menyebabkan kerumunan. Masyarakat diminta untuk lebih memerhatikan dan menjaga kesehatan diri masing-masing. Soal perayaan keagamaan, diminta jangan sampai dilakukan dengan menimbulkan kerumunan.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi

UNTUK di gereja misalnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ibadah Natal cukup dilakukan dengan total 50 orang di dalam gereja, dan menerapkan jaga jarak. “Kemudian ibadah Natal di gereja cukup seperti sekarang saja, 50 orang cukup pakai jarak. Lalu hajatan, kegiatan agama, dan seterusnya, kan ini ada dua natal dan tahun baru. Itu semua ya kita bilang ke mereka, kalau dia kumpul ramai-ramai larang saja,” ujar Luhut dalam potongan video rapat yang diunggah Kemenkomarves, dikutip Kamis (17/12).

Luhut mengatakan, kalau upaya pengetatan seperti ini tidak dilakukan, bisa saja kasus Corona makin meningkat. Khususnya pada momen liburan di tahun baru ini. “Kalau nggak ketat begini akan meningkat (kasus Covid-19) dan betul-betul parah,” katanya.

Dalam paparannya, Luhut mengatakan, kasus Covid-19 telah meningkat seiring dengan banyaknya liburan panjang beberapa bulan terakhir. Dia tidak ingin momen liburan akhir tahun ikut meningkatkan penyebaran Corona.

Dia memaparkan, saat ini ada delapan provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang tajam dan masuk dalam zona merah. Mulai dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan. Kemudian ada lima provinsi yang masuk dalam zona oranye. Kelimanya adalah Riau, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Papua.

Kepada para gubernur yang hadir dalam rapat, Luhut meminta agar tidak ada perayaan tahun baru alias malam new years eve di semua provinsi, khususnya yang zona merah. “Saya tegaskan tidak ada new year eve, saya minta seluruh gubernur tidak ada kerumunan, tolong jangan ada new years eve,” tegasnya.

Luhut juga memerintahkan agar jam operasional tempat makan, hiburan, dan mal dibatasi hingga pukul 19.00 khusus Jakarta dan sekitarnya. Lalu untuk Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan wilayah zona merah lainnya, sampai pukul 20.00.

Gubsu Ajak Berdoa

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi juga menginstruksikan agar segala bentuk perayaan malam pergantian Tahun Baru 2021 yang mengundang kerumunan agar ditiadakan. “Perayaan tahun baru diharapkan tidak ada. Instruksi saya tidak ada perayaaan tahun baru. Lakukan doa-doa seluruh masyarakat Sumut, semoga tahun 2021 lebih baik dari 2020. Doa di tempat masing-masing, doa di rumah masing-masing bersama keluarga,” kata Edy menjawab wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Kamis (17/12).

Ia pun mengimbau masyarakat untuk menunda mendatangi tempat-tempat keramaian pada libur tahun baru, demi bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Saya harap tidak ada liburan, dengan kondisi covid ini cukup rawan. Libur saja di rumah masing-masing, kecuali ada hal-hal yang sangat penting,” tegasnya.

Bahkan, untuk mengantisipasi adanya kegiatan pergantian malam tahun di Sumut, Edy siap menurunkan tim untuk membubarkan tempat-tempat yang membuat kegiatan perayaan malam tahun baru maupun lokasi-lokasi yang terdapat kerumunan orang banyak. “Nanti ada tim. Tim pendisiplinan masyarakat yang akan lakukan itu. Dasarnya adalah instruksi saya. Ada inpres, ada perda, ada pergub. Sehingga saya minta seluruh rakyat Sumut menaati. Untuk apa, untuk kesehatan kita bersama,” jelasnya.

Sementara untuk ibadah Natal, Edy mempersilakan umat Kristiani untuk menjalani ibadah di gereja. Namun harus tetap memerhatikan protokol kesehatan. “Untuk Natal, yang beribadah silakan beribadah, tanpa mengurangi rasa kekhusyukan. Tapi ingat, tetap jaga protokol kesehatan secara ketat,” pesannya.

Hindari Kerumunan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar juga mengimbau seluruh masyarakat Sumut untuk menjaga suasana kondusif. Bagi umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat, dengan menjalankan protokol kesehatan. “Satgas juga mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan acara perayaan penyambutan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan masa,” ujarnya di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Rumah Dinas Gubernur, Rabu (16/12).

Dalam Surat Edaran Nomor 700/STPCOVID-19/XII tanggal 16 Desember 2020 yang ditandatangani Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Edy Rahmayadi, menurut Irman, masyarakat diimbau membatasi perjalanan ke luar kota dan sebisa mungkin berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing. “Tiap daerah juga agar mengantisipasi adanya pemudik yang berasal dari wilayah/daerah zona merah, dengan terlebih dahulu dilakukan validasi surat keterangan sehat dan pengecekan suhu tubuh sebelum bergabung dengan keluarga,” terang Irman.

Selain itu, katanya, tiap daerah agar menyiapkan tempat isolasi yang cukup, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan penularan Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru. “Melakukan antisipasi menghadapi potensi bencana alam yang meliputi banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang yang tinggi di laut serta penyeberangan lainnya, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di daerah,” jelasnya.

PGI Imbau Perayaan Natal Virtual

Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sumatera Utara mengimbau seluruh gereja untuk melaksanakan ibadah perayaan Natal lewat virtual. Hal ini terpaksa dilakukan guna mencegah dan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ketua Umum PGI Sumut Bishop Pdt Darwis Manurung menyampaikan, saat ini Indonesia secara umum dan khususnya Sumut, masih melawan penyebaran virus corona. Setiap harinya masih terjadi peningkatan angka penularan Covid-19, akan tetapi diikuti juga dengan yang sembuh. “Kondisi kita (di Sumut) masih melawan Covid. Tren kasusnya masih tinggi, walaupun Sumut dari peringkat 5 menjadi urutan 7,” ungkap Darwis, dihubungi wartawan, Kamis (17/12).

Dikatakannya, saat ini pihak kepolisian sedang menangani kasus kerumunan yang menyeret tokoh agama. Kasus yang menyeret tokoh agama ini ternyata menjadi klaster baru virus corona. Selain itu, berdampak pada stabilitas keamanan. “Dua hal itu menjadi perhatian PGI Sumut, sehingga perayaan natal dilaksanakan dengan cara virtual atau daring. Tujuannya tak lain ingin memberikan rasa aman dan memutus penyebaran mata rantai Covid-19 di Sumut,” katanya.

Darwis menyebutkan, Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin telah menyatakan, perayaan Natal diselenggarakan lewat virtual. Untuk itu, PGI Sumut siap menjalaninya. “Gereja tetap melaksanakan ibadah perayaan natal, tetapi secara virtual ataupun live streaming,” ucapnya

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak merayakan natal yang dapat mengundang banyak orang atau kerumunan. “Walaupun di rumah, tetap harus patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah yaitu dengan 3M, memakai masker, mencuci tangan memakai sabun serta menjaga jarak,” pungkas Darwis.

Terpisah, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) melangsungkan ibadah perayaan natal secara virtual, Kamis siang. Melalui Bimbingan Rohani Kristen (BRK), perayaan natal tersebut penuh hikmat dengan tema ‘Allah Beserta Kita’ dan subtema ‘Allah hadir di antara kita dan bekerja untuk pemulihan kita di tengah pandemi Covid-19’.

Ibadah perayaan natal kali ini diadakan secara virtual dan diikuti oleh ratusan pegawai RSUP HAM yang bergabung melalui aplikasi video confrence dan live streaming youtube. Dalam kegiatan tersebut, dimeriahkan juga dengan pemberian bingkisan natal kepada pasien rawat inap yang merayakan.

Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) dalam sambutannya mengajak seluruh pegawai RSUP HAM untuk bekerja dengan solid, membangun komunikasi yang efektif serta menanamkan prinsip no blaming culture. Caranya, mengoptimalkan potensi dan kompetensi masing-masing. “Di era kebiasaan baru ini, banyak sekali perubahan pelayanan dan tata kelola rumah sakit. Oleh karena itu, mari kita bekerja sama menjalankan roda organisasi yang dipercayakan oleh Kementerian Kesehatan,” tuturnya.

Zainal juga mengajak setiap jemaat mendoakan kesembuhan dan suka cita bagi pasien yang dirawat, khususnya di rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara ini. “Mari kita mendoakan pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit kita tercinta ini, semoga diberikan kesembuhan dan suka cita. Begitupun keluarga dokter dan perawat kita yang telah meninggal karena Covid-19 agar diberikan suka cita dan kesehatan,” tambahnya. (prn/ris/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/