26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tumbuh Double Digit, Ini Rincian Kredit Mikro yang Disalurkan BRI Tahun 2020

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai kredit yang disalurkan BRI terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh signifikan sepanjang 2020. Pertumbuhan ini bahkan membuat BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki rasio kredit UMKM hingga lebih dari 80 persen portofolio perusahaan, tepatnya 82,13 persen.

Dirut BRI Sunarso, foto by Jawapos.

Berdasarkan data laporan kinerja sepanjang 2020, total kredit yang disalurkan BRI Group tahun lalu mencapai Rp938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional tahun 2020 yang diperkirakan OJK berada dikisaran minus 1 hingga 2 persen.

Khusus pertumbuhan kredit mikro BRI sepanjang 2020 justru tumbuh double digit, tepatnya mencapai 14,2 persen secara tahunan. Kemudian, kredit kecil dan menengah perusahaan naik 3,9 persen dan kredit konsumer meningkat 2,3 persen pada periode yang sama.

Dirinci lebih lanjut, sepanjang 2020 BRI berhasil menyalurkan kredit bagi debitur segmen mikro senilai Rp351,3 triliun. Jumlah ini mencapai 40 persen dari total portofolio kredit BRI yang sebesar Rp938,37 triliun.

Pada pernyataan persnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia adalah dengan mengungkit penyaluran kredit produktif. Hal ini harus dilakukan secara masif, terlebih bagi segmen UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. BRI telah berupaya mengerek pertumbuhan kredit mikro selama ini, khususnya pada 2020 lalu, dan hal tersebut tetap akan dilakukan BRI ke depannya.

Ditemui terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa selama masa pandemi Covid-19 perusahaan terus fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM melalui produk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran KUR sudah menyasar debitur super mikro, bahkan ultra mikro (UMi) yang plafon kreditnya lebih kecil lagi dengan tenor yang lebih pendek.

Melalui produk KUR Mikro, pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman bersubsidi ke BRI dengan plafon hingga Rp22 juta dan tenor maksimal 5 tahun. Kemudian, pelaku usaha mikro juga dapat mengajukan pembiayaan senilai Rp10 juta ke bawah melalui produk KUR Super Mikro. Sebagai alternatif, BRI juga menyediakan layanan pengajuan pinjaman melalui platform digital atau tekfin yang bekerjasama dengan BRI, seperti Shoppe, Tokopedia, Gojek, Grab, dan Modal Rakyat.

Sepanjang 2020, nilai KUR Super Mikro yang disalurkan BRI sudah mencapai Rp8,66 triliun dan diberikan terhadap 985 ribu pelaku usaha UMi. Di saat yang sama, Rp221,2 triliun kredit BRI disalurkan melalui produk Kupedes, Rp3,4 triliun melalui Kupedes Rakyat, dan Rp126,7 triliun berasal dari produk KUR Mikro.

Total debitur UMKM yang mendapat pembiayaan dari BRI sepanjang 2020 mencapai 11,8 juta orang. Jumlah ini ditargetkan kembali bertambah pada 2021, seiring dengan prediksi semakin pulihnya kondisi perekonomian Indonesia tahun ini.
Melalui beragam kanal dan metode pengajuan kredit yang mudah serta cepat yang disediakan oleh BRI akan memberikan kemudahan para pelaku usaha baru yang permintaan akan fasilitas kredit UMKM juga akan terus meningkat.

“Dengan pertumbuhan yang signifikan dan terjaga risikonya, kami optimis bisa mencapai target persentase kredit untuk segmen mikro hingga 45 persen dari total portofolio maksimal pada 2025,” tutup Supari. (adv/rel)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai kredit yang disalurkan BRI terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh signifikan sepanjang 2020. Pertumbuhan ini bahkan membuat BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki rasio kredit UMKM hingga lebih dari 80 persen portofolio perusahaan, tepatnya 82,13 persen.

Dirut BRI Sunarso, foto by Jawapos.

Berdasarkan data laporan kinerja sepanjang 2020, total kredit yang disalurkan BRI Group tahun lalu mencapai Rp938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional tahun 2020 yang diperkirakan OJK berada dikisaran minus 1 hingga 2 persen.

Khusus pertumbuhan kredit mikro BRI sepanjang 2020 justru tumbuh double digit, tepatnya mencapai 14,2 persen secara tahunan. Kemudian, kredit kecil dan menengah perusahaan naik 3,9 persen dan kredit konsumer meningkat 2,3 persen pada periode yang sama.

Dirinci lebih lanjut, sepanjang 2020 BRI berhasil menyalurkan kredit bagi debitur segmen mikro senilai Rp351,3 triliun. Jumlah ini mencapai 40 persen dari total portofolio kredit BRI yang sebesar Rp938,37 triliun.

Pada pernyataan persnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia adalah dengan mengungkit penyaluran kredit produktif. Hal ini harus dilakukan secara masif, terlebih bagi segmen UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. BRI telah berupaya mengerek pertumbuhan kredit mikro selama ini, khususnya pada 2020 lalu, dan hal tersebut tetap akan dilakukan BRI ke depannya.

Ditemui terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa selama masa pandemi Covid-19 perusahaan terus fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM melalui produk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran KUR sudah menyasar debitur super mikro, bahkan ultra mikro (UMi) yang plafon kreditnya lebih kecil lagi dengan tenor yang lebih pendek.

Melalui produk KUR Mikro, pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman bersubsidi ke BRI dengan plafon hingga Rp22 juta dan tenor maksimal 5 tahun. Kemudian, pelaku usaha mikro juga dapat mengajukan pembiayaan senilai Rp10 juta ke bawah melalui produk KUR Super Mikro. Sebagai alternatif, BRI juga menyediakan layanan pengajuan pinjaman melalui platform digital atau tekfin yang bekerjasama dengan BRI, seperti Shoppe, Tokopedia, Gojek, Grab, dan Modal Rakyat.

Sepanjang 2020, nilai KUR Super Mikro yang disalurkan BRI sudah mencapai Rp8,66 triliun dan diberikan terhadap 985 ribu pelaku usaha UMi. Di saat yang sama, Rp221,2 triliun kredit BRI disalurkan melalui produk Kupedes, Rp3,4 triliun melalui Kupedes Rakyat, dan Rp126,7 triliun berasal dari produk KUR Mikro.

Total debitur UMKM yang mendapat pembiayaan dari BRI sepanjang 2020 mencapai 11,8 juta orang. Jumlah ini ditargetkan kembali bertambah pada 2021, seiring dengan prediksi semakin pulihnya kondisi perekonomian Indonesia tahun ini.
Melalui beragam kanal dan metode pengajuan kredit yang mudah serta cepat yang disediakan oleh BRI akan memberikan kemudahan para pelaku usaha baru yang permintaan akan fasilitas kredit UMKM juga akan terus meningkat.

“Dengan pertumbuhan yang signifikan dan terjaga risikonya, kami optimis bisa mencapai target persentase kredit untuk segmen mikro hingga 45 persen dari total portofolio maksimal pada 2025,” tutup Supari. (adv/rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/