26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Beda Data Satgas Covid-19 Medan dan Satgas Sumut, Banyak Tak Berdomisili di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengakui adanya perbedaan data antara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan dengan Satgas Sumut. Perbedaan data ini, menurut Bobby, disebabkan banyaknya warga yang berdomisili di luar Kota Medan namun diklaim sebagai warga Medan karena memiliki KTP Medan.

KETERANGAN: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasutin dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan pada wartawan, Jumat (11/6).

“Kami menyampaikan data yang kami miliki. Data ini dari data all record yang berdomisili dan KTP Medan. Setelah kita cek, ternyata ada domisilinya beda-beda. Ada yang berdomisili di Medan, tetapi tidak tinggal lagi di situ, di luar Medan. Inilah yang menjadi datanya sedikit agak berbeda,” kata Bobby Nasution kepada wartawan saat ditanya terkait perbedaan data kasus Covid-19 Satgas Medan dengan Satgas Sumut di Kantor Ombudsman Sumut, Jumat (11/6) siang.

Meski berbeda data yang disampaikan, Bobby mengaku tak menyalahkan Satgas Covid-19 Sumut. Menurut dia, Satgas Sumut hanya melihat dari data domisili di KTP. “Ketika kita tracing ke tingkat lingkungan, tidak ada lagi orangnya. Ini yang terkadang ketika dilihat, ya Sumatera Utara tentunya akan melihat dari domisili dan KTP. Kami bukan menyalahkan (Satgas) provinsi, tapi ini data kami yang mengecek sampai ke tingkat lingkungan,” tandasnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang diminta tanggapan terkait persoalan ini enggan berkomentar. Dia menyarankan agar wartawan menanyakan kepada Kepala Dinas Kominfo Sumut (Kadiskominfo) Irman Oemar, karena dia yang mengkoordinir data tersebut. “Hubungi koordinator data Kadiskominfo (Sumut),” ujar Aris.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan perkembangan terbaru data kasus Covid-19 Sumut, tercatat sebanyak 115 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona melalui hasil pemeriksaan swab PCR. Penambahan kasus positif ini didapatkan dari laporan 8 kabupaten/kota. Penambahan kasus baru terbanyak adalah Kota Medan 34 orang, Deliserdang 19 orang, Padangsidimpuan 13 orang dan Padang Lawas 13 orang, Tapanuli Utara 11 orang, Pakpak Bharat 9 orang, serta Karo 8 orang dan Dairi 8 orang. “Saat ini total akumulasi kasus Covid-19 di Sumut naik menjadi 33.141 orang setelah bertambah 115 kasus baru,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut ini.

Untuk data kesembuhan, Aris menjelaskan, diperoleh penambahan sebanyak 103 orang dari 8 kabupaten/kota. Paling banyak Kota Medan 29 orang, Deli Serdang 27 orang, Serdang Bedagai 13 orang, Pakpak Bharat 12 orang, Padang Lawas 9 orang, Karo 8 orang, Dairi 4 orang dan Toba 1 orang. “Akumulasi kasus sembuh 29.502 orang,” sebutnya.

Terkait kasus kematian, lanjut Aris, didapatkan penambahan 6 orang dari tiga kabupaten/kota. Antara lain Medan 3 orang, Padang Lawas 2 orang dan Pakpak Bharat 1 orang, sehingga total keseluruhannya juga naik menjadi 1.092 orang. “Dari perkembangan kasus tersebut, maka kasus aktif Covid-19 Sumut turut mengalami peningkatan menjadi 2.547 orang,” tandasnya.

McD Dalam Pengawasan Pemko Medan

Menyikapi kerumunan yang sempat terjadi di gerai McDonald’s, Jalan Sisingamangaraja, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku, belum ada rencana melakukan penutupan gerai restoran cepat saji tersebut. Disebut Bobby, setiap terjadi kerumunan, Pemko Medan bersama jajaran langsung melakukan pembubaran.

“McD sudah lakukan tindakan, ada kerumunan langsung kita bubarkan. Tapi, bukan di Medan saja, tapi seluruh Indonesia,” ujar Bobby.

Disinggung soal sanksi yang akan diberikan Pemko Medan kepada manajemen McDonald’s terkait kerumunan di tengah pandemi Covid-19, Bobby menjelaskan, sanksi yang diberikan jangan sampai memberikan dampak bagi pelaku usaha. “Pemutusan penyebaran Covid-19 dan ekonomi harus berjalan beriringan. Yang penting tidak terjadi lagi kerumunan,” ujar menantu Presiden Joko Widodo itu.

Bobby mengatakan, saat ini McDonald’s dalam pengawasan Pemko Medan. Hal itu bertujuan agar hal serupa tidak terulang kembali. “Ke depannya apabila masih juga (terjadi kerumunan), kita ada tiga teguran, peringatan, dan terakhir kita tutup. Jadi, kita tidak langsung tutup,” ujar suami Kahiyang Ayu itu. (ris/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengakui adanya perbedaan data antara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan dengan Satgas Sumut. Perbedaan data ini, menurut Bobby, disebabkan banyaknya warga yang berdomisili di luar Kota Medan namun diklaim sebagai warga Medan karena memiliki KTP Medan.

KETERANGAN: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasutin dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan pada wartawan, Jumat (11/6).

“Kami menyampaikan data yang kami miliki. Data ini dari data all record yang berdomisili dan KTP Medan. Setelah kita cek, ternyata ada domisilinya beda-beda. Ada yang berdomisili di Medan, tetapi tidak tinggal lagi di situ, di luar Medan. Inilah yang menjadi datanya sedikit agak berbeda,” kata Bobby Nasution kepada wartawan saat ditanya terkait perbedaan data kasus Covid-19 Satgas Medan dengan Satgas Sumut di Kantor Ombudsman Sumut, Jumat (11/6) siang.

Meski berbeda data yang disampaikan, Bobby mengaku tak menyalahkan Satgas Covid-19 Sumut. Menurut dia, Satgas Sumut hanya melihat dari data domisili di KTP. “Ketika kita tracing ke tingkat lingkungan, tidak ada lagi orangnya. Ini yang terkadang ketika dilihat, ya Sumatera Utara tentunya akan melihat dari domisili dan KTP. Kami bukan menyalahkan (Satgas) provinsi, tapi ini data kami yang mengecek sampai ke tingkat lingkungan,” tandasnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang diminta tanggapan terkait persoalan ini enggan berkomentar. Dia menyarankan agar wartawan menanyakan kepada Kepala Dinas Kominfo Sumut (Kadiskominfo) Irman Oemar, karena dia yang mengkoordinir data tersebut. “Hubungi koordinator data Kadiskominfo (Sumut),” ujar Aris.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan perkembangan terbaru data kasus Covid-19 Sumut, tercatat sebanyak 115 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona melalui hasil pemeriksaan swab PCR. Penambahan kasus positif ini didapatkan dari laporan 8 kabupaten/kota. Penambahan kasus baru terbanyak adalah Kota Medan 34 orang, Deliserdang 19 orang, Padangsidimpuan 13 orang dan Padang Lawas 13 orang, Tapanuli Utara 11 orang, Pakpak Bharat 9 orang, serta Karo 8 orang dan Dairi 8 orang. “Saat ini total akumulasi kasus Covid-19 di Sumut naik menjadi 33.141 orang setelah bertambah 115 kasus baru,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut ini.

Untuk data kesembuhan, Aris menjelaskan, diperoleh penambahan sebanyak 103 orang dari 8 kabupaten/kota. Paling banyak Kota Medan 29 orang, Deli Serdang 27 orang, Serdang Bedagai 13 orang, Pakpak Bharat 12 orang, Padang Lawas 9 orang, Karo 8 orang, Dairi 4 orang dan Toba 1 orang. “Akumulasi kasus sembuh 29.502 orang,” sebutnya.

Terkait kasus kematian, lanjut Aris, didapatkan penambahan 6 orang dari tiga kabupaten/kota. Antara lain Medan 3 orang, Padang Lawas 2 orang dan Pakpak Bharat 1 orang, sehingga total keseluruhannya juga naik menjadi 1.092 orang. “Dari perkembangan kasus tersebut, maka kasus aktif Covid-19 Sumut turut mengalami peningkatan menjadi 2.547 orang,” tandasnya.

McD Dalam Pengawasan Pemko Medan

Menyikapi kerumunan yang sempat terjadi di gerai McDonald’s, Jalan Sisingamangaraja, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku, belum ada rencana melakukan penutupan gerai restoran cepat saji tersebut. Disebut Bobby, setiap terjadi kerumunan, Pemko Medan bersama jajaran langsung melakukan pembubaran.

“McD sudah lakukan tindakan, ada kerumunan langsung kita bubarkan. Tapi, bukan di Medan saja, tapi seluruh Indonesia,” ujar Bobby.

Disinggung soal sanksi yang akan diberikan Pemko Medan kepada manajemen McDonald’s terkait kerumunan di tengah pandemi Covid-19, Bobby menjelaskan, sanksi yang diberikan jangan sampai memberikan dampak bagi pelaku usaha. “Pemutusan penyebaran Covid-19 dan ekonomi harus berjalan beriringan. Yang penting tidak terjadi lagi kerumunan,” ujar menantu Presiden Joko Widodo itu.

Bobby mengatakan, saat ini McDonald’s dalam pengawasan Pemko Medan. Hal itu bertujuan agar hal serupa tidak terulang kembali. “Ke depannya apabila masih juga (terjadi kerumunan), kita ada tiga teguran, peringatan, dan terakhir kita tutup. Jadi, kita tidak langsung tutup,” ujar suami Kahiyang Ayu itu. (ris/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/