Refleksi Akhir Tahun dan Rapat Kerja FKUB Kota Medan
KETUA Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Dr H Maratua Simanjuntak memberi apresiasi atas kerukunan umat beragama di Medan sepanjang tahun 2011. Karena tahun 2012 dijadikan sebagai tahun pemantapan kerukunan umat beragama di Sumut termasuk Medan.
Ungkapan ini disampaikan Maratua Simanjuntak saat menghadiri acara refleksi akhir tahun dan rapat kerja FKUB Kota Medan di Hotel Garuda Medan, Jumat (30/12) malam. Turut hadir Ketua FKUB Kota Medan Prof Dr H Syahrin Harahap MA, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta, Pelaksana Kepala Kamenag Medan Wahyu, Sekum PGI Medan Pdt LD Manulang, tokoh agama Buddha Piter Lim dan undangan lain.
Maratua mengakui, tahun 2011 merupakan masa cemerlang kerukunan umat beragama di Medan. Melalui kerukunan ini dapat menyatukan masyarakat Medan sehingga memudahkan meraih tujuan yang diinginkan masyarakat.
‘’Kerjasama masyarakat, dewan penasehat, pemerintah, pimpinan majelis agama kiranya dapat terus ditingkatkan. FKUB Medan telah memiliki donasi yang besar dan kantor tetap sedangkan daerah lain ada yang tidak memiliki donasi untuk operasinya,’’ kata Maratua.
Apresiasi serupa juga dikemukakan Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta. ‘’Kerjasama pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan FKUB Kota Medan harus terus ditingkatkan untuk menjaga kerukunan,’’ harapnya.
Dr Arifinsyah menambahkan, Medan sebagai icon kerukunan di Sumut. Namun ancaman terhadap kerukunan, lanjut Arifinsyah, bisa diganggu oleh gerakan radikalisme yang berlindung atas nama hak azasi manusia. ‘’Lebih sulut mempertahankan dari pada membangun kerukunan,’’ ucapnya.
Pelaksana Kepala Kamenag Medan Wahyu mengatakan FKUB Kota Medan sebagai wadah para tokoh agama agar terus memotivasi umat untuk semakin dekat dengan agama dan mencintai orang lain.
Dua tokoh agama Kristen, Pdt LD Manullang dan tokoh agama Buddha, Piter Lim juga memberi apresiasi terhadap kerukunan di Medan. Atas berbagai apresiasi dan masukan yang disampaikan, Ketua FKUB Kota Medan Prof Dr Syahrin Harahap MA mengatakan, pihak akan semakin memperbanyak dialog dengan masyarakat menengah ke bawah.
Dalam kesempatan ini, Syahrin mengemukakan lima langkah ‘Medan Membangun Icon Kerukunan Indonesia’ diantara pemerintah, pemuka agama dan masyarakat memberi partisipasi dan kepeloporan dalam mewujudkan Kota Medan sebagai icon masyarakat harmonis Indonesia. “Pemerintah memberi perhatian yang serius terhadap kerukunan dan melakukan cepat tanggap dan deteksi dini terhadap terhadap fenomena keretakan,” pungkasnya. (dmp)