Akurat dengan Termometer
DEMAM pertanda anak mengalami infeksi. Peningkatan suhu tubuh ini merupakan mekanisme tubuh menghantam virus atau infeksi bakteri. Untuk memastikan suhu tubuh, meraba dahi anak tidaklah akurat. Lebih pas suhu tubuh diukur dengan termometer.
Menurut dr E. Lisa Anggraeny SpA, pada bayi dan balita, pengukuran suhu bisa dilakukan di rektum atau ketiak. Lain halnya bila anak sudah berusia lebih dari 5 tahun, pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer yang diletakkan pada mulut di bawah lidahnya.
Untuk penyebab infeksi pemicu demam, sebut dr Lisa, ada beragam. Bisa dipicu virus atau serangan bakteri. Jika dipicu virus, infeksi akan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari. Jika dipicu bakteri, anak mungkin membutuhkan antibiotik. Agar pasti, perlu pembiakan mikroorganisme penyebab infeksi. Namun, proses tersebut membutuhkan waktu minimal tiga hari.
Sementara itu, dokter tak mungkin membiarkan pasien menunggu terlalu lama untuk penanganan infeksi. ’’Tanda yang sering digunakan adalah perhitungan leukosit (sel darah putih), tapi tidak spesifik,’’ lanjut Lisa.
Selain itu, ada tanda lain yang membedakan infeksi karena virus maupun bakteri. Lisa menyebutkan, 90 persen demam terjadi karena serangan virus. Hanya sekitar 10 persen yang disebabkan bakteri. ’’Demam dengan suhu tinggi lebih dari 39 derajat Celsius dan durasi lebih dari tiga hari lebih banyak terjadi karena infeksi bakteri,’’ jelas dokter lulusan FK Unair tersebut.
Tanda infeksi lain juga bisa dilihat dari perilaku anak saat demam.
Jika anak masih bisa bermain dan berinteraksi dengan baik, bisa dicurigai infeksinya dipicu virus. Lain halnya bila anak tampak sakit berat, menangis lemah, dan tidak tertarik pada lingkungan sekitar.
Bisa dicurigai, kondisi tersebut dipicu bakteri. Dia menegaskan agar anak tidak diberi antibiotik tanpa sepengetahuan dokter.
’’Kalau dokter bilang harus minum antibiotic selama tiga hari, ya diminum hingga tiga hari. Jangan dikurangi,’’ ujarnya. (ai/c5/nda/jpnn)