MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima di Puskesmas, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai melakukan terobosan inovasi dan reformasi sistem pelayanan lebih baik. Mengingat, peningkatan pelayanan kesehatan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Selain akan menerapkan sistem resepsionis untuk menjembatani pasien agar lebih mudah mendapat pelayanan, Dinkes juga akan membekali pelatihan tata krama yang humanis kepada petugas Puskesmasn
Untuk itu, Dinkes Kota Medan telah memulai melakukan sosialisasi integrasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam penguatan manajemen Puskesmas agar pelaksanaan manajemen Puskesmas menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satunya seperti sosialisasi dan pengarahan yang dilakukan di Puskesmas Teladan, Sabtu (16/4).
Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri sejumlah Kepala Puskesmas (Kapus) itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Medan Edi Subroto SKM M.Kes meminta agar setiap Kapus dapat merubah sistem pelayanan Puskesmas menjadi lebih baik.
“Ayo bergerak merubah pelayanan kesehatan agar lebih baik. Mari bersinergi menguatkan sistem yang baru,” ucap Edi Subroto dalam kegiatan yang turut dihadiri Staf Dinkes Kota Medan drg Tina Arriani M.Kes.
Untuk tahap awal, kata Edi, pihaknya akan konsen soal peningkatan pelayanan. Sebagai percontohan, pihak ya akan menjalankan program peningkatan SPM Puskesmas secara berkelanjutan di 5 Puskesmas yang mewakili wilayah Medan bagian Utara, Selatan, Timur, Barat dan inti kota.
“Kita terus memberikan penambahan pengetahuan SPM. Kita tekankan kepada seluruh Puskesmas agar menyambut perubahan pelayanan Puskesmas yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Staf ahli BAPPEDA Kota Meda,n Sony Efriani terkait sosialisasi SPM Puskesmas menyampaikan, Pemko Medan akan terus membangun sistem. Untuk itu, diperlukan adanya data yang valid.
Apalagi saat ini, puskesmas jugaharus menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) secara terintegrasi melalui indikator yang benar dan tentu sesuai defenisi operasional yang benar. Untuk mencapai SPM, puskesmas harus terlebih dahulu menyatukan persepsi dengan Dinas Kesehatan. “Peran Dinkes tidak hanya menerima laporan, tapi juga harus turun melakukan tindaklanjut,” kata Sony.
Saat diskusi, Sony juga sangat menyambut gagasan yang disampaikan drg Tina Arriani M.Kes untuk dilakukannya digitalisasi pelayanan Puskesmas dan SPM Puskesmas demi kenyamanan masyarakat saat berobat. “Terobosan yang dilakukan Dinas Kesehatan merupakan tindaklanjut dari instruksi Wali Kota Medan, Pak Bobby Nasution terkait perbaikan pelayanan kesehatan di Puskesmas,” pungkasnya. (map/ila)