MALABO- Senegal mengakhiri petualangannya di Piala Afrika 2012 dengan tragis. Mereka selalu kalah dalam tiga pertandingan fase grup dan terpuruk di dasar klasemen grup A tanpa poin. Itu menyusul kekalahan 1-2 (1-1) dari Libya, kemarin dini hari (30/1).
Mengandalkan pemain-pemain yang berkiprah di Eropa seperti striker Newcastle Demba Ba, Souleymane Diawara (Olympique Marseille), Issiar Dia (Fenerbahce), Moussa Sow (Fenerbahce), serta Papiss Demba Cisse (Newcastle), Senegal tampil buruk.
Baru lima menit pertandingan di Estadio de Bata berlangsung, Libya sudah unggul melalui gol Ihab Al Bouseffi. Senegal sempat menyamakan skor pada menit ke-11. Tetapi, enam menit jelang pertandingan bubar, Libya unggul melalui gol kedua Bouseffi.
Bagi Libya, meski gagal lolos ke perempat final, mereka telah memecahkan rekor. Selama 30 tahun mereka tidak pernah menang atas Senegal di putaran final Piala Afrika. Sedangkan, bagi Senegal, mereka menjadi favorit yang buruk.
Lalu, yang memastikan lolos ke perempat final adalah Zambia yang pada pertandingan terakhir mengalahkan tuan rumah Guinea Equator 0-1 (0-0), kemarin dini hari. Mereka juga memastikan diri sebagai juara grup A dengan tujuh angka.
“Target kami memang memimpin grup dan mencapai semi final untuk kali pertama sejak 1996. Kalau kami kalah kali ini, maka kami bisa tersingkir. Kami juga tidak menginginkan bermain untuk hasil seri,” bilang Herve Renard, pelatih Zambia, seperti dikutip Reuters.
Penentu kemenangan Zambia atas Guinea Equator adalah sang kapten Christoper Katongo dengan golnya pada menit ke-67. “Strategi kami adalah terus melaju. Kami tidak punya masalah dengan itu. Kami terus konsentrasi pada taktik dan kemauan pelatih,” kata Katongo.
Kekecawaan melanda Guinea Equator. Mereka memang telah memastikan lolos sejak laga kedua lalu. Namun, ambisi mereka adalah tidak terkalahkan di grup. Mereka ingin lolos dengan menjadi penguasa grup. Selain itu, kekalahan bisa mengganggu mental tim.
“Kami akan mengumpulkan para pemain untuk membicarakan masalah ini. Saya harap ini tidak berimbas pada mental pemain. Ini sepak bola, kami bisa menang atau kalah. Kami harus menghadapinya dengan cara yang sama,” kata Gilson Paulo, pelatih Guinea Equator. (ham/jpnn)