32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jual 10 Ribu Galon Aqua, Omzet Puluhan Juta per Bulan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kurun waktu 10 tahun, kios kecil-kecilan peninggalan ibunya bisa diubah menjadi bisnis beromzet ratusan juta rupiah. Bisnisnya relatif ‘sederhana’. Hanya berjualan air Aqua kemasan galon plus gas LPG. Dari jualan air Aqua saja, ia bisa untung bersih Rp45 juta per bulan. Apa rahasianya?

“Kuncinya gigih plus servis pastinya,” kata Syahbeni (48), pemilik AHS (AQUA Home Service) Keluarga, kepada awak media di Medan, Senin (8/8). AHS Keluarga yang dikelolanya, termasuk AHS paling menginspirasi di wilayah Sumatera Utara, dalam program pengembangan ekonomi masyarakat (economic development) yang dilaksanakan Danone-AQUA.

Pria yang akrab dipanggil Beni ini lantas mengisahkan awal dirinya terjun ke bisnis jualan air Aqua kemasan galon mulai dari hanya 30 galon hingga saat ini mencapai 10 ribu galon. “AHS Keluarga ini awalnya dijalankan almarhumah ibu saya pada tahun 2011. Pada waktu itu kami anak-anaknya sepulang kerja dari kantor ikut membantu beliau mengangkat galon atau membantu pekerjaan lain,” katanya mengawali.

November 2012, perusahaan logistik tempat dirinya bekerja, berencana memindahkan dirinya ke Palembang. “Karena keluarga di Medan, saya memutuskan untuk berhenti dan mulai sepenuhnya mengelola AHS Keluarga,” ungkapnya.

Di sebuah ruko di Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan, ia memulai bisnisnya dengan modal awal 30 galon air isi ulang Aqua. “Awalnya, seminggu pun tidak habis,” kisahnya.

Beni pun memutar otak gimana caranya menambah omzet. Muncul ide untuk mencetak kartu nama AHS Keluarga berikut nomor kontak. “Naik sepeda motor, saya keliling ke perumahan-perumahan dan perkantoran-perkantoran, menawarkan langganan air galon Aqua,” katanya.

Tiap hari, ia menyediakan waktu 1 jam khusus untuk menyebarkan kartu nama atau flyer berisi keterangan tentang AHS Keluarga. Kartu itu digantungnya pada pagar-pagar rumah di komplek sekitar Kecamatan Medan Maimun.

Hari demi hari, pelanggannya terus bertambah. Untuk menjaga pelanggannya agar tidak berpindah ke lain hati, Beni menomorsatukan kepuasan pelanggan. “Pokoknya, kita siap mengantar sampai ke rumah. Mau 1 galon pun, langsung kita antar. Pengantaran paling lama 15 menit sejak dipesan,” ujarnya. Ia bahkan melayani pengantaran hingga radius 5 kilometer dari lokasi toko.

Servis menjadi keunggulannya. Tak sekadar mengantar, ia juga siap memasangnya ke dispenser. Kebersihan plus keamanan produk dijaganya sebelum sampai di tangan pelanggan.  “Bagi saya, pelayanan yang baik kepada pelanggan merupakan salah satu kunci sukses dalam pengelolaan AHS. Intinya, apapun tantangannya… jangan putus asa,” ujar Beni seraya tersenyum lebar.

Kerja kerasnya pelan-pelan menunjukkan hasil. Dari awalnya hanya 30 galon, kini ia mampu menjual 10 ribu galon Aqua dalam sebulan. Dari awalnya hanya 1 sepeda motor, kini ia memiliki 7 becak bermotor untuk mengantar pesanan ke pelanggan.

Dibantu 7 orang yang menangani pengantaran produk, dan seorang tenaga administrasi, ia mampu mengantongi penghasilan bersih sekitar Rp 45 juta sebulan dari penjualan AQUA kemasan galon, botol, dan gelas. Belum termasuk penjualan gas elpiji. ”Pelanggan saya 80 persen adalah konsumen rumah tangga. Selebihnya perkantoran. Rata-rata rumah tangga memesan 5-10 galon Aqua per bulan,”  ungkapnya.

Jadi, penjualan 10 ribu galon air Aqua itu kurang lebih hanya untuk 750 pelanggan saja. Adapun perkantoran bisa memesan hingga 60 galon Aqua per minggu.

Tak hendak berpuas diri dengan jumlah itu, Beni bertekad tetap menambah pelanggan. “Cita-cita saja adalah mendapat dua konsumen baru setiap hari,” katanya. Karena itu, meski usahanya sudah cukup mapan, ia tetap berupaya menjemput bola ke perumahan-perumahan dan perkantoran.

Dengan keuntungan bersih Rp45 juta per bulan dari penjualan air Aqua saja, belum dari penjualan gas Elpiji, tahun lalu Beni sudah mampu melunasi ruko yang menjadi lokasi bisnisnya. “Alhamdulillah, tahun 2021 lunas. Ruko kini milik saya,” katanya dengan wajah semringah.

Selain itu, Beni mengaku bangga bisa ikut menciptakan lapangan kerja.

 

Terbuka untuk Ibu Rumah Tangga

Regional Sales Manager Danone-AQUA wilayah Sumatera, Hendro Marpaung, mengatakan, program AHS (AQUA Home Service) adalah salah satu bentuk pengembangan ekonomi masyarakat (economic development) yang menjadi program unggulan Danone-AQUA.

“Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat, terutama para ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan rumah,” jelasnya, didampingi Manajer Coorporate Communication Danone AQUA  Michael Liemena.

Bagi yang tertarik ikut program AHS, hanya perlu menyediakan tempat, modal yang tidak terlampau besar, dan keinginan menjual dan menyebarluaskan pola hidup sehat melalui produk-produk AQUA.  “Kami akan mempersiapkan sarana penjualan. Seperti papan nama, ambalan untuk penyusunan galon, strategi dan edukasi untuk dapat melayani pelanggan dengan baik,” jelas Hendro.

Kepedulian Danone-AQUA terhadap masyarakat melalui program AQUA Home Service ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian sosial dan modal sosial. Pelaksanaan program selalu menitikberatkan pada peran aktif masyarakat. Selain AHS dapat memajukan ekonomi keluarga, AHS juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air minum berkualitas masyarakat Indonesia dan memastikan produk asli sampai ke tangan konsumen.

“Para pengelola AHS dapat ikut mengalirkan kebaikan kepada masyrakat luas untuk selalu mengkonsumsi produk AQUA berasal sumber air yang terlindungi, mengandung mineral alami yang terjaga baik, dan proses produksi yang aman dan higienis,” kata Hendro.

Jumlah AHS di seluruh Sumatera Utara kini mencapai 1.000 unit, dengan 465 unit AHS di antaranya berada di Medan. Rata-rata penjualan AHS mencapai 800 galon Aqua per bulan. “Dengan untung Rp 4 ribu per galon, pengelola AHS bisa dapat penghasilan Rp3,2 juta per bulan,” katanya.

Makin banyak pelanggan, tentunya keuntungan semakin besar. Selain keuntungan hasil penjualan, pengelola AHS juga berpotensi mendapat apresiasi dari Danone-AQUA untuk kondisi-kondisi tertentu.

Manajer Coorporate Communication Danone AQUA, Michael Liemena, mengatakan, melalui program AHS ini, visi Danone-AQUA One Planet One Health yang meyakini bahwa kesehatan bumi dan kesehatan masyarakat selalu memiliki keterkaitan, dapat terwujud. “Kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat melalui program AHS ini selalu fokus pada kesehatan dan pelestarian lingkungan,” katanya. (mea/rel/ila)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kurun waktu 10 tahun, kios kecil-kecilan peninggalan ibunya bisa diubah menjadi bisnis beromzet ratusan juta rupiah. Bisnisnya relatif ‘sederhana’. Hanya berjualan air Aqua kemasan galon plus gas LPG. Dari jualan air Aqua saja, ia bisa untung bersih Rp45 juta per bulan. Apa rahasianya?

“Kuncinya gigih plus servis pastinya,” kata Syahbeni (48), pemilik AHS (AQUA Home Service) Keluarga, kepada awak media di Medan, Senin (8/8). AHS Keluarga yang dikelolanya, termasuk AHS paling menginspirasi di wilayah Sumatera Utara, dalam program pengembangan ekonomi masyarakat (economic development) yang dilaksanakan Danone-AQUA.

Pria yang akrab dipanggil Beni ini lantas mengisahkan awal dirinya terjun ke bisnis jualan air Aqua kemasan galon mulai dari hanya 30 galon hingga saat ini mencapai 10 ribu galon. “AHS Keluarga ini awalnya dijalankan almarhumah ibu saya pada tahun 2011. Pada waktu itu kami anak-anaknya sepulang kerja dari kantor ikut membantu beliau mengangkat galon atau membantu pekerjaan lain,” katanya mengawali.

November 2012, perusahaan logistik tempat dirinya bekerja, berencana memindahkan dirinya ke Palembang. “Karena keluarga di Medan, saya memutuskan untuk berhenti dan mulai sepenuhnya mengelola AHS Keluarga,” ungkapnya.

Di sebuah ruko di Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan, ia memulai bisnisnya dengan modal awal 30 galon air isi ulang Aqua. “Awalnya, seminggu pun tidak habis,” kisahnya.

Beni pun memutar otak gimana caranya menambah omzet. Muncul ide untuk mencetak kartu nama AHS Keluarga berikut nomor kontak. “Naik sepeda motor, saya keliling ke perumahan-perumahan dan perkantoran-perkantoran, menawarkan langganan air galon Aqua,” katanya.

Tiap hari, ia menyediakan waktu 1 jam khusus untuk menyebarkan kartu nama atau flyer berisi keterangan tentang AHS Keluarga. Kartu itu digantungnya pada pagar-pagar rumah di komplek sekitar Kecamatan Medan Maimun.

Hari demi hari, pelanggannya terus bertambah. Untuk menjaga pelanggannya agar tidak berpindah ke lain hati, Beni menomorsatukan kepuasan pelanggan. “Pokoknya, kita siap mengantar sampai ke rumah. Mau 1 galon pun, langsung kita antar. Pengantaran paling lama 15 menit sejak dipesan,” ujarnya. Ia bahkan melayani pengantaran hingga radius 5 kilometer dari lokasi toko.

Servis menjadi keunggulannya. Tak sekadar mengantar, ia juga siap memasangnya ke dispenser. Kebersihan plus keamanan produk dijaganya sebelum sampai di tangan pelanggan.  “Bagi saya, pelayanan yang baik kepada pelanggan merupakan salah satu kunci sukses dalam pengelolaan AHS. Intinya, apapun tantangannya… jangan putus asa,” ujar Beni seraya tersenyum lebar.

Kerja kerasnya pelan-pelan menunjukkan hasil. Dari awalnya hanya 30 galon, kini ia mampu menjual 10 ribu galon Aqua dalam sebulan. Dari awalnya hanya 1 sepeda motor, kini ia memiliki 7 becak bermotor untuk mengantar pesanan ke pelanggan.

Dibantu 7 orang yang menangani pengantaran produk, dan seorang tenaga administrasi, ia mampu mengantongi penghasilan bersih sekitar Rp 45 juta sebulan dari penjualan AQUA kemasan galon, botol, dan gelas. Belum termasuk penjualan gas elpiji. ”Pelanggan saya 80 persen adalah konsumen rumah tangga. Selebihnya perkantoran. Rata-rata rumah tangga memesan 5-10 galon Aqua per bulan,”  ungkapnya.

Jadi, penjualan 10 ribu galon air Aqua itu kurang lebih hanya untuk 750 pelanggan saja. Adapun perkantoran bisa memesan hingga 60 galon Aqua per minggu.

Tak hendak berpuas diri dengan jumlah itu, Beni bertekad tetap menambah pelanggan. “Cita-cita saja adalah mendapat dua konsumen baru setiap hari,” katanya. Karena itu, meski usahanya sudah cukup mapan, ia tetap berupaya menjemput bola ke perumahan-perumahan dan perkantoran.

Dengan keuntungan bersih Rp45 juta per bulan dari penjualan air Aqua saja, belum dari penjualan gas Elpiji, tahun lalu Beni sudah mampu melunasi ruko yang menjadi lokasi bisnisnya. “Alhamdulillah, tahun 2021 lunas. Ruko kini milik saya,” katanya dengan wajah semringah.

Selain itu, Beni mengaku bangga bisa ikut menciptakan lapangan kerja.

 

Terbuka untuk Ibu Rumah Tangga

Regional Sales Manager Danone-AQUA wilayah Sumatera, Hendro Marpaung, mengatakan, program AHS (AQUA Home Service) adalah salah satu bentuk pengembangan ekonomi masyarakat (economic development) yang menjadi program unggulan Danone-AQUA.

“Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat, terutama para ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan rumah,” jelasnya, didampingi Manajer Coorporate Communication Danone AQUA  Michael Liemena.

Bagi yang tertarik ikut program AHS, hanya perlu menyediakan tempat, modal yang tidak terlampau besar, dan keinginan menjual dan menyebarluaskan pola hidup sehat melalui produk-produk AQUA.  “Kami akan mempersiapkan sarana penjualan. Seperti papan nama, ambalan untuk penyusunan galon, strategi dan edukasi untuk dapat melayani pelanggan dengan baik,” jelas Hendro.

Kepedulian Danone-AQUA terhadap masyarakat melalui program AQUA Home Service ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian sosial dan modal sosial. Pelaksanaan program selalu menitikberatkan pada peran aktif masyarakat. Selain AHS dapat memajukan ekonomi keluarga, AHS juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air minum berkualitas masyarakat Indonesia dan memastikan produk asli sampai ke tangan konsumen.

“Para pengelola AHS dapat ikut mengalirkan kebaikan kepada masyrakat luas untuk selalu mengkonsumsi produk AQUA berasal sumber air yang terlindungi, mengandung mineral alami yang terjaga baik, dan proses produksi yang aman dan higienis,” kata Hendro.

Jumlah AHS di seluruh Sumatera Utara kini mencapai 1.000 unit, dengan 465 unit AHS di antaranya berada di Medan. Rata-rata penjualan AHS mencapai 800 galon Aqua per bulan. “Dengan untung Rp 4 ribu per galon, pengelola AHS bisa dapat penghasilan Rp3,2 juta per bulan,” katanya.

Makin banyak pelanggan, tentunya keuntungan semakin besar. Selain keuntungan hasil penjualan, pengelola AHS juga berpotensi mendapat apresiasi dari Danone-AQUA untuk kondisi-kondisi tertentu.

Manajer Coorporate Communication Danone AQUA, Michael Liemena, mengatakan, melalui program AHS ini, visi Danone-AQUA One Planet One Health yang meyakini bahwa kesehatan bumi dan kesehatan masyarakat selalu memiliki keterkaitan, dapat terwujud. “Kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat melalui program AHS ini selalu fokus pada kesehatan dan pelestarian lingkungan,” katanya. (mea/rel/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/