26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Bertabur Cinta Untuk Whitney

Grammy Awards

Alkohol, obat-obatan terlarang, atau narkoba yang lama diakrabi Whitney Houston memang diduga kuat menjadi pemicu tewasnya sang diva berusia 48 tahun tersebut pada Minggu pagi WIB lalu (12/2).
Namun, bukan sisi gelap itu yang dikenang oleh teman-teman dan fansnya di seluruh dunia, melainkan suara cantik dan sederet prestasinya di panggung musik dunia.

Setidaknya, itulah yang terlihat pada malam Grammy Awards ke-54 yang berlangsung Minggu malam waktu setempat atau Senin pagi WIB (13/2). Ungkapan cinta kepada pelantun soundtrack terlaris sepanjang masa, I Will Always Love You, itu tiada henti berkumandang.

Grammy yang digeber di Staples Center, Los Angeles, tersebut memang sangat lekat dengan nuansa duka. Tema acara juga didesain khusus untuk memberi tribute terhadap penyanyi yang album-albumnya total telah terjual 170 juta kopi di seluruh dunia tersebut.

Setelah penampilan pembuka dari Bruce Springsteen, host LL Cool J langsung mengajak para audiens mengenang Houston. “Kita tidak bisa menghindar dari situasi ini. Selalu ada kematian dalam keluarga kita,” katanya, merujuk pada Houston, seperti dilansir Associated Press. Kemudian,  rapper senior itu mengajak audiens  berdoa. “Untuk saudara perempuan kami,” ucapnya dengan suara bergetar.

Bintang-bintang muda seperti Lady Gaga dan Miranda Lambert pun menunduk dalam-dalam, tenggelam dalam kesedihan. Juga Mitch dan Janis Winehouse, orangtua mendiang penyanyi berbakat yang meninggal tahun lalu karena overdosis narkoba, Amy Winehouse.

Tetapi, momen yang paling menyentuh terjadi kala Jennifer Hudson menyanyikan hits fenomenal Houston, I Will Always Love You. Diiringi denting piano, plus slide show tokoh-tokoh besar yang meninggal tahun lalu, atmosfer berkabung pun kian  menguat di Staples Center.

Begitu emosionalnya Hudson, sampai-sampai dia harus berkali-kali menggigit bibir selama melantunkan soundtrack film The Bodyguard yang menjadi trademark Houston itu. “Whitney, kami akan selalu mencintaimu,” ucapnya sesudah menyanyi, yang disambut standing ovation audiens.

Grammy sejatinya juga memberikan penghargaan khusus terhadap Etta James, penyanyi jazz yang baru meninggal 20 Januari lalu. Alicia Keys menyanyikan tribute untuknya di awal acara. Namun, tidak bisa dipungkiri, Grammy kali ini adalah Grammy untuk Houston. Hampir semua penampil menyelipkan ungkapan cinta dan selamat jalan buat mantan istri Bobby Brown tersebut.

“Aku hanya ingin mengucapkan pada Whitney yang sudah di surga sekarang, kami mencintaimu, kami semua mencintaimu, Whitney Houston,” ucap Stevie Wonder setelah menjadi presenter sebuah kategori. Sementara,  Rihanna meneriakkan, “Ayo buat suara untuk Whitney!”

Tidak mengherankan begitu banyak yang mencintai Houston. Selama hidupnya, penyanyi dengan range suara lima oktaf ini memang menebar banyak kasih melalui lagu-lagunya. Hampir semua tembang andalan seperti I Wanna Dance with Somebody, The Greatest Love of All, dan One Moment in Time bertema cinta, perjuangan, dan optimisme.

Pembawaan Houston juga sangat menyenangkan. Kawan-kawannya menyebut, perempuan kelahiran 9 Agustus 1963 ini selalu memasang senyum lebar nan hangat ketika bertemu. “Hanya sedikit orang yang bisa menyentuh dunia seperti yang dilakukan Whitney Houston,” ungkap penyanyi country Billy Ray Cyrus.

Sementara itu, di sisi lain, Grammy kemarin juga menjadi ajang kejayaan Adele. Penyanyi soul asal Inggris tersebut memborong enam trofi, termasuk dari kategori bergengsi Album of the Year melalui album 21. Serta Best Record dan Song of The Year lewat single Rolling in the Deep.

Tiga trofi lain direbut dari kategori penampil perempuan terbaik, album vokal terbaik, serta video klip pendek terbaik untuk Someone Like You. Ini menjadi kado indah buat Adele, yang baru saja pulih setelah menjalani operasi tenggorokan. Tidak mengherankan, di panggung dia sempat meneteskan air mata haru. “Rekaman ini terinspirasi oleh pengalaman seorang perempuan yang sebenarnya sangat normal. Semua orang pasti pernah mengalaminya,” ungkap Adele, seperti dilansir Reuters.

“Hubungan yang gagal dan saya mengungkapkan pada semuanya, bagaimana perasaan saya. Itu terjadi pada tahun yang mengubah hidup saya,” ungkap penyanyi 23 tahun itu. (na/c1/ttg/jpnn)

Grammy Awards

Alkohol, obat-obatan terlarang, atau narkoba yang lama diakrabi Whitney Houston memang diduga kuat menjadi pemicu tewasnya sang diva berusia 48 tahun tersebut pada Minggu pagi WIB lalu (12/2).
Namun, bukan sisi gelap itu yang dikenang oleh teman-teman dan fansnya di seluruh dunia, melainkan suara cantik dan sederet prestasinya di panggung musik dunia.

Setidaknya, itulah yang terlihat pada malam Grammy Awards ke-54 yang berlangsung Minggu malam waktu setempat atau Senin pagi WIB (13/2). Ungkapan cinta kepada pelantun soundtrack terlaris sepanjang masa, I Will Always Love You, itu tiada henti berkumandang.

Grammy yang digeber di Staples Center, Los Angeles, tersebut memang sangat lekat dengan nuansa duka. Tema acara juga didesain khusus untuk memberi tribute terhadap penyanyi yang album-albumnya total telah terjual 170 juta kopi di seluruh dunia tersebut.

Setelah penampilan pembuka dari Bruce Springsteen, host LL Cool J langsung mengajak para audiens mengenang Houston. “Kita tidak bisa menghindar dari situasi ini. Selalu ada kematian dalam keluarga kita,” katanya, merujuk pada Houston, seperti dilansir Associated Press. Kemudian,  rapper senior itu mengajak audiens  berdoa. “Untuk saudara perempuan kami,” ucapnya dengan suara bergetar.

Bintang-bintang muda seperti Lady Gaga dan Miranda Lambert pun menunduk dalam-dalam, tenggelam dalam kesedihan. Juga Mitch dan Janis Winehouse, orangtua mendiang penyanyi berbakat yang meninggal tahun lalu karena overdosis narkoba, Amy Winehouse.

Tetapi, momen yang paling menyentuh terjadi kala Jennifer Hudson menyanyikan hits fenomenal Houston, I Will Always Love You. Diiringi denting piano, plus slide show tokoh-tokoh besar yang meninggal tahun lalu, atmosfer berkabung pun kian  menguat di Staples Center.

Begitu emosionalnya Hudson, sampai-sampai dia harus berkali-kali menggigit bibir selama melantunkan soundtrack film The Bodyguard yang menjadi trademark Houston itu. “Whitney, kami akan selalu mencintaimu,” ucapnya sesudah menyanyi, yang disambut standing ovation audiens.

Grammy sejatinya juga memberikan penghargaan khusus terhadap Etta James, penyanyi jazz yang baru meninggal 20 Januari lalu. Alicia Keys menyanyikan tribute untuknya di awal acara. Namun, tidak bisa dipungkiri, Grammy kali ini adalah Grammy untuk Houston. Hampir semua penampil menyelipkan ungkapan cinta dan selamat jalan buat mantan istri Bobby Brown tersebut.

“Aku hanya ingin mengucapkan pada Whitney yang sudah di surga sekarang, kami mencintaimu, kami semua mencintaimu, Whitney Houston,” ucap Stevie Wonder setelah menjadi presenter sebuah kategori. Sementara,  Rihanna meneriakkan, “Ayo buat suara untuk Whitney!”

Tidak mengherankan begitu banyak yang mencintai Houston. Selama hidupnya, penyanyi dengan range suara lima oktaf ini memang menebar banyak kasih melalui lagu-lagunya. Hampir semua tembang andalan seperti I Wanna Dance with Somebody, The Greatest Love of All, dan One Moment in Time bertema cinta, perjuangan, dan optimisme.

Pembawaan Houston juga sangat menyenangkan. Kawan-kawannya menyebut, perempuan kelahiran 9 Agustus 1963 ini selalu memasang senyum lebar nan hangat ketika bertemu. “Hanya sedikit orang yang bisa menyentuh dunia seperti yang dilakukan Whitney Houston,” ungkap penyanyi country Billy Ray Cyrus.

Sementara itu, di sisi lain, Grammy kemarin juga menjadi ajang kejayaan Adele. Penyanyi soul asal Inggris tersebut memborong enam trofi, termasuk dari kategori bergengsi Album of the Year melalui album 21. Serta Best Record dan Song of The Year lewat single Rolling in the Deep.

Tiga trofi lain direbut dari kategori penampil perempuan terbaik, album vokal terbaik, serta video klip pendek terbaik untuk Someone Like You. Ini menjadi kado indah buat Adele, yang baru saja pulih setelah menjalani operasi tenggorokan. Tidak mengherankan, di panggung dia sempat meneteskan air mata haru. “Rekaman ini terinspirasi oleh pengalaman seorang perempuan yang sebenarnya sangat normal. Semua orang pasti pernah mengalaminya,” ungkap Adele, seperti dilansir Reuters.

“Hubungan yang gagal dan saya mengungkapkan pada semuanya, bagaimana perasaan saya. Itu terjadi pada tahun yang mengubah hidup saya,” ungkap penyanyi 23 tahun itu. (na/c1/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/