PSMS vs Persisam
MEDAN-PSMS berhasil mengalahkan Persiram Raja Ampat dengan skor tipis 1-0 pada laga lanjutan kompetisi ISL di Stadion Teladan, Kamis (16/2) malam. Gol satu-satunya tim berjuluk Ayam Kinantan ini dicetak gelandang PSMS Zulkarnain pada menit ke-52.
Selama 90 menit pertandingan berjalan, tak banyak peluang dihasilkan kedua tim. Di babak pertama praktis terhitung hanya ada tiga peluang yang dihasilkan PSMS dan tak satu pun oleh tim Dewa Laut, julukan Persiram.
Dan dua dari tiga peluang ini berasal dari tendangan bebas gelandang PSMS Alamsyah Nasution dan Luis Alejandro Pena. Masing-masing tendangan bebas tersebut dilakukan pada menit 5 dan 38. Namun, kedua tendangan masih melenceng ke kanan dan di atas mistar gawang.
Tak berbeda dengan babak pertama, babak kedua juga berjalan lamban dengan banyak melakukan kesalahan dan pelanggaran oleh pemain kedua tim. Pada menit ke-52 striker PSMS Yoseph Nico Ostanika mendapat peluang dengan melakukan tembakan langsung dan masih membentur tiang gawang. Namun, pantulan tersebut tepat jatuh ke kaki striker PSMS Zulkarnain, dan langsung melesakkan bola ke gawang yang dikawal Wempi Obure. Skor berubah 1-0.
Tepat dua menit setelah gol PSMS, Persiram membuahkan gol hasil dari kemelut di depan gawang yang dikawal Markus Haris Maulana. Namun, hakim garis menyatakan adanya pelanggaran yang dilakukan pemain Persiram kepada Markus sebelum striker Persiram Benson mengheading bola. Gol dianulir wasit pertandingan Djumadi Efendi. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah 1-0 untuk kemenangan PSMS.
Pelatih Persiram Bambang Nurdiansyah mengaku kecewa keputusan wasit yang menganulir gol Benson. “Kita gak tau kenapa wasit menganulir gol itu. Padahal tak ada pelanggaran di sana,” kesalnya usai laga.
“Seharusnya pertandingan draw. Kami juga menargetkan seri di sini,” tambahnya.
Bambang juga mengaku permainan lamban yang dipraktikan anak-anak asuhannya merupakan bagian dari taktik dan strategi. “Sedikitnya serangan memang menjadi skema kami. Namun, itu juga tak berjalan sesuai skema karena dua pemain inti kita yang berposisi penyerang mengalami akumulasi kartu kuning. Jadi serangan yang dibangun putus di tengah lapangan,” paparnya.
Namun, ia mengaku pertandingan tersebut sangat kental dengan ciri khas permainan anak Medan dengan gaya rap-rapnya. “Sejak saya bermain di sini dulu, gaya ini masih kental. Namun, ini baru terlihat saat Suharto kembali melatih PSMS. Saya mengimbau agar Suharto meningkatkan lagi gaya rap-rap itu dengan baik,” ujar Bambang.
Sementara, pelatih PSMS Suharto AD mengaku pergantian strikernya Osas Saha merupakan keputusan mutlak dan suatu keharusan. “Ia patut diganti. Karena ia bermain di bawah performa terbaiknya. Dan ia terlihat banyak kehilangan konsentrasi,” tuturnya.
Mengenai kemenangan ini, Suharto mengaku senang. “Ke depan kita masih perlu pembenahan di finishing touch. Mengenai kemenangan ini bukan hanya merupakan kebahagiaan untuk saya, tapi untuk masyarakat Kota Medan yang sama-sama berdoa untuk kemenangan PSMS malam ini (16/2),” tegasnya.
Dari kemenangan ini PSMS beranjak lima tingkat ke posisi 13 dari posisi sebelumnya 16 klasemen sementara ISL dengan mengoleksi 13 poin. Hasil dari tiga kali kemenangan, empat kali seri dan empat kali kalah. (saz)