29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SMAN 5 Medan Terbukti Curang

Di-Blacklist karena Manipulasi Data

JAKARTA-Para pejabat yang mengurusi masalah pendidikan di Kota Medan tidak perlu lagi umbar omongan terkait ditutupnya peluang lulusan SMAN 5 Medan untuk kuliah di PTN lewat jalur undangan. Panitia SNMPTN secara tegas menyatakan, masuknya SMAN 5 Medan dalam daftar blacklist karena berbuat curang.

Hal ini memutus pernyataan yang selama ini berkembang yang mengatakan SMAN 5 diblacklist karena siswa yang pernah diterima lewat jalur undangan tidak melakukan daftar ulang alias tidak mengisi kursi yang didapat. “Bukan, bukan itu. Ini karena ada kaitannya dengan soal kejujuran” ujar Sekretaris Panitia Pusat SNMPTN 2012 Rochmat Wahab saat dihubungi Sumut Pos dari Jakarta, Jumat (9/3).

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu langsung mengatakan hal tersebut saat koran ini mengatakan, apa benar SMAN 5 Medan di-blacklist gara-gara sebelumnya ada siswa yang diterima tapi tidak melakukan daftar ulang. Rochmat menjelaskan, pada tahun lalu ada satu siswa yang diterima lewat jalur undangan. Sesuai prosedur administrasi penerimaan mahasiswa baru, pendaftaran dan pengisian formulir dikirim via e-mail secara online. Lantas, setelah diseleksi, ada satu siswa yang dinyatakan lolos.

Begitu dinyatakan lolos, saat melakukan pendaftaran ulang, si siswa itu lantas diminta untuk membawa dokumen-dokumen asli, termasuk data nilai-nilainya selama sekolah di situ. “Nah, dokumen aslinya itu, setelah dikonfrontir dengan data yang di-online, ternyata beda. Ada perubahan skor. Dokumen dimanipulasi. Itu persoalannya, bukan karena masalah lain,” tegas Rochmat.

Dia mengatakan, begitu diketahui data skor dimanipulasi, si siswa diberi sanksi berupa pembatalan menjadi mahasiswa jalur undangan. “Dan sekolah itu tidak diberi kesempatan lagi tahun ini. Ini sanksi,” imbuhnya.

Dijelaskan Rochmat, dalam persoalan seperti ini maka Kepala Sekolah SMAN 5 Medan yang harus bertanggung jawab. Alasannya, sejak semula pihak panitia SNMPTN sudah memberikan rambu-rambu yang tegas terkait pentingnya mengisi formulis online dengan jujur. “Yang bertanggung jawab kepala sekolahnya. Dia menggunakan kewenangannya dengan sengaja atau tidak sengaja memanipulasi skor,” terangnya.

Rochmat juga tidak bisa menerima alasan pihak sekolah, jika berdalih pengisian formulir diserahkan kepada orang lain yang punya keahlian di bidang IT. “Karena ini menyangkut siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala SMAN 5 Medan, Lindawati saat dikonfirmasi, Selasa (6/3), membantah jika telah memanipulasi data siswa yang didaftarkan pada 2011 lalu. Karena itu dia menyayangkan blacklist yang diberikan ke sekolah yang dipimpinnya baru setahun belakangan itu. Pasalnya, blacklist tersebut tanpa ada pemberitahuan resmi secara tertulis dari panitia pusat.

Padahal menurut pengakuan Lindawati, pihaknya tidak melakukan manipulasi data yang menyebabkan sekolah tersebut diblacklist sehingga tidak bisa mengikuti SNMPTN jalur undangan. “Yang mengerjakan data adalah Pembantu Kepala Sekolah 1 yaitu Pak Edi Sepianto, dan yang mengetik data tersebut anggotanya Reza. Saya sudah berulang kali mempertanyakan kepada mereka mengenai data yang dikirim apakah telah direkayasa. Keduanya mengaku tidak ada melakukan manipulasi data seperti yang dituduhkan. Bahkan mereka meminta bukti data yang menurut dugaan telah dimanipulasi,” tegasnya.
Disinggung mengenai dampak yang akan ditimbulkan atas kejadian ini, Lindawati mengakui SNMPTN jalur undangan tidak begitu mempengaruhi terutama minat pelajar untuk sekolah di SMAN5 Medan. “Ini hanya salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri. Jalur ujian tulis kan masih ada, jadi saya pikir ini tidak begitu berpengaruh,” ucapnya. (sam/uma)

 

Di-Blacklist karena Manipulasi Data

JAKARTA-Para pejabat yang mengurusi masalah pendidikan di Kota Medan tidak perlu lagi umbar omongan terkait ditutupnya peluang lulusan SMAN 5 Medan untuk kuliah di PTN lewat jalur undangan. Panitia SNMPTN secara tegas menyatakan, masuknya SMAN 5 Medan dalam daftar blacklist karena berbuat curang.

Hal ini memutus pernyataan yang selama ini berkembang yang mengatakan SMAN 5 diblacklist karena siswa yang pernah diterima lewat jalur undangan tidak melakukan daftar ulang alias tidak mengisi kursi yang didapat. “Bukan, bukan itu. Ini karena ada kaitannya dengan soal kejujuran” ujar Sekretaris Panitia Pusat SNMPTN 2012 Rochmat Wahab saat dihubungi Sumut Pos dari Jakarta, Jumat (9/3).

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu langsung mengatakan hal tersebut saat koran ini mengatakan, apa benar SMAN 5 Medan di-blacklist gara-gara sebelumnya ada siswa yang diterima tapi tidak melakukan daftar ulang. Rochmat menjelaskan, pada tahun lalu ada satu siswa yang diterima lewat jalur undangan. Sesuai prosedur administrasi penerimaan mahasiswa baru, pendaftaran dan pengisian formulir dikirim via e-mail secara online. Lantas, setelah diseleksi, ada satu siswa yang dinyatakan lolos.

Begitu dinyatakan lolos, saat melakukan pendaftaran ulang, si siswa itu lantas diminta untuk membawa dokumen-dokumen asli, termasuk data nilai-nilainya selama sekolah di situ. “Nah, dokumen aslinya itu, setelah dikonfrontir dengan data yang di-online, ternyata beda. Ada perubahan skor. Dokumen dimanipulasi. Itu persoalannya, bukan karena masalah lain,” tegas Rochmat.

Dia mengatakan, begitu diketahui data skor dimanipulasi, si siswa diberi sanksi berupa pembatalan menjadi mahasiswa jalur undangan. “Dan sekolah itu tidak diberi kesempatan lagi tahun ini. Ini sanksi,” imbuhnya.

Dijelaskan Rochmat, dalam persoalan seperti ini maka Kepala Sekolah SMAN 5 Medan yang harus bertanggung jawab. Alasannya, sejak semula pihak panitia SNMPTN sudah memberikan rambu-rambu yang tegas terkait pentingnya mengisi formulis online dengan jujur. “Yang bertanggung jawab kepala sekolahnya. Dia menggunakan kewenangannya dengan sengaja atau tidak sengaja memanipulasi skor,” terangnya.

Rochmat juga tidak bisa menerima alasan pihak sekolah, jika berdalih pengisian formulir diserahkan kepada orang lain yang punya keahlian di bidang IT. “Karena ini menyangkut siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala SMAN 5 Medan, Lindawati saat dikonfirmasi, Selasa (6/3), membantah jika telah memanipulasi data siswa yang didaftarkan pada 2011 lalu. Karena itu dia menyayangkan blacklist yang diberikan ke sekolah yang dipimpinnya baru setahun belakangan itu. Pasalnya, blacklist tersebut tanpa ada pemberitahuan resmi secara tertulis dari panitia pusat.

Padahal menurut pengakuan Lindawati, pihaknya tidak melakukan manipulasi data yang menyebabkan sekolah tersebut diblacklist sehingga tidak bisa mengikuti SNMPTN jalur undangan. “Yang mengerjakan data adalah Pembantu Kepala Sekolah 1 yaitu Pak Edi Sepianto, dan yang mengetik data tersebut anggotanya Reza. Saya sudah berulang kali mempertanyakan kepada mereka mengenai data yang dikirim apakah telah direkayasa. Keduanya mengaku tidak ada melakukan manipulasi data seperti yang dituduhkan. Bahkan mereka meminta bukti data yang menurut dugaan telah dimanipulasi,” tegasnya.
Disinggung mengenai dampak yang akan ditimbulkan atas kejadian ini, Lindawati mengakui SNMPTN jalur undangan tidak begitu mempengaruhi terutama minat pelajar untuk sekolah di SMAN5 Medan. “Ini hanya salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri. Jalur ujian tulis kan masih ada, jadi saya pikir ini tidak begitu berpengaruh,” ucapnya. (sam/uma)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/