29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Cawapres Prabowo Tersisa 4 Nama

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju pengusung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 berkumpul di Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (13/10) malam. Seluruh perwakilan parpol KIM hadir di lokasi pertemuan tersebut. Pertemuan itu membahas cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Usai pertemuan, Prabowo Subianto mengungkap, nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya telah mengerucut menjadi empat nama. Ia menyebut, para bakal cawapresnya itu berasal dari berbagai latar belakang dan daerah.

“Malam hari ini sudah mengerucut menjadi empat nama. Yang bisa saya sampaikan, satu calon dari luar Jawa, satu dari Jawa Barat, satu dari Jawa Tengah, dan satu dari Jawa Timur,” kata Prabowo dalam konferensi pers usai n

pertemuan dengan ketua umum parpol koalisi di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (13/10).

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan kemarin, masing-masing ketum parpol koalisi menyampaikan pandangan. Ia pun menyebutkan elite (KIM) akan berkumpul lagi dalam waktu dekat untuk merampungkan penentuan nama cawapres. “Kita kumpul beberapa hari lagi untuk memutuskan yang terakhir dari empat menjadi satu,” ucap dia.

AHY Usul Nama Khofifah

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengusulkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Namun demikian, AHY menegaskan, keputusan bacawapres merupakan wewenang mutlak Prabowo. “Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan,” kata AHY saat memimpin Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (13/10) siang.

AHY mengatakan, dalam rapat pleno kemarin terdapat dua agenda utama. Pertama perkembangan situasi politik terkini terkait pemilihan Presiden, sementara agenda kedua mengenai pemilihan anggota legislatif.

AHY menyebut, setelah Demokrat mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres, mereka mendapatkan respons publik secara positif. Ia mengatakan, ada sekitar 60 persen yang mengatakan bahwa sudah tepat Partai Demokrat keluar dari koalisi sebelumnya. Sekitar 54 persen mengatakan sudah tepat Partai Demokrat berada di koalisi saat ini mendukung Capres Prabowo Subianto. “Mari tetap kita fokus bagaimana memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8,” kata dia.

AHY juga menyinggung mengenai pertemuan antara Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (2/10) lalu. Ia menyebut, pertemuan itu salah satunya juga didorong oleh elite pimpinan partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM). AHY tak membantah apabila pertemuan kedua tokoh itu juga membahas urusan Pilpres 2024.

“Yang pasti tidak benar jika ada informasi yang beredar kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling. Bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100 persen tidak ada pembicaraan terkait itu,” tegasnya.

Adapun perihal isu reshuffle alias kocok ulang? AHY menegaskan bahwa terkait urusan kabinet tentu semua itu menjadi hak prerogatif Presiden. “Jadi hanya Bapak Presiden yang bisa mengutarakan hal itu,” lanjutnya.

Sementara untuk agenda Pileg 2024, AHY meminta semangat kader untuk terus turun ke bawah dan bertemu rakyat untuk mendengarkan aspirasi mereka. “Saya hanya mengingatkan, jangan sampai jumlah baliho lebih banyak daripada jumlah suara di TPS,” ujar AHY. (bbs/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju pengusung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 berkumpul di Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (13/10) malam. Seluruh perwakilan parpol KIM hadir di lokasi pertemuan tersebut. Pertemuan itu membahas cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Usai pertemuan, Prabowo Subianto mengungkap, nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya telah mengerucut menjadi empat nama. Ia menyebut, para bakal cawapresnya itu berasal dari berbagai latar belakang dan daerah.

“Malam hari ini sudah mengerucut menjadi empat nama. Yang bisa saya sampaikan, satu calon dari luar Jawa, satu dari Jawa Barat, satu dari Jawa Tengah, dan satu dari Jawa Timur,” kata Prabowo dalam konferensi pers usai n

pertemuan dengan ketua umum parpol koalisi di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (13/10).

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan kemarin, masing-masing ketum parpol koalisi menyampaikan pandangan. Ia pun menyebutkan elite (KIM) akan berkumpul lagi dalam waktu dekat untuk merampungkan penentuan nama cawapres. “Kita kumpul beberapa hari lagi untuk memutuskan yang terakhir dari empat menjadi satu,” ucap dia.

AHY Usul Nama Khofifah

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengusulkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Namun demikian, AHY menegaskan, keputusan bacawapres merupakan wewenang mutlak Prabowo. “Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan,” kata AHY saat memimpin Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (13/10) siang.

AHY mengatakan, dalam rapat pleno kemarin terdapat dua agenda utama. Pertama perkembangan situasi politik terkini terkait pemilihan Presiden, sementara agenda kedua mengenai pemilihan anggota legislatif.

AHY menyebut, setelah Demokrat mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres, mereka mendapatkan respons publik secara positif. Ia mengatakan, ada sekitar 60 persen yang mengatakan bahwa sudah tepat Partai Demokrat keluar dari koalisi sebelumnya. Sekitar 54 persen mengatakan sudah tepat Partai Demokrat berada di koalisi saat ini mendukung Capres Prabowo Subianto. “Mari tetap kita fokus bagaimana memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8,” kata dia.

AHY juga menyinggung mengenai pertemuan antara Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (2/10) lalu. Ia menyebut, pertemuan itu salah satunya juga didorong oleh elite pimpinan partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM). AHY tak membantah apabila pertemuan kedua tokoh itu juga membahas urusan Pilpres 2024.

“Yang pasti tidak benar jika ada informasi yang beredar kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling. Bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100 persen tidak ada pembicaraan terkait itu,” tegasnya.

Adapun perihal isu reshuffle alias kocok ulang? AHY menegaskan bahwa terkait urusan kabinet tentu semua itu menjadi hak prerogatif Presiden. “Jadi hanya Bapak Presiden yang bisa mengutarakan hal itu,” lanjutnya.

Sementara untuk agenda Pileg 2024, AHY meminta semangat kader untuk terus turun ke bawah dan bertemu rakyat untuk mendengarkan aspirasi mereka. “Saya hanya mengingatkan, jangan sampai jumlah baliho lebih banyak daripada jumlah suara di TPS,” ujar AHY. (bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/