26 C
Medan
Thursday, August 22, 2024

Sambut Kepulangan di Bandara, Aice Group: Perjuangan Maryam dan Rifda Sangat Membanggakan!

JAKARTA – Worldwide Olympic Partner dan Official Ice Cream of Timnas Olimpiade Indonesia, Aice Group mengapresiasi tinggi perjuangan dua atlet Indonesia, Maryam March Maharani dan Rifda Irfanaluthfi dalam perhelatan Olimpiade Paris 2024. Aice menyambut kepulangan mereka di dua kesempatan berbeda, dalam seremoni pengalungan bunga di Area Kedatangan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Prosesi penjemputan tersebut dilakukan bersama Perwakilan Aice Group, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) Jadi Rajagukguk dan Asisten Deputi Olahragawan Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Arianto Muslim.

Senior Brand Manager Aice Group, Sylvana, menjelaskan, Aice mendukung perjalanan Timnas Indonesia, sejak masa persiapan hingga usai Olimpiade tahun ini. Manajemen Aice Group mengucapkan terima kasih atas daya juang Maryam dan Rifda dalam fase penyisihan cabang olahraga Judo dan Senam di perhelatan tersebut.

Menurutnya, dua atlet kebanggaan Indonesia tersebut telah menginspirasi generasi muda untuk terus berupaya keras hingga mencapai level tertinggi dunia. “Aice sangat berterima kasih dan bangga atas semangat juang yang dihadirkan Maryam dan Rifda. Mereka adalah inspirasi tentang usaha keras dan kebanggaan atas hasil kerja bagi banyak generasi muda Indonesia,” kata Sylvana.

“Kegigihan Maryam dan Rifda dalam berjuang, di kondisi apapun, sangat membanggakan kita semua. Capaian melalui babak penyisihan Olimpiade kali ini akan menjadi pendorong capaian lebih baik di berbagai level mereka yang sudah mendunia,” imbuhnya.

Senada dengan Sylvana, Jadi Rajagukguk turut mengapresiasi perjuangan Maryam March Maharani di Olimpiade Paris. “Terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan untuk Indonesia. Meskipun banyak rintangan dan tantangan, ini dapat menjadi pelajaran untuk kedepannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan penjemputannya, Maryam March Maharani sendiri mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan kesempatan bertanding di ajang dunia sekelas Olimpiade. “Ini olimpiade pertama saya, walaupun belum bisa mendapat medali. Saya akhirnya mampu berada di sana dan melawan peraih medali emas tahun lalu. Saya akan berusaha selalu mampu memberikan yang terbaik. Olimpiade Paris menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk saya terus berkembang di masa depan,” ungkap Olympian Judo tersebut.

Maryam sendiri adalah atlet perempuan pertama cabang olahraga Judo Indonesia yang lolos ke kancah Olimpiade dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Atlet yang dipanggil Rani ini turun di kelas 52 kg. Di babak 16 besar, Rani sudah harus bertemu dengan Judoka asal Kosovo, Distria Krasniqi, yang saat ini menduduki peringkat dua dunia sekaligus pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Baginya, lolos hingga ke babak 16 besar telah menjadi capaian yang baik. Rani berhasil menjawab 12 tahun kerinduan Indonesia atas hadirnya Judoka wanita melaju ke Olimpiade. Rani sendiri memiliki catatan prestasi yang mengesankan di tahun ini. Ia menjadi runner up di Kejuaraan Hong Kong Asian Open, disusul peringkat ketiga di Waresaw European Open di tahun ini. Sedangkan di level nasional, dia adalah pemegang medali emas PON 2021 lalu.

Sementara Rifda Irfanaluthfi, telah membuktikan penampilan yang penuh semangat di Olimpiade kali ini. Meskipun didera cedera serius di tulang rawan dan ligamen lututnya, Rifda tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan komitmen luar biasa untuk Indonesia.

Perjuangannya menjadi bukti nyata dari dedikasi dan keberanian yang luar biasa, bagi para atlet muda Indonesia. Ia telah mencatatkan sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang berhasil tampil di Olimpiade. Meskipun belum mampu melaju ke babak selanjutnya, Aice meyakini Rifda akan terus menorehkan prestasi level dunia yang lebih tinggi.

Meskipun tidak lanjut ke babak final, Rifda merasa senang bisa terus berjuang sembari menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai.
Saat memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicoba pada kualifikasi, Rifda terus menahan rasa sakit akibat cedera di meniskus dan ACL lututnya.

“Saat ini sudah tampil, ya ada rasa sedih, lega, senang juga. Ada rada sedih karena saya mengalami cedera sehingga tak bisa melakukannya dengan maksimal. Ada rasa lega karena Rifda bisa menahan rasa sakit ini sampai bisa tampil di kompetisi dengan bisa melakukan rangkaian di salah satu nomor,” ujar Rifda.

Hingga hari ini, masih terdapat atlet Indonesia yang terus berjuang di Olimpiade Paris. Mereka tengah memberikan yang terbaik untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. Aice Group mengajak segenap rakyat Indonesia untuk terus mendukung para atlet kebanggaan Indonesia hingga usai Olimpiade.

“Mari kita bersama-sama mendoakan dan menyemangati para atlet yang sedang berjuang di Olimpiade Paris 2024 agar mereka dapat meraih hasil terbaik dan membawa pulang kebanggaan bagi Tanah Air. Menuju Paris, Bersorak untuk Indonesia!,” pungkas Sylvana. (adz)

JAKARTA – Worldwide Olympic Partner dan Official Ice Cream of Timnas Olimpiade Indonesia, Aice Group mengapresiasi tinggi perjuangan dua atlet Indonesia, Maryam March Maharani dan Rifda Irfanaluthfi dalam perhelatan Olimpiade Paris 2024. Aice menyambut kepulangan mereka di dua kesempatan berbeda, dalam seremoni pengalungan bunga di Area Kedatangan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Prosesi penjemputan tersebut dilakukan bersama Perwakilan Aice Group, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) Jadi Rajagukguk dan Asisten Deputi Olahragawan Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Arianto Muslim.

Senior Brand Manager Aice Group, Sylvana, menjelaskan, Aice mendukung perjalanan Timnas Indonesia, sejak masa persiapan hingga usai Olimpiade tahun ini. Manajemen Aice Group mengucapkan terima kasih atas daya juang Maryam dan Rifda dalam fase penyisihan cabang olahraga Judo dan Senam di perhelatan tersebut.

Menurutnya, dua atlet kebanggaan Indonesia tersebut telah menginspirasi generasi muda untuk terus berupaya keras hingga mencapai level tertinggi dunia. “Aice sangat berterima kasih dan bangga atas semangat juang yang dihadirkan Maryam dan Rifda. Mereka adalah inspirasi tentang usaha keras dan kebanggaan atas hasil kerja bagi banyak generasi muda Indonesia,” kata Sylvana.

“Kegigihan Maryam dan Rifda dalam berjuang, di kondisi apapun, sangat membanggakan kita semua. Capaian melalui babak penyisihan Olimpiade kali ini akan menjadi pendorong capaian lebih baik di berbagai level mereka yang sudah mendunia,” imbuhnya.

Senada dengan Sylvana, Jadi Rajagukguk turut mengapresiasi perjuangan Maryam March Maharani di Olimpiade Paris. “Terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan untuk Indonesia. Meskipun banyak rintangan dan tantangan, ini dapat menjadi pelajaran untuk kedepannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan penjemputannya, Maryam March Maharani sendiri mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan kesempatan bertanding di ajang dunia sekelas Olimpiade. “Ini olimpiade pertama saya, walaupun belum bisa mendapat medali. Saya akhirnya mampu berada di sana dan melawan peraih medali emas tahun lalu. Saya akan berusaha selalu mampu memberikan yang terbaik. Olimpiade Paris menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk saya terus berkembang di masa depan,” ungkap Olympian Judo tersebut.

Maryam sendiri adalah atlet perempuan pertama cabang olahraga Judo Indonesia yang lolos ke kancah Olimpiade dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Atlet yang dipanggil Rani ini turun di kelas 52 kg. Di babak 16 besar, Rani sudah harus bertemu dengan Judoka asal Kosovo, Distria Krasniqi, yang saat ini menduduki peringkat dua dunia sekaligus pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Baginya, lolos hingga ke babak 16 besar telah menjadi capaian yang baik. Rani berhasil menjawab 12 tahun kerinduan Indonesia atas hadirnya Judoka wanita melaju ke Olimpiade. Rani sendiri memiliki catatan prestasi yang mengesankan di tahun ini. Ia menjadi runner up di Kejuaraan Hong Kong Asian Open, disusul peringkat ketiga di Waresaw European Open di tahun ini. Sedangkan di level nasional, dia adalah pemegang medali emas PON 2021 lalu.

Sementara Rifda Irfanaluthfi, telah membuktikan penampilan yang penuh semangat di Olimpiade kali ini. Meskipun didera cedera serius di tulang rawan dan ligamen lututnya, Rifda tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan komitmen luar biasa untuk Indonesia.

Perjuangannya menjadi bukti nyata dari dedikasi dan keberanian yang luar biasa, bagi para atlet muda Indonesia. Ia telah mencatatkan sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang berhasil tampil di Olimpiade. Meskipun belum mampu melaju ke babak selanjutnya, Aice meyakini Rifda akan terus menorehkan prestasi level dunia yang lebih tinggi.

Meskipun tidak lanjut ke babak final, Rifda merasa senang bisa terus berjuang sembari menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai.
Saat memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicoba pada kualifikasi, Rifda terus menahan rasa sakit akibat cedera di meniskus dan ACL lututnya.

“Saat ini sudah tampil, ya ada rasa sedih, lega, senang juga. Ada rada sedih karena saya mengalami cedera sehingga tak bisa melakukannya dengan maksimal. Ada rasa lega karena Rifda bisa menahan rasa sakit ini sampai bisa tampil di kompetisi dengan bisa melakukan rangkaian di salah satu nomor,” ujar Rifda.

Hingga hari ini, masih terdapat atlet Indonesia yang terus berjuang di Olimpiade Paris. Mereka tengah memberikan yang terbaik untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. Aice Group mengajak segenap rakyat Indonesia untuk terus mendukung para atlet kebanggaan Indonesia hingga usai Olimpiade.

“Mari kita bersama-sama mendoakan dan menyemangati para atlet yang sedang berjuang di Olimpiade Paris 2024 agar mereka dapat meraih hasil terbaik dan membawa pulang kebanggaan bagi Tanah Air. Menuju Paris, Bersorak untuk Indonesia!,” pungkas Sylvana. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/