LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO-Dibutuhkan inovasi dan prinsip untuk menyelesaikan krisis iklim yang terjadi saat ini, tekad ini menjadi tema besar Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Ir Wiriya Alrahman MM dalam sambutannya, pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Kabupaten Deliserdang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tadukan Raga, Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Jumat (2/8/2024).
Upaya itu, kata Pj Bupati yang hadir di acara itu bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ny Ismiralda Wiriya Alrahman, harus dilakukan secara bersama dan konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan inklusivitas.
“Saya berharap, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 ini dapat memperdalam pemahaman dan menggerakkan berbagai aksi, baik dari jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang maupun dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat lainnya, sehingga gerakan menjaga kelestarian lingkungan hidup secara riil memberi dampak positif terhadap perbaikan iklim dan kualitas lingkungan hidup,” harap Pj Bupati.
Pemilihan lingkungan, lanjut Pj Bupati, merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan dan sekaligus bisa meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No.98 Tahun 2021 Tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK), yang mengatur pelaksanaan aksi adaptasi perubahan iklim yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional.
“Dengan adanya NEK, tentu dapat menjadi insentif untuk pencapaian NDC atau komitmen iklim dengan mendukung upaya yang selama ini dilakukan, seperti pengendalian kebakaran hutan, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan atau transisi teknologi untuk mewujudkan energi baru terbarukan seraya terus mengupayakan terbangunnya kesempatan kerja dan generatinh pendapatan,” papar Pj Bupati.
Pada penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Kabupaten Deliserdang telah melakukan upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), melalui sejumlah kegiatan, antara lain uji emisi kendaraan bermotor serta aksi bersih sampah.
Uji emisi kendaraan dan aksi bersih sampah diharapkan bisa berdampak positif bagi upaya pengurangan kerusakan lingkungan, terutama krisis iklim yang sedang menjadi isu nasional, penurunan emisi karbon, serta penanganan pencemaran udara, tanah dan air.
“Peran serta seluruh elemen masyarakat menjadi salah satu prinsip keadilan dan inklusivitas dalam upaya penekanan krisis iklim, karena pada dasarnya prinsip ini menekankan manfaat aksi yang kita laksanakan harus dirasakan semua masyarakat, terutama yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim,” imbuh Pj Bupati.
Kesempatan itu, Pj Bupati dan pihak terkait lainnya melakukan upaya nyata untuk melestarikan lingkungan hidup, seperti menanam pohon atau tanaman pekarangan, menggunakan air, kertas, listrik seperlunya, tidak membuang dan melakukan pembakaran sampah sembarangan serta mengurangi penggunaan kemasan plastik dan membawa kantong belanja rausable sendiri saat berbelanja.
“Tanggungjawab menjaga bumi adalah milik kita bersama. Setiap individu, komunitas, dan pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kita akan meninggalkan bumi dalam keadaan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkas Pj Bupati.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Elinasari Nasution SP, melaporkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Enviroment Day merupakan perayaan lingkungan hidup terakbar di seluruh dunia.
Puncak acaranya sendiri diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Sejak digelar pertama kali pada 1972 silam, telah menjadi media bagi PBB untuk mengampanyekan akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup, menyadarkan semua pihak untuk ikut bertanggungjawab merawat bumi serta menjadi pelopor perubahan dan penyelamat bumi dan lingkungan hidup. (btr/han)