31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ribuan Pengungsi Singkil Dipulangkan dari Tapteng

MUNANDAR/afp photo MENGUNGSI: Warga Aceh Singkil mengungsi ke Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah
MUNANDAR/afp photo
Warga Aceh Singkil mengungsi ke Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kerusuhan di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh mulai aman. Hal itu ditandai dengan datangnya Bupati Aceh Singkil dan Fokorpimda Aceh Singkil ke lokasi pengungsian, Kecamatan Manduamas-Tapanuli Tengah (Tapteng).

Berdasarkan laporan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng, jumlah pengungsi di wilayahnya sebanyak 5.498 orang. Jumlah pengungsi di Kecamatan Manduamas 4.248 orang (868 KK) dengan rincian pria 2.041 orang dan perempuan 2.207 orang. Sedangkan 1.250 orang ada di Kecamatan Bagindar, Pakpak Bharat.

Sesuai rapat terakhir, kesepakatan Bupati Tapteng dan Bupati Aceh Singkil beserta Kapolres kedua daerah, warga Aceh Singkil yang menjadi pengungsi akan dipulangkan ke daerah asalnya, Jumat (16/10). Para pengungsi akan dijemput Bupati Aceh Singkil dan Fokorpimda Aceh Singkil dengan berita acara penyerahan antara kedua kepala daerah.

“Hal yang sama juga bagi pengungsi di Kecamatan Bagindar Pakpak Bharat 1.250 orang, juga akan dijemput untuk kembali. Situasi sudah kondusif tidak alasan untuk tidak kembali ke wilayah dan rumahnya masing-masing,” ujar Kaban Kesbangpolinmas Pemprovsu Eddy Syofian mengutip pernyataan Kaban Kesbangpol Provinsi Aceh Moh Nasir, dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan (FKPD) Provinsi Sumut dipimpin Plt Gubsu HT Erry Nuradi dengan Forkopimda Kota Medan, Forkopimda Kabupaten Pakpak Bharat dan Forkopimda Kabupaten Tapanuli Tengah di salah satu rumah makan di Medan, Rabu (14/10) malam kemarin.

Dalam pertemuan tersebut FKPD Sumut sepakat mencegah jangan sampai berkembang isu-isu dan provokasi yang dapat menimbulkan keresahan dan kedamaian di provinsi ini terkait kerusuhan Aceh Singkil. Hal itu merupakan salah satu kesimpulan menyikapi konflik di Kabupaten Aceh Singkil, NAD, yang berbatasan dengan Sumut.

Hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk Pusung, Wakil Ketua DPRD Sumut Zulkifli Siregar, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Kejati Sumut HM Yusni, Danlantamal I Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Jemi, Kepala BNNP Brigjen Pol Drs Andi Ludianto, mewakili Kabinda Sumut Kol Yan Pulungan, dan Sekdaprovsu Hasban Ritonga.

Plt Gubsu Erry Nuradi mengemukakan, rapat FKPD Provinsi Sumut mengamanahkan penanganan pengungsi Aceh Singkil yang berada di Kecamatan Pagindar Pakpak Bharat dan Manduamas Tapteng agar dilakukan secara baik dan terpadu. “Jangan sampai kebutuhan logistik terhambat, penampungan ditata dengan baik serta antisipasi munculnya permasalahan lain dan penyakit yang diderita pengungsi,” ujarnya.

MUNANDAR/afp photo MENGUNGSI: Warga Aceh Singkil mengungsi ke Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah
MUNANDAR/afp photo
Warga Aceh Singkil mengungsi ke Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kerusuhan di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh mulai aman. Hal itu ditandai dengan datangnya Bupati Aceh Singkil dan Fokorpimda Aceh Singkil ke lokasi pengungsian, Kecamatan Manduamas-Tapanuli Tengah (Tapteng).

Berdasarkan laporan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng, jumlah pengungsi di wilayahnya sebanyak 5.498 orang. Jumlah pengungsi di Kecamatan Manduamas 4.248 orang (868 KK) dengan rincian pria 2.041 orang dan perempuan 2.207 orang. Sedangkan 1.250 orang ada di Kecamatan Bagindar, Pakpak Bharat.

Sesuai rapat terakhir, kesepakatan Bupati Tapteng dan Bupati Aceh Singkil beserta Kapolres kedua daerah, warga Aceh Singkil yang menjadi pengungsi akan dipulangkan ke daerah asalnya, Jumat (16/10). Para pengungsi akan dijemput Bupati Aceh Singkil dan Fokorpimda Aceh Singkil dengan berita acara penyerahan antara kedua kepala daerah.

“Hal yang sama juga bagi pengungsi di Kecamatan Bagindar Pakpak Bharat 1.250 orang, juga akan dijemput untuk kembali. Situasi sudah kondusif tidak alasan untuk tidak kembali ke wilayah dan rumahnya masing-masing,” ujar Kaban Kesbangpolinmas Pemprovsu Eddy Syofian mengutip pernyataan Kaban Kesbangpol Provinsi Aceh Moh Nasir, dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan (FKPD) Provinsi Sumut dipimpin Plt Gubsu HT Erry Nuradi dengan Forkopimda Kota Medan, Forkopimda Kabupaten Pakpak Bharat dan Forkopimda Kabupaten Tapanuli Tengah di salah satu rumah makan di Medan, Rabu (14/10) malam kemarin.

Dalam pertemuan tersebut FKPD Sumut sepakat mencegah jangan sampai berkembang isu-isu dan provokasi yang dapat menimbulkan keresahan dan kedamaian di provinsi ini terkait kerusuhan Aceh Singkil. Hal itu merupakan salah satu kesimpulan menyikapi konflik di Kabupaten Aceh Singkil, NAD, yang berbatasan dengan Sumut.

Hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk Pusung, Wakil Ketua DPRD Sumut Zulkifli Siregar, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Kejati Sumut HM Yusni, Danlantamal I Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Jemi, Kepala BNNP Brigjen Pol Drs Andi Ludianto, mewakili Kabinda Sumut Kol Yan Pulungan, dan Sekdaprovsu Hasban Ritonga.

Plt Gubsu Erry Nuradi mengemukakan, rapat FKPD Provinsi Sumut mengamanahkan penanganan pengungsi Aceh Singkil yang berada di Kecamatan Pagindar Pakpak Bharat dan Manduamas Tapteng agar dilakukan secara baik dan terpadu. “Jangan sampai kebutuhan logistik terhambat, penampungan ditata dengan baik serta antisipasi munculnya permasalahan lain dan penyakit yang diderita pengungsi,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/