27 C
Medan
Thursday, January 30, 2025

Emilia Contessa Meninggal Dunia

SUMUTPOS.CO – Penyanyi senior, yang mendapat julukan Singa Panggung Asia, Emilia Contessa dinyatakan meninggal pada Senin (27/1/2025). Ibunda dari Denada ini mengembuskan napas terakhir di usia 67 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur.

Penyanyi Denada sangat terpukul usai diberi tahu pihak keluarga bahwa sang ibunda, Emilia Contessa, meninggal dunia pada Senin (27/1) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Denada sangat terkejut karena tidak menyangka Emilia Contessa akan meninggal kemarin. Dia pun dengan cepat langsung berangkat ke Banyuwangi tadi malam usai diberi tahu ibunya telah tiada.

Menurut Risna Ories selaku manajer, Denada masih sempat menjalin komunikasi dengan Emilia Contessa kemarin. Dia pun meminta ibunda untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu penyakit gula.

“Mama bilang, nggak kok, Mama cuma paling makan rujak-rujak saja. Beliau lagi suka buah-buahan gitu ya. Terus tiba-tiba diberitahu bahwa Mama dibawa ke rumah sakit, Dena dikasih tahu ibunda sudah berpulang, Denada syok sekali ya,” kata Risna Ories secara virtual, tadi malam.

Menurut Risna Ories, Emilia Contessa memang tinggal di Banyuwangi beberapa waktu belakangan bersama keluarganya di sana.

Ibunda Denada memang sudah cukup lama memiliki riwayat penyakit gula dan darah tinggi. Mendiang Emilia Contessa sempat melakukan pengobatan di Jakarta untuk penyakit diabetes yang dideritanya.

“Luka pada kakinya kalau nggak salah waktu itu yang bermasalah,” tutur Risna Ories.

Emilia Contessa meninggal dunia akibat mengalami gagal ginjal dan diabetes. Dia meninggal pada Senin (27/1), di RSUD Blambangan sekitar pukul 18.00 WIB.

”Memang benar pasien atas nama Emilia Contessa meninggal di RSUD Blambangan, Senin tanggal 27 Januari 2025 pukul 18.00 WIB. Pukul 07.00 masuk RSUD karena penyakit diabetes melitus. Pukul 15.30 sesak napas, lalu diperiksa dokter spesialis jantung, dr Nelly. Hasil diagnosis ternyata gagal jantung,” kata Wakil Direktur RSUD Blambangan Budi Priambodo.

Sekitar pukul 17.00 WIB, dokter spesialis jantung RSUD Blambangan, dr Nelly Mulyaningsih SpJP (K) sempat menangani Emilia Contessa. Namun kondisinya terus memburuk. Pasien lantas dibawa ke ruang ICCU. Kondisinya terus memburuk hingga Emilia diputuskan untuk dibawa ke IGD supaya ditangani secara kedaruratan.

”Pasien meninggal dunia di IGD sekitar pukul 18.00 WIB. Pasien menderita serangan jantung dan diabetes. Kita sudah melakukan penanganan tapi kondisi pasien mengalami serangan jantung berat,” ungkap Ayyub Erdiyanto.

Kabar meninggalnya penyanyi senior Emilia Contessa sebelumnya diketahui publik luas melalui unggahan Risna Ories, manajer Denada di Instagram Story.

”Innalillahi wainnailaihi raji’un. Telah meninggal dunia Ibu Emilia Contessa (Ibunda dari artis kami DENADA Elizabeth Tambunan),” demikian pemberitahuan dalam unggahan sang manajer.

Profil Emilia Contessa

Emilia Contessa memiliki nama lahir Nur Indah Citra Sukma Munsyi, lahir di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 27 September 1957. Dia sempat memiliki nama Emilia Hasan sebelum akhirnya menggunakan nama Emilia Contessa dan berhasil membawanya ke puncak popularitas karir.

Emilia Contessa sudah melakukan rekaman pada 1970 di Singapura dan selama sekitar satu tahun sempat tinggal di sana. Setelah itu, dia lantas memutuskan pulang ke Indonesia dan memutuskan berkarir di Tanah Air.

Dibantu Chris Pattikawa yang merupakan pemimpin acara hiburan di TVRI kala itu, Emilia Contessa berhasil tampil di program televisi. Emilia Contessa termasuk salah satu dari sedikit penyanyi perempuan Indonesia yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang.

Emilia Contessa juga memiliki stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Kemampuan menyanyinya yang sangat hebat, Emilia Contessa dikenal dengan cepat dan diberi julukan Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week pada 1975.

Karir Emilia Contessa terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika. Majalah New York Time juga menobatkan Emilia Contessa sebagai satu dari 5 artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vokal di Negeri Paman Sam.

Berhubung dia sudah terlanjur menandatangi kontrak pekerjaan, beasiswa tersebut terpaksa tidak diambil Amilia Contessa. Masa keemasan karirnya terjadi pada dekade 70-an lewat lagu-lagunya yang sukses mencetak hits. Seperti lagu Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, Bunga Anggrek, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, dan lain-lain.

Selain di dunia hiburan, Emilia Contessa juga sempat bermain di sejumlah judul film. Seperti Brandal-Brandal Metropolitan, Pelangi di Langit Singosari, Akhir Sebuah Impian, Calon Sarjana, Tetesan Air Mata Ibu, Benyamin Raja Lenong, Memble tapi Kece, dan lain-lain. (jpc/ram)

SUMUTPOS.CO – Penyanyi senior, yang mendapat julukan Singa Panggung Asia, Emilia Contessa dinyatakan meninggal pada Senin (27/1/2025). Ibunda dari Denada ini mengembuskan napas terakhir di usia 67 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur.

Penyanyi Denada sangat terpukul usai diberi tahu pihak keluarga bahwa sang ibunda, Emilia Contessa, meninggal dunia pada Senin (27/1) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Denada sangat terkejut karena tidak menyangka Emilia Contessa akan meninggal kemarin. Dia pun dengan cepat langsung berangkat ke Banyuwangi tadi malam usai diberi tahu ibunya telah tiada.

Menurut Risna Ories selaku manajer, Denada masih sempat menjalin komunikasi dengan Emilia Contessa kemarin. Dia pun meminta ibunda untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu penyakit gula.

“Mama bilang, nggak kok, Mama cuma paling makan rujak-rujak saja. Beliau lagi suka buah-buahan gitu ya. Terus tiba-tiba diberitahu bahwa Mama dibawa ke rumah sakit, Dena dikasih tahu ibunda sudah berpulang, Denada syok sekali ya,” kata Risna Ories secara virtual, tadi malam.

Menurut Risna Ories, Emilia Contessa memang tinggal di Banyuwangi beberapa waktu belakangan bersama keluarganya di sana.

Ibunda Denada memang sudah cukup lama memiliki riwayat penyakit gula dan darah tinggi. Mendiang Emilia Contessa sempat melakukan pengobatan di Jakarta untuk penyakit diabetes yang dideritanya.

“Luka pada kakinya kalau nggak salah waktu itu yang bermasalah,” tutur Risna Ories.

Emilia Contessa meninggal dunia akibat mengalami gagal ginjal dan diabetes. Dia meninggal pada Senin (27/1), di RSUD Blambangan sekitar pukul 18.00 WIB.

”Memang benar pasien atas nama Emilia Contessa meninggal di RSUD Blambangan, Senin tanggal 27 Januari 2025 pukul 18.00 WIB. Pukul 07.00 masuk RSUD karena penyakit diabetes melitus. Pukul 15.30 sesak napas, lalu diperiksa dokter spesialis jantung, dr Nelly. Hasil diagnosis ternyata gagal jantung,” kata Wakil Direktur RSUD Blambangan Budi Priambodo.

Sekitar pukul 17.00 WIB, dokter spesialis jantung RSUD Blambangan, dr Nelly Mulyaningsih SpJP (K) sempat menangani Emilia Contessa. Namun kondisinya terus memburuk. Pasien lantas dibawa ke ruang ICCU. Kondisinya terus memburuk hingga Emilia diputuskan untuk dibawa ke IGD supaya ditangani secara kedaruratan.

”Pasien meninggal dunia di IGD sekitar pukul 18.00 WIB. Pasien menderita serangan jantung dan diabetes. Kita sudah melakukan penanganan tapi kondisi pasien mengalami serangan jantung berat,” ungkap Ayyub Erdiyanto.

Kabar meninggalnya penyanyi senior Emilia Contessa sebelumnya diketahui publik luas melalui unggahan Risna Ories, manajer Denada di Instagram Story.

”Innalillahi wainnailaihi raji’un. Telah meninggal dunia Ibu Emilia Contessa (Ibunda dari artis kami DENADA Elizabeth Tambunan),” demikian pemberitahuan dalam unggahan sang manajer.

Profil Emilia Contessa

Emilia Contessa memiliki nama lahir Nur Indah Citra Sukma Munsyi, lahir di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 27 September 1957. Dia sempat memiliki nama Emilia Hasan sebelum akhirnya menggunakan nama Emilia Contessa dan berhasil membawanya ke puncak popularitas karir.

Emilia Contessa sudah melakukan rekaman pada 1970 di Singapura dan selama sekitar satu tahun sempat tinggal di sana. Setelah itu, dia lantas memutuskan pulang ke Indonesia dan memutuskan berkarir di Tanah Air.

Dibantu Chris Pattikawa yang merupakan pemimpin acara hiburan di TVRI kala itu, Emilia Contessa berhasil tampil di program televisi. Emilia Contessa termasuk salah satu dari sedikit penyanyi perempuan Indonesia yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang.

Emilia Contessa juga memiliki stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Kemampuan menyanyinya yang sangat hebat, Emilia Contessa dikenal dengan cepat dan diberi julukan Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week pada 1975.

Karir Emilia Contessa terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika. Majalah New York Time juga menobatkan Emilia Contessa sebagai satu dari 5 artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vokal di Negeri Paman Sam.

Berhubung dia sudah terlanjur menandatangi kontrak pekerjaan, beasiswa tersebut terpaksa tidak diambil Amilia Contessa. Masa keemasan karirnya terjadi pada dekade 70-an lewat lagu-lagunya yang sukses mencetak hits. Seperti lagu Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, Bunga Anggrek, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, dan lain-lain.

Selain di dunia hiburan, Emilia Contessa juga sempat bermain di sejumlah judul film. Seperti Brandal-Brandal Metropolitan, Pelangi di Langit Singosari, Akhir Sebuah Impian, Calon Sarjana, Tetesan Air Mata Ibu, Benyamin Raja Lenong, Memble tapi Kece, dan lain-lain. (jpc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/