26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gelar Ganda

Borussia Dortmund vs B ayern Munchen

BERLIN-Pelatih Borussia Dortmund sukses membuat sejarah di stadion Olimpiade Berlin usai membawa timnya meraih kemenangan pada partai final DFB Pokal atas lawannya Bayern Munchen dengan skor 5-2.

“Saya telah memimpikan hal ini sejak masih kecil, bagi saya bertanding di stadion itu sama seperti bertanding di Stadion Wembley,” jelas Klopp.
Setelah sukses mencetak sejumlah rekor, termasuk total poin dan rentetan pertandingan tak terkalahkan dalam satu musim, Klopp sukses meraih gelar ganda pertama Dortmund dalam sejarah 103 tahun mereka.

Di sisi lain, sukses ini merupakan yang pertama diraih Dortmund di ajang yang sama dalam 23 tahun terakhir. Sementara bagi Bayern, kekalahan ini merupakan hasil yang buruk jelang final Liga Champions  melawan Chelsea pekan depan.

Pada pertandingan kemarin, baru memasuki menit ketiga, Dortmund sudah menghentak. Luiz Gustavo memberikan umpan balik yang lemah. Bola mengarah kepada Jakub Blaszczykowski yang tidak langsung menendangnya ke arah Manuel Neuer. Bola diumpan mendatar dan diselesaikan dengan baik oleh Shinji Kagawa karena gawang sudah ditinggal Neuer.

Menit ke-25 Bayern menyamakan kedudukan. Mario Gomez terlepas sendirian sehingga dilanggar Roman Weidenfeller di dalam kotak penalti. Kartu kuning untuk sang penjaga gawang dan dengan dingin Arjen Robben menuntaskan eksekusi penalti. Artinya, Robben membayar kesalahan ketika gagal mengeksekusi penalti ke gawang Dortmund di liga.

Perlawanan Bayern seolah hanya sampai di situ. Koordinasi antarlini mereka benar-benar kacau sehingga mudah diterobos Dortmund hanya dengan umpan-umpan sederhana. Empat menit sebelum jeda, Dortmund mengembalikan keunggulan. Jerome Boateng terlambat menekel Kuba. Eksekusi penalti berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Mats Hummels.

Memasuki menit terakhir babak pertama, Dortmund menjauhkan diri. Robert Lewandowski berhasil memanfaatkan kejelian Kagawa dalam melepas umpan. Tendangan Lewandowski menerobos sela-sela kaki  Neuer yang tidak berdaya.
Dortmund kian tak terkejar. Menit 58, tanpa pengawalan berarti Lewandowski memanfaatkan umpan Kevin Grosskreutz dari sayap kiri dengan tendangan menyilang.

Franck Ribery sempat membalas satu gol melalui keterampilan individual pada menit ke-76. Namun, lima menit berselang, Lewandowski menggenapi hat-trick dengan menyundul umpan Lukas Piszczek.

“Ini adalah final kompetisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh para pemain Dortmund. Kami sangat bagus dalam penyelesaian akhir dan mencetak gol-gol yang sangat bagus. Sulit untuk mengatakan mengenai apa yang sedang terjadi pada kami,” ujar Klopp di AFP.
Di tempat terpisah, pelatih Bayern Munchen Jupp Heynckes tak dapat menutupi kekecewaanya. Namun begitu dia tak menampik jika Dortmund tampil lebih baik dibanding timnya.

“Kami tidak bisa mengeluh. Secara keseluruhan pertahanan kami sangatlah buruk. Kami tak boleh menyalahkan siapapun dan memang tidak pantas untuk menang,” tegas pelatih berusia 66 tahun itu.
“Kami masih punya misi penting di dalam pikiran kami dan saya pikir kami sudah bisa bangkit dari kekalahan ini untuk final Liga Champions. Pertandingan akan berjalan berbeda di sana,” tandas Heynckes. (bbs/jpnn)

Borussia Dortmund vs B ayern Munchen

BERLIN-Pelatih Borussia Dortmund sukses membuat sejarah di stadion Olimpiade Berlin usai membawa timnya meraih kemenangan pada partai final DFB Pokal atas lawannya Bayern Munchen dengan skor 5-2.

“Saya telah memimpikan hal ini sejak masih kecil, bagi saya bertanding di stadion itu sama seperti bertanding di Stadion Wembley,” jelas Klopp.
Setelah sukses mencetak sejumlah rekor, termasuk total poin dan rentetan pertandingan tak terkalahkan dalam satu musim, Klopp sukses meraih gelar ganda pertama Dortmund dalam sejarah 103 tahun mereka.

Di sisi lain, sukses ini merupakan yang pertama diraih Dortmund di ajang yang sama dalam 23 tahun terakhir. Sementara bagi Bayern, kekalahan ini merupakan hasil yang buruk jelang final Liga Champions  melawan Chelsea pekan depan.

Pada pertandingan kemarin, baru memasuki menit ketiga, Dortmund sudah menghentak. Luiz Gustavo memberikan umpan balik yang lemah. Bola mengarah kepada Jakub Blaszczykowski yang tidak langsung menendangnya ke arah Manuel Neuer. Bola diumpan mendatar dan diselesaikan dengan baik oleh Shinji Kagawa karena gawang sudah ditinggal Neuer.

Menit ke-25 Bayern menyamakan kedudukan. Mario Gomez terlepas sendirian sehingga dilanggar Roman Weidenfeller di dalam kotak penalti. Kartu kuning untuk sang penjaga gawang dan dengan dingin Arjen Robben menuntaskan eksekusi penalti. Artinya, Robben membayar kesalahan ketika gagal mengeksekusi penalti ke gawang Dortmund di liga.

Perlawanan Bayern seolah hanya sampai di situ. Koordinasi antarlini mereka benar-benar kacau sehingga mudah diterobos Dortmund hanya dengan umpan-umpan sederhana. Empat menit sebelum jeda, Dortmund mengembalikan keunggulan. Jerome Boateng terlambat menekel Kuba. Eksekusi penalti berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Mats Hummels.

Memasuki menit terakhir babak pertama, Dortmund menjauhkan diri. Robert Lewandowski berhasil memanfaatkan kejelian Kagawa dalam melepas umpan. Tendangan Lewandowski menerobos sela-sela kaki  Neuer yang tidak berdaya.
Dortmund kian tak terkejar. Menit 58, tanpa pengawalan berarti Lewandowski memanfaatkan umpan Kevin Grosskreutz dari sayap kiri dengan tendangan menyilang.

Franck Ribery sempat membalas satu gol melalui keterampilan individual pada menit ke-76. Namun, lima menit berselang, Lewandowski menggenapi hat-trick dengan menyundul umpan Lukas Piszczek.

“Ini adalah final kompetisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh para pemain Dortmund. Kami sangat bagus dalam penyelesaian akhir dan mencetak gol-gol yang sangat bagus. Sulit untuk mengatakan mengenai apa yang sedang terjadi pada kami,” ujar Klopp di AFP.
Di tempat terpisah, pelatih Bayern Munchen Jupp Heynckes tak dapat menutupi kekecewaanya. Namun begitu dia tak menampik jika Dortmund tampil lebih baik dibanding timnya.

“Kami tidak bisa mengeluh. Secara keseluruhan pertahanan kami sangatlah buruk. Kami tak boleh menyalahkan siapapun dan memang tidak pantas untuk menang,” tegas pelatih berusia 66 tahun itu.
“Kami masih punya misi penting di dalam pikiran kami dan saya pikir kami sudah bisa bangkit dari kekalahan ini untuk final Liga Champions. Pertandingan akan berjalan berbeda di sana,” tandas Heynckes. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/