29 C
Medan
Thursday, March 6, 2025

Pecah Volume Pemudik untuk Kurangi Risiko Penumpukan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah mengatur sejumlah strategi untuk memitigasi kemacetan panjang di momen mudik Lebaran. Di antaranya, menetapkan jadwal pengaturan kerja fleksibel bagi aparatur sipil negara (ASN).

Setelah rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri terkait kesiapan mudik, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Rini Widyantini telah mengeluarkan surat edaran terkait pengaturan kerja tersebut.

Pengaturan fleksibel yang dimaksud adalah memberi karyawan kebebasan untuk mengatur jadwal dan lokasi kerja mereka masing-masing.
”Flexible working arrangement itu ditetapkan mulai 24 Maret sampai 27 Maret,” tuturnya.

Selain itu, telah dilakukan revisi terhadap SE menteri pendidikan dasar dan menengah (Mendikdasmen), menteri agama (Menag), serta menteri dalam negeri (Mendagri) mengenai jam belajar di rumah atau libur sekolah bagi siswa selama Ramadan. Dari yang awalnya mulai 26 Maret dimajukan lebih awal menjadi 21 Maret.

”Jadi, tanggal 21 Maret itu sudah mulai libur sekolah dan madrasah, nanti masuk lagi 9 April,” paparnya.

Dengan rentang waktu yang lebih panjang ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penumpukan jalur mudik maupun arus balik. Tidak hanya terkonsentrasi di waktu-waktu tertentu.

”Nah, ini kaitannya dengan manajemen diskon tarif tol, penurunan harga tiket, penerbangan domestik, maupun perjalanan lain,” jelasnya.
Selain itu, dalam rakor turut dibahas soal kesiapan armada untuk mudik. Baik laut, darat, udara, maupun kereta api. Termasuk juga kesiapan armada mudik gratis. Turut dibahas pula kesiapan infrastruktur jalan, jembatan, dan lain-lain.

Terkait mudik gratis ini, rencananya pemerintah meluncurkan platform terpadu mudik gratis, Nusantara Hub. Dikepalai Kementerian Perhubungan (Kemenhub), aplikasi ini akan memantau distribusi armada mudik gratis. Dengan begitu, penggunaan armada bisa merata.

Karena itu, koordinasi dan konsolidasi data di antara provider yang menyediakan mudik gratis ini sangat penting dalam platform tersebut.
Tak hanya itu, Pratikno turut mengungkapkan soal pembahasan mengenai potensi-potensi bencana seperti longsor dan banjir di momen mudik Lebaran. Sebab, pada akhir Maret nanti masih masuk musim hujan.

Pemerintah pun telah mencoba memitigasi dengan menyiapkan sejumlah alat-alat berat. Kemudian, penyiagaan tim Basarnas dan BNPB di titik-titik tertentu.

”Tadi juga Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan akan melakukan pengecekan terhadap kesehatan para sopir angkutan umum,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk segera melakukan perbaikan jalan. Baik jalan provinsi maupun kabupaten yang rusak.

”Karena kalau terjadi kerusakan jalan provinsi dan kabupaten akan berimbas pada lalu lintas secara nasional,” ungkapnya.

Instruksi yang sama disampaikan pihaknya terkait rest area, dermaga, hingga pelabuhan. Dia meminta kapal-kapal tidak overload. Kemudian, pemerintah daerah wajib memastikan kapal yang melintasi wilayahnya sudah tersedia pelampung sesuai standard operating procedure masing-masing.

Mengenai kesiapan pangan, mantan Kapolri itu sudah menugaskan pemerintah daerah untuk mengawasi betul kesediaan bahan pangan di daerah masing-masing. Tak terkecuali dengan lonjakan harga.

Sejauh ini, kata dia, semua relatif terkendali. Meski beberapa komoditas perlu atensi. Misalnya, untuk harga cabai dan minyak goreng yang terpantau ada kenaikan.

Kesiapan daerah menghadapi masalah hidrometeorologi pun telah dikomunikasikan olehnya. Sebab, meski pengalaman penanganan sudah ada, akhir-akhir ini cuaca terpantau agak ekstrem sehingga butuh siaga penuh. Terutama dalam momen mudik Lebaran.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, bakal ada ancaman cuaca ekstrem di 10 hari terakhir Maret. Tanggal-tanggal tersebut merupakan waktu-waktu masyarakat mulai mudik.

Menurutnya, masih akan ada hujan di 10 hari terakhir Maret. Intensitasnya bisa ringan hingga lebat. Meski demikian, durasinya terbilang singkat dibandingkan saat ini dan 10 hari kedua pada Maret.

”Kemungkinan ada cuaca ekstrem, tapi durasinya singkat,” ungkapnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Hal ini lantaran musim hujan yang memang semakin melemah karena sedang transisi menuju musim kemarau. Istilahnya pancaroba. Walaupun begitu, BMKG dipastikan terus siaga. Pihaknya tetap menyiapkan opsi modifikasi cuaca. Sebab, menurut dia, cuaca ekstrem tidak datang tiba-tiba, tapi dapat terdeteksi sebelumnya. Dengan begitu, bisa dilakukan langkah antisipasi melalui modifikasi cuaca dan peringatan dini.

Saat ini modifikasi cuaca telah dilakukan BMKG bersama pihak-pihak terkait. Hasilnya pun dapat dirasakan. Jakarta dan sekitarnya yang diperkirakan hujan dengan intensitas sedang dan lebat terbukti hingga petang tidak mengalami hujan.

Modifikasi cuaca ini direncanakan berlangsung sampai 8 Maret. Setelahnya, akan dievaluasi terlebih dahulu perkembangan cuaca yang ada. Jika membaik, modifikasi akan dihentikan. (mia/c19/ttg/jpg/han)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah mengatur sejumlah strategi untuk memitigasi kemacetan panjang di momen mudik Lebaran. Di antaranya, menetapkan jadwal pengaturan kerja fleksibel bagi aparatur sipil negara (ASN).

Setelah rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri terkait kesiapan mudik, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Rini Widyantini telah mengeluarkan surat edaran terkait pengaturan kerja tersebut.

Pengaturan fleksibel yang dimaksud adalah memberi karyawan kebebasan untuk mengatur jadwal dan lokasi kerja mereka masing-masing.
”Flexible working arrangement itu ditetapkan mulai 24 Maret sampai 27 Maret,” tuturnya.

Selain itu, telah dilakukan revisi terhadap SE menteri pendidikan dasar dan menengah (Mendikdasmen), menteri agama (Menag), serta menteri dalam negeri (Mendagri) mengenai jam belajar di rumah atau libur sekolah bagi siswa selama Ramadan. Dari yang awalnya mulai 26 Maret dimajukan lebih awal menjadi 21 Maret.

”Jadi, tanggal 21 Maret itu sudah mulai libur sekolah dan madrasah, nanti masuk lagi 9 April,” paparnya.

Dengan rentang waktu yang lebih panjang ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penumpukan jalur mudik maupun arus balik. Tidak hanya terkonsentrasi di waktu-waktu tertentu.

”Nah, ini kaitannya dengan manajemen diskon tarif tol, penurunan harga tiket, penerbangan domestik, maupun perjalanan lain,” jelasnya.
Selain itu, dalam rakor turut dibahas soal kesiapan armada untuk mudik. Baik laut, darat, udara, maupun kereta api. Termasuk juga kesiapan armada mudik gratis. Turut dibahas pula kesiapan infrastruktur jalan, jembatan, dan lain-lain.

Terkait mudik gratis ini, rencananya pemerintah meluncurkan platform terpadu mudik gratis, Nusantara Hub. Dikepalai Kementerian Perhubungan (Kemenhub), aplikasi ini akan memantau distribusi armada mudik gratis. Dengan begitu, penggunaan armada bisa merata.

Karena itu, koordinasi dan konsolidasi data di antara provider yang menyediakan mudik gratis ini sangat penting dalam platform tersebut.
Tak hanya itu, Pratikno turut mengungkapkan soal pembahasan mengenai potensi-potensi bencana seperti longsor dan banjir di momen mudik Lebaran. Sebab, pada akhir Maret nanti masih masuk musim hujan.

Pemerintah pun telah mencoba memitigasi dengan menyiapkan sejumlah alat-alat berat. Kemudian, penyiagaan tim Basarnas dan BNPB di titik-titik tertentu.

”Tadi juga Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan akan melakukan pengecekan terhadap kesehatan para sopir angkutan umum,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk segera melakukan perbaikan jalan. Baik jalan provinsi maupun kabupaten yang rusak.

”Karena kalau terjadi kerusakan jalan provinsi dan kabupaten akan berimbas pada lalu lintas secara nasional,” ungkapnya.

Instruksi yang sama disampaikan pihaknya terkait rest area, dermaga, hingga pelabuhan. Dia meminta kapal-kapal tidak overload. Kemudian, pemerintah daerah wajib memastikan kapal yang melintasi wilayahnya sudah tersedia pelampung sesuai standard operating procedure masing-masing.

Mengenai kesiapan pangan, mantan Kapolri itu sudah menugaskan pemerintah daerah untuk mengawasi betul kesediaan bahan pangan di daerah masing-masing. Tak terkecuali dengan lonjakan harga.

Sejauh ini, kata dia, semua relatif terkendali. Meski beberapa komoditas perlu atensi. Misalnya, untuk harga cabai dan minyak goreng yang terpantau ada kenaikan.

Kesiapan daerah menghadapi masalah hidrometeorologi pun telah dikomunikasikan olehnya. Sebab, meski pengalaman penanganan sudah ada, akhir-akhir ini cuaca terpantau agak ekstrem sehingga butuh siaga penuh. Terutama dalam momen mudik Lebaran.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, bakal ada ancaman cuaca ekstrem di 10 hari terakhir Maret. Tanggal-tanggal tersebut merupakan waktu-waktu masyarakat mulai mudik.

Menurutnya, masih akan ada hujan di 10 hari terakhir Maret. Intensitasnya bisa ringan hingga lebat. Meski demikian, durasinya terbilang singkat dibandingkan saat ini dan 10 hari kedua pada Maret.

”Kemungkinan ada cuaca ekstrem, tapi durasinya singkat,” ungkapnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Hal ini lantaran musim hujan yang memang semakin melemah karena sedang transisi menuju musim kemarau. Istilahnya pancaroba. Walaupun begitu, BMKG dipastikan terus siaga. Pihaknya tetap menyiapkan opsi modifikasi cuaca. Sebab, menurut dia, cuaca ekstrem tidak datang tiba-tiba, tapi dapat terdeteksi sebelumnya. Dengan begitu, bisa dilakukan langkah antisipasi melalui modifikasi cuaca dan peringatan dini.

Saat ini modifikasi cuaca telah dilakukan BMKG bersama pihak-pihak terkait. Hasilnya pun dapat dirasakan. Jakarta dan sekitarnya yang diperkirakan hujan dengan intensitas sedang dan lebat terbukti hingga petang tidak mengalami hujan.

Modifikasi cuaca ini direncanakan berlangsung sampai 8 Maret. Setelahnya, akan dievaluasi terlebih dahulu perkembangan cuaca yang ada. Jika membaik, modifikasi akan dihentikan. (mia/c19/ttg/jpg/han)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru