29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Puluhan Kapal Asing Berlayar Dekat Sabang

BANDA ACEH – Sebanyak 40 kapal asing berlayar dekat kawasan Sabang atau Selat Malaka. Aktifitas ini terpantau oleh radar Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakorkamla) yang berada di kawasan Desa Durong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

“Setiap harinya, kita memantau aktivitas pelayaran di Selat Malaka dari stasiun pemantau Regional Coordinating Center (RCC) ini,”kata Perwakilan Bakorkamla Pusat Mayor Maritim Andri Pancoro didampingi  Letnan dua Maritim Afrizal Agung Satria, selaku Kepala RCC Aceh, Senin (28/5).

Kapal yang terpantau di stasiun pemantauan, kata dia, umumnya adalah jenis kapal kargo dan tanker. Sementara kapal nelayan tidak bisa terpantau karena tidak dilengkapi dengan alat Automatic Identification System (AIS). Sementara asal kapal barang yang umumnya melintas di atas Pulau Weh tersebut, berasal dari China dengan tujuan Singapura.

Sebagai kawasan lalu lintas kapal tersibuk di dunia, Selat Malaka tentunya menjadi perhatian dunia Internasional, khususnya menyangkut keselamatan pelayaran, tidak terkecuali oleh Indonesia.” Sejauh ini kita belum menemukan hal mencurigakan dari aktivitas pelayaran di Selat Malaka. Kalaupun ada pasti akan terpantau,” sebutnya.

Biasanya kalau ada insiden, seperti kecelakaan ataupun perompak, kapten atau awak kapal akan menekan tombol emergency yang ada dikapal yang mereka tumpangi, sinyal tersebut, akan langsung terpantau oleh stasiun pemantauan terdekat yang selanjutnya akan diteruskan untuk ditindak lanjuti oleh badan berwenang.

Dia melanjutkan, dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan wilayah laut Indonesia, Bakorkamla mempunyai Crisis Center (CC) yang berfungsi sebagai Pusat komando Pengendali dan sebagai Pusat Informasi Keamanan Laut.

Lebih lanjut dia menambahkan, tugas dan fungsi dari Bakorkamla  adalah mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan operasi keamanan laut secara terpadu. Kemudian, perumusan dan penetapan kebijakan umum di bidang keamanan laut, koordinasi kegiatan dan pelaksanaan tugas di bidang keamanan laut. (slm/jpnn)

BANDA ACEH – Sebanyak 40 kapal asing berlayar dekat kawasan Sabang atau Selat Malaka. Aktifitas ini terpantau oleh radar Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakorkamla) yang berada di kawasan Desa Durong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

“Setiap harinya, kita memantau aktivitas pelayaran di Selat Malaka dari stasiun pemantau Regional Coordinating Center (RCC) ini,”kata Perwakilan Bakorkamla Pusat Mayor Maritim Andri Pancoro didampingi  Letnan dua Maritim Afrizal Agung Satria, selaku Kepala RCC Aceh, Senin (28/5).

Kapal yang terpantau di stasiun pemantauan, kata dia, umumnya adalah jenis kapal kargo dan tanker. Sementara kapal nelayan tidak bisa terpantau karena tidak dilengkapi dengan alat Automatic Identification System (AIS). Sementara asal kapal barang yang umumnya melintas di atas Pulau Weh tersebut, berasal dari China dengan tujuan Singapura.

Sebagai kawasan lalu lintas kapal tersibuk di dunia, Selat Malaka tentunya menjadi perhatian dunia Internasional, khususnya menyangkut keselamatan pelayaran, tidak terkecuali oleh Indonesia.” Sejauh ini kita belum menemukan hal mencurigakan dari aktivitas pelayaran di Selat Malaka. Kalaupun ada pasti akan terpantau,” sebutnya.

Biasanya kalau ada insiden, seperti kecelakaan ataupun perompak, kapten atau awak kapal akan menekan tombol emergency yang ada dikapal yang mereka tumpangi, sinyal tersebut, akan langsung terpantau oleh stasiun pemantauan terdekat yang selanjutnya akan diteruskan untuk ditindak lanjuti oleh badan berwenang.

Dia melanjutkan, dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan wilayah laut Indonesia, Bakorkamla mempunyai Crisis Center (CC) yang berfungsi sebagai Pusat komando Pengendali dan sebagai Pusat Informasi Keamanan Laut.

Lebih lanjut dia menambahkan, tugas dan fungsi dari Bakorkamla  adalah mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan operasi keamanan laut secara terpadu. Kemudian, perumusan dan penetapan kebijakan umum di bidang keamanan laut, koordinasi kegiatan dan pelaksanaan tugas di bidang keamanan laut. (slm/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/