JAKARTA – Neneng Sri Wahyuni, tersangka kasus suap proyek PLTS di Kemenakertrans Jumat malam (6/7) lalu sekitar pukul 22.00 mendadak dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Dia dirujuk lantaran mengeluh kesakitan di bagian perut dan pihak KPK menduga istri Muhammad Nazaruddin itu menderita diare.
“Sudah kami bawa ke RS Polri kemarin (Jumat) malam,” kata juru bicara KPK Johan Budi, kemarin (7/7).
Menurut informasi yang diterima Johan Budi, sejak Jumat Neneng mengeluh sakit perut dan sering buang air besar. Nah, karena itulah dia diduga menderita diare.
KPK sepertinya tidak ingin kecolongan dengan kondisi tahanannya. Begitu curiga kondisi kesehatan Neneng berangsur menurun, pada Jumat sore sekitar pukul 19.00 KPK mendatangkan mobil ambulan dari RS Abdi Waluyo untuk mengecek kondisi kesehatan perempuan yang sempat menjadi buron dan bersembunyi di Malaysia itu. Dokter dan paramedis pun memeriksa dengan sesama kondisi Neneng.
Ternyata, Neneng perlu dilarikan ke rumah sakit. KPK lantas berkoordinasi dengan RS Polri Kramat Jati dan membawanya ke sana untuk menjalani perawatan. Namun Johan mengaku tidak mengetahui sampai kapan Neneng akan berada di rumah sakit. (kuh/jpnn)