Wali Kota Safari Ramadan
Solusi untuk mengatasi banjir di kawasan Kecamatan Medan Tembung, khususnya di Jalan Letda Sujono Medan disikapi Pemko Medan. Bahkan, dalam dua bulan ke depan masalah banjir bisa teratasi.
Komitmen untuk mengatasi banjir disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat menggelar safari Ramadan dan buka puasa bersama masyarakat di Kantor Kecamatan Medan Tembung, Rabu (1/8).
Rahudman menyebutkan, solusi untuk mengatasi banjir di Jalan Letda Sujono adalah kerja keras dan koordinasi yang baik antara camat, lurah dan masyarakat khususnya. Terkait dengan prosesnya yang harus berhubungan dengan instansi vertikal dan BUMN, maka sekarang ini sudah tinggal menunggu izin dari PT Kerata Api Indonesia (PT KAI).
“Satu solusi telah ditemukan yakni menebus rel, tapi Pemko Medan harus mendapatkan izin dari PT KAI. Jika sudah tembus, persoalan banjir bisa diatasi,” katanya.
Dia menyebutkan setelah rel ditembus, maka pengorekan parit di sepanjang Jalan Letda Sujono baik bagian kiri maupun kanan dilakukan oleh Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga Kota Medan.
“Saya yakin jika lumpur dari dalam parit sudah dikorek, air yang selalu menggenangi Jalan Letda Sujono setiap datangnya hujan deras bisa ditarik masuk dalam parit,” ujarnya.
Komitmen mengatasi banjir di kawasan Medan Tembung itu merupakan satu tugas yang harus dilakukannya sebagai Wali Kota Medan. Pasalnya, selama ini warga resah karena setiap hujan deras selalu menjadi sumber keresahan masyarakat.
Rahudman berharap, setelah dituntaskannya persoalan banjir di kawasan Medan Tembung, maka kecamatan tersebut akan dijadikan kecamatan sejajar dengan kecamatan lainnya di Kota Medan. Dengan begitu masyarakat bisa hidup lebih tenang, aman dan nyaman serta berdaya saing.
“Ini dilakukan Pemko Medan untuk menjadikan yang terbaik bagi masyarakat di kawasan Medan Tembung, selama banjir jadi permasalahan, maka disitulah Pemko Medan membuat priotitas untuk mengatasi banjir,” tegasnya.
Lebih lanjut, pria berkumis tebal itu menerangkan, pemeliharaan dan menjaga drainase tetap bersih harus dilakukan oleh siapa saja yang ada di Kota Medan. Hal itu penting dilakukan agar drainase tak tersumbat dan menimbulkan genangan air sampai ke jalan.
“Kepala lingkungan, lurah dan camat harus giat mengkampanyekan gotong royong rutin setiap dua minggu di lingkungannya masing-masing. Dengan begitu, lingkungan bisa bersih dan jalinan silaturahim antar masyarakat menjadi lebih baik,” imbaunya.
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk peduli dengan pekarangan rumah dan lingkungannya masing-masing, dengan begitu lingkungan menjadi bersih, bebas banjir dan sehat.
Tak hanya itu, Rahudman juga mengingatkan kepada warga untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, karena setiap banjir terjadi banyak kemunculkan sampah di drainase dan di jalan. Hal itu pertanda masih ada yang belum tertib dalam membuang sampah.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan, sekarang pada 2011 lalu sudah ada penambahan puluhan armada sampah, dan gerobak sampah yang masuk ke dalam gang-gang serta disiapkannya tempat pembuang sampah sementara di penghujung gang. Sehingga, secara fasilitas sudah dianggap cukup.
“Maka sekarang ini tugas kita bersama membuang sampah di tempatnya, dengan begitu wilayah kita semakin enak dipandang dan bersih setiap saat,” katanya.
Rahudman mengingatkan, dengan bersama-sama kita menjaga kebersihan, maka akan banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Masyarakatnya sehat dan wilayahnya bebas banjir. (gus)
Genangan Air Perlahan Mulai Teratasi
Plt Camat Medan Tembung Khairuddin Lubis mengatakan, meski baru empat minggu dipercayakan memimpin di Kecamatan Medan Tembung, tapi sudah ada beberapa upaya dilakukan untuk mengatasi banjir.
“Saya akan prioritas mengatasi banjir di daerah Medan Tembung ini, saya yakin bisa dituntaskan bila kita semua bersama-sama bekerja,” katanya.
Langkah mengatasi banjir itu, paparnya dilakukan secara bertahap, salah satunya yakni mengorek drainase di samping tol, karena selama enam tahun lebih tidak pernah dikorek. Kemudian, melakukan pembersihan drainase dari rerumputan dan memangkas pepohonan yang ada di atas drainase.
“Alhamdulillah dengan pengorekan itu, hasilnya mulai kelihatan. Genangan air perlahan mulai teratasi,” ujarnya.
Khairuddin berjanji, persoalan banjir akan segera diatasi. Sebab, itu sudah menjadi amanah Wali Kota Medan kepada dirinya sebelum akhir 2012, persoalan banjir bisa teratasi.
“Jika saya tidak mampu melaksanakan itu, saya bersedia dicopot dari jabatannya sebagai camat,” tegasnya.
Dia menyadari, dalam melakukan pengorekan dan memperlancar drainase, sebagai manusia normal mengaku tak mampu melakukannya sendiri. Tapi, dengan sedaya kekutannya dan telah diberikan amanah, maka akan mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk ikut berpartisipasi dalam menormalkan drainase di kawasan Medan Tembung.
“Saya akan mengajak lurah, kepala linkungan dan masyarakat bersama-sama untuk bekerja menuntaskan persoalan banjir ini. Karena tanpa dukungan itu, saya tak akan mampu melakukannya sendiri,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, dia mengimbau kepada masyarakat agar peduli dengan lingkungan. Wujud kepedulian itu dimulai dari yang kecil tapi bermakna besar, yakni membuang sampah di tempatnya. Karena sampah yang tak dibuang di tempatnya akan menyebabkan banjir.
“Marilah buang sampah di tempat yang telah disediakan, atau tunggu angkutan yang mengangkut sampah. Jangan sekali-kali berniat membuang sampah ke dalam drainase karena dampaknya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain,” ingatkannya. (gus)