26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tunggu Sikap Klub Atas Pemanggilan ke Timnas

PSSI Gantung Status Klub

JAKARTA- Pelarangan dari federasi sepak bola Malaysia (FAM) kepada anggotanya untuk berhubungan dengan klub yang disuspend PSSI semakin memperkeruh konflik sepak bola Indonesia. Keputusan tersebut membuat pengakuan terhadap klub-klub di Indonesia Super League (ISL) bisa gugur dan Timnas pun kembali tak bisa diperkuat pemain ISL.

Koordinator timnas PSSI Bob Hippy mengakui bahwa kondisi yang terjadi di FAM memang berawal dari pemberitahuan dari PSSI. Dia menyebut jika kemungkinan pelarangan pemain ISL untuk bergabung dengan timnas bisa kembali dilakukan oleh PSSI.

“Itu berawal dari Safee Sali yang bertanding untuk klub ISL melawan tim yang tidak dikenal FIFA (Timnas KPSI). Itu juga bisa berimbas ke Timnas kita,” kata lelaki yang juga menjabat sebagai Executive Committee (Exco) PSSI tersebut.

Munculnya sikap PSSI yang siap kembali menganggap klub-klub ISL masih suspend dan tidak diakui oleh PSSI dikarenakan tak mengindahkan surat PSSI. Dimana, PSSI telah meminta kepada klub ISL agar mengirimkan pemainnya untuk mengikuti TC Timnas tahap III.
“Kalau mereka belum kasih juga, nanti kami suspend lagi,” tegas Bob, kemarin (11/10).

Sikap PSSI ini juga ditegaskan Wakil Ketua Komdis PSSI yang juga anggota Joint Committee (JC), Catur Agus Saptono. Menurut dia, sampai saat ini ISL masih dianggap breakaway league. Sebab, belum ada langkah dari ISL yang mau melepas pemain ke Timnas, sehingga, lanjut Catur, PSSI belum mau menyebut ISL di bawah yurisdiksi PSSI.

“Kalau mereka melepas pemain, maka akan langsung kami keluarkan surat bahwa ISL di bawah yurisdiksi PSSI,” terang lelaki berkacamata tersebut.
Catur juga menyebut bahwa sikap ini diambil karena selama ini PSSI merasa kubu KPSI -ISL selalu menuntut dan tak pernah mau menuruti apa yang diminta oleh PSSI.

“Rekonsiliasi kami inginnya take and give. Kalau bisa, maka tidak akan ada masalah lagi dan akan ada pengakuan, mudahkan,” ucapnya.
Langkah PSSI ini memang cukup mengejutkan, karena sebelumnya sudah ada poin hasil keputusan JC bahwa ISL juga sudah dianggap legal, seperti Indonesia Premier League (IPL).

Menanggapi kondisi ini, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono tak mau berpolemik. Namun, dia menganggap sikap PSSI ini ambivalen. ‘Tanyakan saja kepada pihak yang mengeluarkan surat. Kita semua tahu sebelumnya ada pernyataan dari pihak PSSI seperti pak Limbong (Bernhard Limbong) kalau ISL sudah diakui. Tapi, kalau masih menganggap ilegal, PSSI juga tetap memanggil pemain dari klub ISL,” ucap Joko.

Bahkan, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan pihak FAM. Selain itu, klub ISL pun marah lantaran ada hal seperti ini lagi. Alasannya, sikap PSSI ini dianggap sama saja dengan pendegradasian isi MoU atau proses rekonsiliasi yang sedang berlangsung.

Sayang, saat Sekjen PSSI Halim Mahfudz dikonfirmasi, ponselnya tak kunjung diangkat meskipun ada nada sambung.” (aam/jpnn)

Daftar Klub yang Dianggap Ilegal oleh PSSI:

ISL

Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru, Persisam Samarinda, Persib Bandung, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli

Divisi Utama

PSGL Guyo Lues. Persih Tembilahan, Persita Tangerang, Persip Pekalongan, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, PSIM Yogyakarta, PSMP Mojokerto, PSBK Blitar, Persekam Metro Malang, Persid Jember, Persepam Pamekasan, PS Sumbawa Barat, Barito Putra, Persigo Gorontalo, Persin Sinjai, PSBS Biak, dan Perseru Serui. (abu/jpnn)

PSSI Gantung Status Klub

JAKARTA- Pelarangan dari federasi sepak bola Malaysia (FAM) kepada anggotanya untuk berhubungan dengan klub yang disuspend PSSI semakin memperkeruh konflik sepak bola Indonesia. Keputusan tersebut membuat pengakuan terhadap klub-klub di Indonesia Super League (ISL) bisa gugur dan Timnas pun kembali tak bisa diperkuat pemain ISL.

Koordinator timnas PSSI Bob Hippy mengakui bahwa kondisi yang terjadi di FAM memang berawal dari pemberitahuan dari PSSI. Dia menyebut jika kemungkinan pelarangan pemain ISL untuk bergabung dengan timnas bisa kembali dilakukan oleh PSSI.

“Itu berawal dari Safee Sali yang bertanding untuk klub ISL melawan tim yang tidak dikenal FIFA (Timnas KPSI). Itu juga bisa berimbas ke Timnas kita,” kata lelaki yang juga menjabat sebagai Executive Committee (Exco) PSSI tersebut.

Munculnya sikap PSSI yang siap kembali menganggap klub-klub ISL masih suspend dan tidak diakui oleh PSSI dikarenakan tak mengindahkan surat PSSI. Dimana, PSSI telah meminta kepada klub ISL agar mengirimkan pemainnya untuk mengikuti TC Timnas tahap III.
“Kalau mereka belum kasih juga, nanti kami suspend lagi,” tegas Bob, kemarin (11/10).

Sikap PSSI ini juga ditegaskan Wakil Ketua Komdis PSSI yang juga anggota Joint Committee (JC), Catur Agus Saptono. Menurut dia, sampai saat ini ISL masih dianggap breakaway league. Sebab, belum ada langkah dari ISL yang mau melepas pemain ke Timnas, sehingga, lanjut Catur, PSSI belum mau menyebut ISL di bawah yurisdiksi PSSI.

“Kalau mereka melepas pemain, maka akan langsung kami keluarkan surat bahwa ISL di bawah yurisdiksi PSSI,” terang lelaki berkacamata tersebut.
Catur juga menyebut bahwa sikap ini diambil karena selama ini PSSI merasa kubu KPSI -ISL selalu menuntut dan tak pernah mau menuruti apa yang diminta oleh PSSI.

“Rekonsiliasi kami inginnya take and give. Kalau bisa, maka tidak akan ada masalah lagi dan akan ada pengakuan, mudahkan,” ucapnya.
Langkah PSSI ini memang cukup mengejutkan, karena sebelumnya sudah ada poin hasil keputusan JC bahwa ISL juga sudah dianggap legal, seperti Indonesia Premier League (IPL).

Menanggapi kondisi ini, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono tak mau berpolemik. Namun, dia menganggap sikap PSSI ini ambivalen. ‘Tanyakan saja kepada pihak yang mengeluarkan surat. Kita semua tahu sebelumnya ada pernyataan dari pihak PSSI seperti pak Limbong (Bernhard Limbong) kalau ISL sudah diakui. Tapi, kalau masih menganggap ilegal, PSSI juga tetap memanggil pemain dari klub ISL,” ucap Joko.

Bahkan, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan pihak FAM. Selain itu, klub ISL pun marah lantaran ada hal seperti ini lagi. Alasannya, sikap PSSI ini dianggap sama saja dengan pendegradasian isi MoU atau proses rekonsiliasi yang sedang berlangsung.

Sayang, saat Sekjen PSSI Halim Mahfudz dikonfirmasi, ponselnya tak kunjung diangkat meskipun ada nada sambung.” (aam/jpnn)

Daftar Klub yang Dianggap Ilegal oleh PSSI:

ISL

Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru, Persisam Samarinda, Persib Bandung, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli

Divisi Utama

PSGL Guyo Lues. Persih Tembilahan, Persita Tangerang, Persip Pekalongan, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, PSIM Yogyakarta, PSMP Mojokerto, PSBK Blitar, Persekam Metro Malang, Persid Jember, Persepam Pamekasan, PS Sumbawa Barat, Barito Putra, Persigo Gorontalo, Persin Sinjai, PSBS Biak, dan Perseru Serui. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/