Kisah ‘Lamaran’ Pasangan Chairuman Harahap-Fadli Nurzal
Pergulatan di internal Partai Demokrat bisa dibilang paling alot, dalam proses penetapan calon gubernur dan pencarian calon wakil gubernur Sumut. Berbeda jauh dengan dinamika yang terjadi di internal Partai Golkar. Penetapan Chairuman Harahap sebagai cagub berjalan mulus, tak terdengar riak perdebatan.
Soetomo Samsu, Jakarta
Begitu pun, untuk urusan pencarian nama pendamping Chairuman. Memang, langkah pendekatan memakan waktu sekitar dua pekan, sebelum akhirnya Fadli Nurzal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi teken kontrak di atas kertas, bergandengan dengan Chairuman, pada Rabu (14/11) malam.
Bagaimana proses pendekatan dilakukan, dan siapa saja yang terlibat? Dari PPP, urusan lobi langsung dilakukan Wakil Ketua Umum DPP PPP, Hasrul Azwar. Politisi senior asal Sumut ini yang mondar-mandir melakukan penjajakan koalisi dengan sejumlah petinggi Partai Golkar.
Ya, hanya mondar-mandir menemui sejumlah petinggi Golkar. Pasalnya, setelah disimpulkan tak ada lagi peluang bergandengan dengan PKS yang mengusung Gatot Pujo Nugroho sebagai cagub, PPP tidak tertarik lirik sana lirik sini.
“Dengan Partai Demokrat juga tak pernah ada pembicaraan. Kami saat itu fokus untuk pembicaraan pasangan Chairuman dengan Fadli Nurzal,” ujar Hasrul Azwar kepada koran ini di Jakarta, Selasa (20/11).
Diceritakan Hasrul, proses pembicaraan secara bertahap antara dirinya dengan sejumlah petinggi Golkar hanya menyangkut masalah membangun kesetaraan antarkedua partai, yang masing-masing membawa nama Chairuman dan Fadli. Membahas bagaimana nantinya bisa saling mengisi, setara dan sederajat, dan bahu-membahu mencapai target pemenangan.
Nah, setelah matang, pada akhirnya Hasrul bicara langsung dengan Ical. Pembicaraan dengan pemilik nama lengkap Aburizal Bakrie itu pun diceritakan Hasrul.
Pembicaraan pun berlangsung ke pokok masalah, tak berbelit-belit. Ical, sang ketua umum Golkar itu, dengan bahasa gamblang menyampaikan ke Hasrul bahwa Golkar sudah menetapkan Chairuman sebagai cagub yang diusung.
“Pak Ical bilang, ‘bagaimana kalau PPP bergabung, calon gubernurnya Chairuman, cawagubnya dari PPP. Siapa cawagubnya, terserah PPP’, begitu kata Pak Ical,” cerita Hasrul, yang juga Ketua Fraksi PPP di DPR RI itu.
Sama dengan Ical, Hasrul juga tak banyak basa-basi. Kepada Ical, Hasrul langsung menyodorkan nama Fadli Nurzal sebagai cawagub. Bagaimana tanggapan Ical?
Pria yang juga capres 2014 dari partai beringin rindang itu pun langsung setuju. “Pak Ical langsung bilang, ‘bolehlah’,” ujar Hasrul.
Dalam suasana lobi yang tenang, Ical pun bertanya ke Hasrul tentang sosok Fadli. Hasrul pun memberikan penjelasan secara normatif. Dijelaskan Hasrul ke Ical, bahwa Fadli merupakan Ketua DPW PPP Sumut, yang juga anggota DPRD Sumut.
Setelah mendengar penjelasan singkat tentang kiprah Fadli, Ical makin manggut-manggut saja. “Oke, oke, mantab itu. Begitu respon Pak Ical,” imbuh Hasrul.
Setelah itu, Ical meminta agar masalah-masalah teknis tindak lanjut kesepakatan koalisi itu dibicarakan dengan Chairuman dan Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Andi Ahmad Dara alias Aday.
“Dari awal hingga tercapai kesepakatan sekitar dua minggu. Tapi tidak ada yang alot, tidak ada pembicaraan yang bersifat deadlock,” ujar Hasrul.
Sementara, terkait dengan masa kampanye nantinya, Hasrul menyebutkan, sejumlah petinggi PPP akan ikut menjadi juru kampanye (jurkam) untuk pasangan Chairuman-Fadli. Hasrul sudah pasti masuk daftar jurkam.
“Ketua Umum (Suryadharma Ali, Red) juga. Saya juga, dan seluruh jajaran DPW PPP Sumut,” ucapnya.
Sebelumnya, Wasekjen DPP Golkar Leo Nababan memastikan, Ical dan Akbar Tanjung juga akan menjadi jurkam untuk Chairuman-Fadli. (*)