29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tinggal Dekat Penampungan tak Dijamin Air Bisa Lancar

MEDAN- Dapat pasokan air kotor, air sering macet masih menjadi keluhan utama para pelanggan PDAM Tirtanadi yang terbeber dalam Focus Group Discussion (FGD) Bulan Peningkatan Komunikasi Pelayanan Konsumen Air Minum yang diselenggarakan Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Rabu (21/11) di Hotel Madani.

“Karena airnya sering kotor, dua hari sekali kami harus mencuci bak. Belum lagi airnya sering mati, terpaksa subuh-subuh kami menampung air di musala di depan rumah,”kata Jasmawati, warga Jalan Sutrisno yang ikut FGD.

PAPARAN: Sekretaris LAPK Medan Ibrahim Nainggolan, moderator  Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli (kanan) saat acara diskusi.//istimewa
PAPARAN: Sekretaris LAPK Medan Ibrahim Nainggolan, moderator dan Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli (kanan) saat acara diskusi.//istimewa

Sementara Irlina, pelanggan yang mengaku tinggal tidak jauh dari kawasan reservoar (wadah penampungan Tirtanadi) mengaku tetap tidak membuat dirinya mendapat air secara lancar. “Apabila mati lampu satu jam, aliran air bisa terputus sampai 4 jam, kami susah untuk melakukan kegiatan yang pakai air,”jelasnya.

Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli mengungkapkan, bahwa air yang kotor yang diterima di rumah pelanggan disebabkan beberapa faktor, di antaranya pipa mengendap dan pipa bocor. “Jika ini terjadi akan menyebabkan air kotor diterima masyarakat. Dan kami pun tidak mungkin mengalirkan air yang kotor,” tegasnya.

Terkait dengan keluhan pelanggan ini, saat ini pihaknya mohon maaf karena belum dapat memenuhi harapan sesuai keinginan masyarakat. “Sebagai operator kita juga merasa malu karena belum dapat melayani masyarakat,” kata Zulkifli.

Zulkifli mengungkapkan bahwa minimnya anggaran yang dikucurkan oleh Pemprovsu membuat PDAM Tirtanadi belum dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik.
Sedangkan Ibrahim Nainggolan, Sekretaris LAPK Medan yang tampil dalam diskusi tersebut mengungkapkan, bahwa FGD tersebut merupakan sebuah langkah awal untuk merangsang PDAM Tirtanadi rajin bertemu dengan pelanggannya. “Dari diskusi ini, LAPK menangkap ada satu keinginan masyarakat untuk bertemu dengan pihak PDAM Tirtanadi langsung. Banyak hal yang belum terinformasikan kepada pelanggan, bahwa PDAM tidak ada masalah namun kenapa pelayanannya belum juga sesuai dengan yang diharapkan,” papar Ibrahim.

LAPK menyarankan agar Kepala Cabang PDAM Tirtanadi yang tersebar di sejumlah tempat berkenan berkunjung ke rumah-rumah pelanggan untuk mendengar langsung apa yang dirasakan konsumen. “Memang masalah tidak akan langsung selesai dengan kunjungan itu, namun setidaknya PDAM bisa lebih  mendekatkan hatinya dengan masyarakat yang menjadi pelanggan. Dengan kondisi ini tentunya akan lebih memudahkan PDAM untuk menyelesaikan masalahnya,” pungkas nya.  Fokus Diskusi ini turut dihadiri Direktur LAPK Medan Farid Wajdi SH Mhum dan Kadiv Humas PDAM Tirtanadi Amrun, serta 50 masyarakat yang merupakan pelanggan PDAM Tirtanadi di Cabang Medan Denai, Medan Kota dan Medan Amplas. (ton)

MEDAN- Dapat pasokan air kotor, air sering macet masih menjadi keluhan utama para pelanggan PDAM Tirtanadi yang terbeber dalam Focus Group Discussion (FGD) Bulan Peningkatan Komunikasi Pelayanan Konsumen Air Minum yang diselenggarakan Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Rabu (21/11) di Hotel Madani.

“Karena airnya sering kotor, dua hari sekali kami harus mencuci bak. Belum lagi airnya sering mati, terpaksa subuh-subuh kami menampung air di musala di depan rumah,”kata Jasmawati, warga Jalan Sutrisno yang ikut FGD.

PAPARAN: Sekretaris LAPK Medan Ibrahim Nainggolan, moderator  Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli (kanan) saat acara diskusi.//istimewa
PAPARAN: Sekretaris LAPK Medan Ibrahim Nainggolan, moderator dan Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli (kanan) saat acara diskusi.//istimewa

Sementara Irlina, pelanggan yang mengaku tinggal tidak jauh dari kawasan reservoar (wadah penampungan Tirtanadi) mengaku tetap tidak membuat dirinya mendapat air secara lancar. “Apabila mati lampu satu jam, aliran air bisa terputus sampai 4 jam, kami susah untuk melakukan kegiatan yang pakai air,”jelasnya.

Kepala Divisi Operasional Zona I Medan PDAM Tirtanadi Zulkifli mengungkapkan, bahwa air yang kotor yang diterima di rumah pelanggan disebabkan beberapa faktor, di antaranya pipa mengendap dan pipa bocor. “Jika ini terjadi akan menyebabkan air kotor diterima masyarakat. Dan kami pun tidak mungkin mengalirkan air yang kotor,” tegasnya.

Terkait dengan keluhan pelanggan ini, saat ini pihaknya mohon maaf karena belum dapat memenuhi harapan sesuai keinginan masyarakat. “Sebagai operator kita juga merasa malu karena belum dapat melayani masyarakat,” kata Zulkifli.

Zulkifli mengungkapkan bahwa minimnya anggaran yang dikucurkan oleh Pemprovsu membuat PDAM Tirtanadi belum dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik.
Sedangkan Ibrahim Nainggolan, Sekretaris LAPK Medan yang tampil dalam diskusi tersebut mengungkapkan, bahwa FGD tersebut merupakan sebuah langkah awal untuk merangsang PDAM Tirtanadi rajin bertemu dengan pelanggannya. “Dari diskusi ini, LAPK menangkap ada satu keinginan masyarakat untuk bertemu dengan pihak PDAM Tirtanadi langsung. Banyak hal yang belum terinformasikan kepada pelanggan, bahwa PDAM tidak ada masalah namun kenapa pelayanannya belum juga sesuai dengan yang diharapkan,” papar Ibrahim.

LAPK menyarankan agar Kepala Cabang PDAM Tirtanadi yang tersebar di sejumlah tempat berkenan berkunjung ke rumah-rumah pelanggan untuk mendengar langsung apa yang dirasakan konsumen. “Memang masalah tidak akan langsung selesai dengan kunjungan itu, namun setidaknya PDAM bisa lebih  mendekatkan hatinya dengan masyarakat yang menjadi pelanggan. Dengan kondisi ini tentunya akan lebih memudahkan PDAM untuk menyelesaikan masalahnya,” pungkas nya.  Fokus Diskusi ini turut dihadiri Direktur LAPK Medan Farid Wajdi SH Mhum dan Kadiv Humas PDAM Tirtanadi Amrun, serta 50 masyarakat yang merupakan pelanggan PDAM Tirtanadi di Cabang Medan Denai, Medan Kota dan Medan Amplas. (ton)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/