MEDAN- Tahun depan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan menyulap Taman Sri Deli menjadi taman kuliner terbesar di Kota Medan. Nantinya lokasi tersebut akan dirancang agar lebih menarik dan bisa menjadi aset.
“Untuk itu harus diatur dengan sebaik-baiknya. Di sana nanti ada pusat kuliner, cenderamata, yang dapat dibuka setelah Shalat Isya. Jadi sama sekali tidak menganggu Mesjid Raya yang ada di depan Taman Sri Deli,” ujar Walikota Medan Rahudman Harahap dalam sambutannya pada Malam Anugerah Medan Tourism Award 2012 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Medan di Hotel Santika Dyandra, Kamis (6/12) malam.
Tidak hanya itu, lanjut Rahudman di hadapan para undangan yang hadir, pihaknya juga akan mengambil alih pengelolaaan Taman Lili Suheri secara profesional yang dapat dijadikan aset Pemerintah Daerah (Pemda).
“Disana bisa dijadikan tempat pameran Dekranas yang dilakukan setiap tahunnya. Selain itu pasar ikan lama juga perlu diperindah dan dibuat lebih nyaman,” tuturnya.
Di kesempatan itu, Rahudman juga meminta setiap rancangan hotel-hotel di Kota Medan menyediakan televisi lokal yang isinya menyajikan gambaran tentang wisata di Kota Medan. “Acara Medan Tourism Award ini sudah kedua kali dilakukan, jadi harus benar-benar menjadi peluang mengembangkan sektor pariwisata di Kota Medan dan mampu berkompetisi dengan kota-kota lainnya,” pintanya.
Menurutnya, Kota Medan harus jadi tempat yang nyaman, minimal sebagai kota transit meski kita berharap tetap menjadi kota pariwisata dengan kuliner dan bangunan-bangunan tua nya.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Busral Manan sebagai Ketua Panitia Malam Anugerah Medan Tourism Award 2012, menyatakan, acara tersebut merupakan apresiasi untuk tokoh budaya dan pelaku pariwisata yang konsisten memajukan sektor pariwisata di Kota Medan.
Sedangkan untuk penganugerahan Medan Tourism Award 2012, merupakan sarana kompetisi bagi industri dan pelaku pariwisata guna mensukseskan visit to Medan 2012. Dimana dalam penilaian ini telah dilakukan pada 23 November-5 Desember 2012 oleh tim juri dari berbagai pihak dengan pemilihan 10 kategori diantaranya hotel, travel agent, transportasi, restaurant, rumah makan, objek wisata, media yang respon pariwisata dan tokoh budaya.
“Acara ini adalah yang ke 2 kali dilakukan, konsepnya berbeda yakni mengambil tema kuliner. Karena memang wisata kuliner di Medan memiliki kekhasan tersendiri dengan cita rasa enak dan enak sekali,” paparnya.
Pada malam penganugerahan Medan Tourism Award 2012 ini, Rumah Makan Wong Solo, Joko Solo dan Waroeng Nenek menjadi pemenang dalam kategori rumah makan of the year 2012. Kemudian kategori Restaurant of the year 2012 diraih Lembur Kuring, Rastaurant Kenanga dan Restaurant Garuda. Lalu pada kategori transfortation company of the year dimenangkan Blue Bird, Garuda Indonesia dan Air Asia.
Sementara pemenang kategori tourism object of the year 2012 yakni Tjong A Fie, Istana Maimoon dan Rahmat Galleri. Kategori culture dan art personality of the year 2012 dimenangkan Subandyo Hadiluih, Yondik Tanto dan Hendrik Perangin-angin. Lalu kategori hotel of the year 2012 adalah Grand Aston untuk hotel bintang 5, Santika Dyandra untuk hotel berbintang 4 dan hotel bintang 3 Garuda Plaza Hotel.
Dalam acara tersebut, Harian Medan Bisnis menjadi juara sebagai media of the year 2012 setelah menyisihkan media cetak lainnya yang masuk dalam nominasi yakni Harian Analisa, Harian Waspada dan Harian Tribun. Sementara pemenang media of the year 2012 untuk media radio dimenangkan Sindo Radio dan televisi diraih Deli TV. Kategori travel agent of the year 2012 dimenangkan Narasindo Tour, Lovely Travel dan Thropy Travel. (*/des)