25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Stok Air Bersih di Sumut Mengkhawatirkan

MEDAN- Stok air bersih di Sumatera Utara perlu menjadi perhatian serius pemerintah dalam menyongsong tahun 2013. Ke depan pemerintah beserta seluruh stakeholder dan masyarakat perlu memberikan perhatian khusus terkait pengelolaan air bersih. Terkhusus untuk air sungai perlu dilakukan penanganan tersendiri sehingga menjadikan Sumatera Utara siap dalam stok air bersih. Hal tersebut dikatakan Direktur Walhi Sumut, Kusnadi Oldani kepada Sumut Pos, Kamis (21/12)

“Hari ini air bersih kita dikuasai oleh korporasi-korporasi yang ada di Indonesia semisal di mata air Doulu, di kaki Gunung Sibayak,” papar Kusnadi Oldani.
Kusnadi menjelaskan, air bersih (saluran perpipaan) hanya menjangkau 29,5 persen masyarakat. Ironisnya untuk mendapatkan air minum, masyarakat kurang mampu justru membayar 10-20 persen lebih mahal.

Sumut yang terdiri dari 33 kabupaten kota dengan sekitar 13 juta penduduk, menggantungkan layananan pada 16 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Di sisi lain, katanya, krisis air berkaitan dengan ketahanan pangan. Tanaman yang merupakan bakal makanan kita membutuhkan air yang tidak sedikit.

“Kalau kita krisis air atau air tercemar, berarti makanan kita juga terancam,” ujar Kusnadi. Menurutnya, penting sekali untuk mengedukasi masyarakat, memberi pengetahuan dan tentu saja memberi fasilitas serta akses ketersediaan air bersih.

Sementara Prof Abdul Rauf yang juga anggota Dewan Sumberdaya Air ketika ingin ditanya mengenail hal ini menjelaskan, rencana ini nantinya akan dibahas dalam pertemuan membahas sumber daya air. Harapannya bisa mengeluarkan sebuah keputusan yang berguna untuk masyarakat, dan bekerjasama dengan pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten kota demi menciptakan kebutuhan masyarakat akan layanan akses air minum.(mag-5)

MEDAN- Stok air bersih di Sumatera Utara perlu menjadi perhatian serius pemerintah dalam menyongsong tahun 2013. Ke depan pemerintah beserta seluruh stakeholder dan masyarakat perlu memberikan perhatian khusus terkait pengelolaan air bersih. Terkhusus untuk air sungai perlu dilakukan penanganan tersendiri sehingga menjadikan Sumatera Utara siap dalam stok air bersih. Hal tersebut dikatakan Direktur Walhi Sumut, Kusnadi Oldani kepada Sumut Pos, Kamis (21/12)

“Hari ini air bersih kita dikuasai oleh korporasi-korporasi yang ada di Indonesia semisal di mata air Doulu, di kaki Gunung Sibayak,” papar Kusnadi Oldani.
Kusnadi menjelaskan, air bersih (saluran perpipaan) hanya menjangkau 29,5 persen masyarakat. Ironisnya untuk mendapatkan air minum, masyarakat kurang mampu justru membayar 10-20 persen lebih mahal.

Sumut yang terdiri dari 33 kabupaten kota dengan sekitar 13 juta penduduk, menggantungkan layananan pada 16 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Di sisi lain, katanya, krisis air berkaitan dengan ketahanan pangan. Tanaman yang merupakan bakal makanan kita membutuhkan air yang tidak sedikit.

“Kalau kita krisis air atau air tercemar, berarti makanan kita juga terancam,” ujar Kusnadi. Menurutnya, penting sekali untuk mengedukasi masyarakat, memberi pengetahuan dan tentu saja memberi fasilitas serta akses ketersediaan air bersih.

Sementara Prof Abdul Rauf yang juga anggota Dewan Sumberdaya Air ketika ingin ditanya mengenail hal ini menjelaskan, rencana ini nantinya akan dibahas dalam pertemuan membahas sumber daya air. Harapannya bisa mengeluarkan sebuah keputusan yang berguna untuk masyarakat, dan bekerjasama dengan pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten kota demi menciptakan kebutuhan masyarakat akan layanan akses air minum.(mag-5)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/