PEMUSATAN latihan tim nasional senior di Medan kembali bergairah. Setelah hampir sepekan tanpa pemain bintang, timnas Pra Piala Asia 2015 mendapatkan angin segar dengan kehadiran pemain sayap, Oktavianus Maniani. Kehadiran Okto membuat pelatih kepala timnas, Nil Maizar punya opsi tambahan untuk skuadnya.
Okto satu-satunya pemain tambahan yang hadir kemarin. Total sudah 25 pemain bergabung. Okto pun sontak menjadi pusat perhatian penonton yang hadir di Stadion Mini USU.
Okto meski mengikuti sesi latihan pagi kemarin tidak langsung bergabung dengan rekan-rekan lainnya. Dengan kondisi baru tiba di Medan, Nil menginstruksikannya untuk latihan terpisah. Meskipun pada akhirnya pemain berusia 22 tahun itu ikut bergabung pada sesi full game 2 x 45 menit yang kali pertama dilakukan.
Okto saat ini berstatus tanpa klub. Eks pemain PSMS itu didepak Persiram Raja Ampat karena tak mematuhi perintah manajemen untuk tidak bergabung bersama timnas Indonesia untuk turnamen Al Nakbah Palestina.
Kehadiran Okto pun disambut positif Nil. Ia berharap kehadiran Okto bisa diikuti para pemain lainnya. Apalagi mulai pekan depan ia akan mulai memberikan materi untuk strategi bertahan dan menyerang. Dari 56 nama yang dipanggil, Nil masih berharap kesediaan untuk bergabung. “Mudah-mudahan terus ada penambahan. Pemain-pemain yang belum hadir kita harapkan bisa bergabung. Karena mulai minggu depan itu masuk ke taktikal strategi pematangan skema, baik dalam pertahanan dan menyerang,” katanya.
Pada sesi latihan kemarin, Nil mulai melakukan ujicoba internal. Hal itu baru bisa dilakukannya di akhir pekan karena sejak awal jumlah pemain yang bergabung sangat minim. Intensitas latihan pun mulai ditingkatkan. Nil juga tampak fokus pada penilaian lini pertahanan. “Kami sudah bisa mulai untuk latihan strategi dan pemain sudah mencukupi. Harus dibenahi latihan ini ada terus peningkatan. Bagaimana cara bertahan empat pemain belakang. Bagaimana pemain bersikap kalau kalah bola. Jangan ketika dapat bola, dia buang-buang, habis kita nanti,” paparnya.
Sebelum menghadapi Irak, Okto dkk akan lebih dulu menghadapi Myanmar dan Yordania. Menyoal Irak, Nil mengakui kualitas lawan lebih baik baik soal postur dan permainan. Karena itu ia mulai menyiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi salah satu raksasa Asia itu. “Mereka main satu duanya bagus. Posturnya juga bagus. Yang harus dilakukan adalah bagaimana mengantisipasi, membendung strategi di pertahanan mereka waktu lawan kalah bola,” ujarnya. (don)