26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PR Berat Nil Maizar

Pro Duta vs Timnas PPA

MEDAN- Pekerjaan rumah (PR) berat harus diemban Pelatih kepala timnas Pra Piala Asia 2015, Nil Maizar menatap laga perdana kualifikasi kontra Irak, 6 Februari mendatang. Pembenahan akan dilakukan menyusul evaluasi pada laga uji coba kontra Pro Duta FC di Stadion Mini USU yang berakhir tanpa gol. Laga tersebut dimaksudkan sebagai simulasi menghadapi laga di Bagdad nanti. Karena itu Pro Duta diminta menerapkan pola permainan seperti tim dari negeri seribu satu malam itu. Hasilnya, Kuda Pegasus, julukan Pro Duta benar-benar merepotkan skuad Merah Putih. Dengan pola pressing ketat yang membuat permainan Andik Vermansyah cs tak leluasa menembus pertahanan lawan.

Namun Nil berpendapat lain. Meski gagal menang, beberapa poin positif didapatnya. Apalagi menurutnya bukan hasil akhir yang diincarnya. “Kalau target pertama ada di simulasi ini ada dua. Yang babak pertama itu, bagaimana bertahan, keluar dari pertahanan dan melakukan penyerangan. Kalau dari analisa saya itu sudah tercapai, karena dari sepuluh peluang, ada tiga peluang yang seharusnya bisa jadi gol. Babak kedua kita ganti, kami mem-pressure mereka, dan saat kalah bola, skema pertahanan juga berjalan. Cuma kan finishing, ada beberapa yang seharusya gol, tidak gol,” ujar pria berdarah Minang itu.

Di babak pertama praktis laga banyak didominasi Pro Duta.  Nil mengandalkan Mario Alberkop sebagai ujung tombak. Dengan dua sayap lincah, Hendri Bayouw dan Andik Vermansyah, Merah Putih coba menembus pertahanan Pro Duta yang dikoordinir Suyatno. Beberapa kali Andik melepaskan tembakan spekulasi karena sulitnya menembus kotak 16 yang belum terarah. Salah satu peluang diperoleh di pertengahan babak pertama lewat Andik. Bola sepakannya terlepas dari tangkapan Yuda. Bola rebound kembali jatuh di kaki Andik, namun respon cepat Yuda menggagalkan peluang itu.

Permainan timnas sedikit membaik di babak kedua. Masuknya Rasyid Assahid Bakri membuat lini tengah lebih hidup. Selain itu di sisi sayap, Okto yang awalnya dicadangkan masuk menggantikan Hendra Bayouw. Namun eks pemain Persiram dan PSMS ini harus keluar karena cedera paha.

Lagi-lagi Yuda kembali menjadi pahlawan. Tendangan Andik Vermansyah dari luar kotak penalti mampu digagalkannya. Begitupun beberapa peluang emas lainnya. Nil pun tak sungkan memuji performa Pro Duta. “ Pro Duta main bagus, main pressure (tekanan) di babak pertama, di babak kedua, gantian kami menyerang mereka,” ujarnya usai pertandingan.

Ke depannya, Nil hanya punya waktu sepekan ke depan untuk membenahi skuadnya. “ Seharusnya gol, enggak gol. Enggak apa-apa, itulah sepakbola. Semua lini harus diperbaiki di sisa sepekan ini, baik bertahan menyerang, tengah. Dengan waktu yang hanya tinggal seminggu,   karena tanggal 27 Februari (Minggu), tim sudah berangkat. Kami akan memaksimalkan taktik dan strategi. Kalau kekompakan sudah baik secara umum,” bebernya.
Sementara Pelatih Pro Duta, Roberto Bianchi mengatakan sesuai rencana simulasi, skuadnya mencoba memberikan tekanan untuk menyulitkan timnas. Beto pun cukup puas dengan performa para pemain mudanya. “Kami main 30 menit pertama cukup bagus dengan penguasaan pertandingan. Di babak kedua, kami berikan ruang lebih banyak ke timnas dan mereka manfaatkan itu. Saya pikir dia harus perbaiki skema saat tertekan.  Saya yakin pelatih sudah tahu itu dan agar timnas bisa lebih keras dan bisa lebih baik menghadapi Irak,” pungkasnya. (don)

Pro Duta vs Timnas PPA

MEDAN- Pekerjaan rumah (PR) berat harus diemban Pelatih kepala timnas Pra Piala Asia 2015, Nil Maizar menatap laga perdana kualifikasi kontra Irak, 6 Februari mendatang. Pembenahan akan dilakukan menyusul evaluasi pada laga uji coba kontra Pro Duta FC di Stadion Mini USU yang berakhir tanpa gol. Laga tersebut dimaksudkan sebagai simulasi menghadapi laga di Bagdad nanti. Karena itu Pro Duta diminta menerapkan pola permainan seperti tim dari negeri seribu satu malam itu. Hasilnya, Kuda Pegasus, julukan Pro Duta benar-benar merepotkan skuad Merah Putih. Dengan pola pressing ketat yang membuat permainan Andik Vermansyah cs tak leluasa menembus pertahanan lawan.

Namun Nil berpendapat lain. Meski gagal menang, beberapa poin positif didapatnya. Apalagi menurutnya bukan hasil akhir yang diincarnya. “Kalau target pertama ada di simulasi ini ada dua. Yang babak pertama itu, bagaimana bertahan, keluar dari pertahanan dan melakukan penyerangan. Kalau dari analisa saya itu sudah tercapai, karena dari sepuluh peluang, ada tiga peluang yang seharusnya bisa jadi gol. Babak kedua kita ganti, kami mem-pressure mereka, dan saat kalah bola, skema pertahanan juga berjalan. Cuma kan finishing, ada beberapa yang seharusya gol, tidak gol,” ujar pria berdarah Minang itu.

Di babak pertama praktis laga banyak didominasi Pro Duta.  Nil mengandalkan Mario Alberkop sebagai ujung tombak. Dengan dua sayap lincah, Hendri Bayouw dan Andik Vermansyah, Merah Putih coba menembus pertahanan Pro Duta yang dikoordinir Suyatno. Beberapa kali Andik melepaskan tembakan spekulasi karena sulitnya menembus kotak 16 yang belum terarah. Salah satu peluang diperoleh di pertengahan babak pertama lewat Andik. Bola sepakannya terlepas dari tangkapan Yuda. Bola rebound kembali jatuh di kaki Andik, namun respon cepat Yuda menggagalkan peluang itu.

Permainan timnas sedikit membaik di babak kedua. Masuknya Rasyid Assahid Bakri membuat lini tengah lebih hidup. Selain itu di sisi sayap, Okto yang awalnya dicadangkan masuk menggantikan Hendra Bayouw. Namun eks pemain Persiram dan PSMS ini harus keluar karena cedera paha.

Lagi-lagi Yuda kembali menjadi pahlawan. Tendangan Andik Vermansyah dari luar kotak penalti mampu digagalkannya. Begitupun beberapa peluang emas lainnya. Nil pun tak sungkan memuji performa Pro Duta. “ Pro Duta main bagus, main pressure (tekanan) di babak pertama, di babak kedua, gantian kami menyerang mereka,” ujarnya usai pertandingan.

Ke depannya, Nil hanya punya waktu sepekan ke depan untuk membenahi skuadnya. “ Seharusnya gol, enggak gol. Enggak apa-apa, itulah sepakbola. Semua lini harus diperbaiki di sisa sepekan ini, baik bertahan menyerang, tengah. Dengan waktu yang hanya tinggal seminggu,   karena tanggal 27 Februari (Minggu), tim sudah berangkat. Kami akan memaksimalkan taktik dan strategi. Kalau kekompakan sudah baik secara umum,” bebernya.
Sementara Pelatih Pro Duta, Roberto Bianchi mengatakan sesuai rencana simulasi, skuadnya mencoba memberikan tekanan untuk menyulitkan timnas. Beto pun cukup puas dengan performa para pemain mudanya. “Kami main 30 menit pertama cukup bagus dengan penguasaan pertandingan. Di babak kedua, kami berikan ruang lebih banyak ke timnas dan mereka manfaatkan itu. Saya pikir dia harus perbaiki skema saat tertekan.  Saya yakin pelatih sudah tahu itu dan agar timnas bisa lebih keras dan bisa lebih baik menghadapi Irak,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/