26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

UISU Peringati Maulid Nabi

MEDAN – Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al-Munawwarah, Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS, PhD mengharapkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sekadar jadi ikut-ikutan dan tradisi berbau seremonial, tapi harus diambil hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
“Kita gelar peringatan Maulid ini, bukan karena kita orang UISU yang berlabel perguruan tinggi Islam, melainkan karena perwujudan rasa kecintaan kita kepada Rasululullah. Sebab, kalau bukan karena Rasulullah, umat ini akan tetap berada di zaman jahiliyah,” bilang  saat menyampaikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al-Munawwarah, Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja  Medan, Jumat (8/2) sore.

Lebih lanjut, Rektor mengajak keluarga besar UISU agar dalam melakoni hidup ini menjadikan Rasululllah sebagai tauladan. Baik sebagai umat manusia, warga Indonesia, dalam lingkungan berkeluarga, maupun sebagai keluarga besar UISU.

“Diharapkan, kedatangan kita  ke masjid ini bukan karena kewajiban atau ikut-ikutan, melainkan karena rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah. Kalau kedatangan kita ke sini karena ikut-ikutan, maka hasilnya pun semuanya menjadi seolah-olah tak bermakna apa-apa,” ujar Zulkarnain Lubis.

Sementara itu,  Ustadz H. Syahroni Husein dalam tausyiahnya dihadapan jamaah Maulid Nabi  menyampaikan, betapa pentingnya pendidikan karakter yang dilandasi ilmu tauhid, fikih dan tasauf. Pasalnya, pembentukan karakter bangsa yang kini digalakkan pemerintah, tidak akan berhasil jika tidak dilandasi pelajaran tauhid, fikih dan tasauf.

“Dengan ilmu tauhid, anak-anak kita lebih mengenal dan takut akan Tuhannya. Lalu, pelajaran  ilmu fikih yang diberikan kepada  anak-anak akan memahami cara hidup (muamalah) yang benar. Sedangkan dengan tasauf, anak-anak akan menjauhi sifat-sifat tidak terpuji seperti korupsi,”ucap  Syahroni. (omi)

MEDAN – Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al-Munawwarah, Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS, PhD mengharapkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sekadar jadi ikut-ikutan dan tradisi berbau seremonial, tapi harus diambil hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
“Kita gelar peringatan Maulid ini, bukan karena kita orang UISU yang berlabel perguruan tinggi Islam, melainkan karena perwujudan rasa kecintaan kita kepada Rasululullah. Sebab, kalau bukan karena Rasulullah, umat ini akan tetap berada di zaman jahiliyah,” bilang  saat menyampaikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al-Munawwarah, Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja  Medan, Jumat (8/2) sore.

Lebih lanjut, Rektor mengajak keluarga besar UISU agar dalam melakoni hidup ini menjadikan Rasululllah sebagai tauladan. Baik sebagai umat manusia, warga Indonesia, dalam lingkungan berkeluarga, maupun sebagai keluarga besar UISU.

“Diharapkan, kedatangan kita  ke masjid ini bukan karena kewajiban atau ikut-ikutan, melainkan karena rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah. Kalau kedatangan kita ke sini karena ikut-ikutan, maka hasilnya pun semuanya menjadi seolah-olah tak bermakna apa-apa,” ujar Zulkarnain Lubis.

Sementara itu,  Ustadz H. Syahroni Husein dalam tausyiahnya dihadapan jamaah Maulid Nabi  menyampaikan, betapa pentingnya pendidikan karakter yang dilandasi ilmu tauhid, fikih dan tasauf. Pasalnya, pembentukan karakter bangsa yang kini digalakkan pemerintah, tidak akan berhasil jika tidak dilandasi pelajaran tauhid, fikih dan tasauf.

“Dengan ilmu tauhid, anak-anak kita lebih mengenal dan takut akan Tuhannya. Lalu, pelajaran  ilmu fikih yang diberikan kepada  anak-anak akan memahami cara hidup (muamalah) yang benar. Sedangkan dengan tasauf, anak-anak akan menjauhi sifat-sifat tidak terpuji seperti korupsi,”ucap  Syahroni. (omi)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/