Haji Anif memiliki tanah 11 hektare di kawasan Pancing, Deliserdang. Lokasi yang strategis untuk komplek pertokoan atau perumahan mengingat tempatnya berdampingan dengan Kota Medan. Belum lagi, kawasan itu kini berkembang cukup pesat. Artinya, sangat pas untuk bisnis.
Namun, Haji Anif tak melakukannya. Dia malah ingin membangun pesantren di tanahnya itu. “Untuk mereka yang tak mampu dan pintar,” ungkapnya soal niatan itu.
Pesantren yang dimaksud Haji Anif sedikit berbeda dengan konsep yang selama ini ada. Pesantren yang dia maksud adalah pesantren berbasis pertanian. “Nanti, para santri akan diajarkan dari soal menanam bayam hingga kelapa sawit,” tegasnya.
Alasan Haji Anif sangat sederhana. Baginya, bersosial bukan berarti menghambur-hamburkan uang. Orang yang dibantu harus diarahkan untuk mandiri. Jadi, tidak terus –menerus menunggu bantuan. Nah, para santri nantinya tidak akan dikutip bayaran. Dengan kata lain, dari pendidikan hingga pemondokan di pesantren itu adalah gratis. “Tapi kalau ada orang yang mampu tapi ingin menjadi santri di pesantren itu, ya, harus bayar,” jelasnya.
Haji Anif percaya kalau pesantren yang akan dibangunnya itu akan menghasilkan lulusan yang andal. “Doakan secepatnya kita bangun. Saat ini sedang pengurusan sertifikat. Kan, tidak mungkin kita bangun kalau tidak ada sertifikatnya. Bisa diusir kita,” ucap pria yang mengaku pecandu keindahan alam ini. (rbb)