Sampah-sampah bekas perlengkapan kebutuhan rumah tangga dapat dijadikan suatu prakarya yang bisa dipajang menghias rumah. Bahkan kalau memang berpotensi dapat dijadikan sumber penghasilan. Evi Amroeni
Saya selalu menanamkan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya untuk memanfaatkan sampah yang ada disektar kita. Harus disadari bahwa segala kebutuhan rumah tangga seperti sabun, detergen, sampo, susu anak-anak, botol air mineral dan lainnya yang kita beli, bukan hanya isinya. Jadi bungkusnya itu sangat bisa bermanfaat untuk dijadikan suatu kerajinan tangan.
Saya memang dari sejak gadis melakukkan hal ini, karena seringnya melihat orang tua membuat kerajinan daur ulang. Jadi, apa yang ada disektar saya sebisanya saya ubah menjadi barang yang berguna.
Bahan-bahan bekas tadi bisa dibuat menjadi bross yang cantik, bunga untuk hiasan meja tamu, kotak tempat tisu. Kalau bros itu bisa dari bekas tempat susu atau plastik kresek yang selalu ada sehabis belanja. Untuk bunga saya buat dari bahan kain-kain perca yang bahan katun, sifon dan tile.
Saya sering melakukan pelatihan-pelatihan kerajinan tangan kepada ibu-ibu di lingkungan saya. Bahkan saya pernah melatih masyarakat Tebing Tinggi untuk membuat batik khas Tebing Tinggi. Juga melatih ibu-ibu yan berada di Pancur Batu dan Kabanjahe.
Biasanya kita lihat dulu potensi apa yang ada di kampung tersebut. Kalau di Pancur Batu kan banyak pohon papaya jadi saya mengajari untuk membuat manisan begitu juga di daerah Kabanjahe kita olah buah-buah yang memang dihasilkan di daerah mereka.   (mag-12)
Sampah-sampah bekas perlengkapan kebutuhan rumah tangga dapat dijadikan suatu prakarya yang bisa dipajang menghias rumah. Bahkan kalau memang berpotensi dapat dijadikan sumber penghasilan. Evi Amroeni
Saya selalu menanamkan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya untuk memanfaatkan sampah yang ada disektar kita. Harus disadari bahwa segala kebutuhan rumah tangga seperti sabun, detergen, sampo, susu anak-anak, botol air mineral dan lainnya yang kita beli, bukan hanya isinya. Jadi bungkusnya itu sangat bisa bermanfaat untuk dijadikan suatu kerajinan tangan.
Saya memang dari sejak gadis melakukkan hal ini, karena seringnya melihat orang tua membuat kerajinan daur ulang. Jadi, apa yang ada disektar saya sebisanya saya ubah menjadi barang yang berguna.
Bahan-bahan bekas tadi bisa dibuat menjadi bross yang cantik, bunga untuk hiasan meja tamu, kotak tempat tisu. Kalau bros itu bisa dari bekas tempat susu atau plastik kresek yang selalu ada sehabis belanja. Untuk bunga saya buat dari bahan kain-kain perca yang bahan katun, sifon dan tile.
Saya sering melakukan pelatihan-pelatihan kerajinan tangan kepada ibu-ibu di lingkungan saya. Bahkan saya pernah melatih masyarakat Tebing Tinggi untuk membuat batik khas Tebing Tinggi. Juga melatih ibu-ibu yan berada di Pancur Batu dan Kabanjahe.
Biasanya kita lihat dulu potensi apa yang ada di kampung tersebut. Kalau di Pancur Batu kan banyak pohon papaya jadi saya mengajari untuk membuat manisan begitu juga di daerah Kabanjahe kita olah buah-buah yang memang dihasilkan di daerah mereka.   (mag-12)
