26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Buruh Internasional Dimeriahkan Pawai Simpatik Sampai Bentrokan

Dunia memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day dengan berbagai aktivitas kemarin (1/5). Mulai unjuk rasa damai, pawai simpatik, sampai bentrokan antara kelompok buruh dan aparat. Kali ini, 80 negara menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

Sesuai dengan tradisi, serikat buruh di Rusia pun memperingati May Day dengan aksi turun ke jalan. Kemarin sekelompok buruh di Kota Moskow merayakan hari yang identik dengan unjuk rasa tersebut secara berbeda. Mereka bermain musik dan menari di jalanan ibu kota. ’’Semoga Tuhan mengizinkan saya untuk bisa terus bekerja dan perusahaan tidak mendepak saya karena saya tua,’’ kata Stepanida.

Buruh perempuan yang meramaikan aksi damai itu berharap kelompok buruh di seluruh belahan dunia bisa menyampaikan aspirasi mereka dengan kepala dingin. ’’Saya berdoa untuk kebaikan dan perdamaian negara ini serta seluruh negara di dunia,’’ lanjutnya.
Di Rusia, pemerintah menetapkan dua hari libur nasional terkait dengan peringatan May Day. Karena itu, sebagian besar buruh pun memanfaatkan hari libur tersebut untuk bertamasya.

Tidak seperti masyarakat Rusia yang memperingati May Day dalam suasana rileks, kelompok buruh di Turki justru bentrok dengan aparat. ’’Para pengunjuk rasa bersitegang dengan polisi yang mengamankan kawasan Taksim Square,’’ kata Hashem Ahelbarra, reporter Al Jazeera di Kota Istanbul. Polisi pun terpaksa menggunakan meriam air untuk menghalau massa yang melempari mereka dengan batu.

Di sejumlah negara Asia seperti Kamboja, Filipina, dan Bangladesh, serikat buruh menuntut perbaikan nasib. Mereka meminta kenaikan upah. Selain itu, mereka menuntut jaminan kesejahteraan dari perusahaan. Di Bangladesh, aksi tersebut diwarnai sentimen negatif buruh terhadap perusahaan terkait dengan peristiwa ambruknya bangunan delapan lantai yang merenggut sedikitnya 400 nyawa beberapa waktu lalu. (hep/c5/jpnn )

Dunia memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day dengan berbagai aktivitas kemarin (1/5). Mulai unjuk rasa damai, pawai simpatik, sampai bentrokan antara kelompok buruh dan aparat. Kali ini, 80 negara menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

Sesuai dengan tradisi, serikat buruh di Rusia pun memperingati May Day dengan aksi turun ke jalan. Kemarin sekelompok buruh di Kota Moskow merayakan hari yang identik dengan unjuk rasa tersebut secara berbeda. Mereka bermain musik dan menari di jalanan ibu kota. ’’Semoga Tuhan mengizinkan saya untuk bisa terus bekerja dan perusahaan tidak mendepak saya karena saya tua,’’ kata Stepanida.

Buruh perempuan yang meramaikan aksi damai itu berharap kelompok buruh di seluruh belahan dunia bisa menyampaikan aspirasi mereka dengan kepala dingin. ’’Saya berdoa untuk kebaikan dan perdamaian negara ini serta seluruh negara di dunia,’’ lanjutnya.
Di Rusia, pemerintah menetapkan dua hari libur nasional terkait dengan peringatan May Day. Karena itu, sebagian besar buruh pun memanfaatkan hari libur tersebut untuk bertamasya.

Tidak seperti masyarakat Rusia yang memperingati May Day dalam suasana rileks, kelompok buruh di Turki justru bentrok dengan aparat. ’’Para pengunjuk rasa bersitegang dengan polisi yang mengamankan kawasan Taksim Square,’’ kata Hashem Ahelbarra, reporter Al Jazeera di Kota Istanbul. Polisi pun terpaksa menggunakan meriam air untuk menghalau massa yang melempari mereka dengan batu.

Di sejumlah negara Asia seperti Kamboja, Filipina, dan Bangladesh, serikat buruh menuntut perbaikan nasib. Mereka meminta kenaikan upah. Selain itu, mereka menuntut jaminan kesejahteraan dari perusahaan. Di Bangladesh, aksi tersebut diwarnai sentimen negatif buruh terhadap perusahaan terkait dengan peristiwa ambruknya bangunan delapan lantai yang merenggut sedikitnya 400 nyawa beberapa waktu lalu. (hep/c5/jpnn )

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/