MEDAN- Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) perlu mendorong terciptanya kerja sama dalam penyusunan kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan inovasi antar ekonomi APEC. Kerja sama itu harus dapat diterjemahkan ke dalam berbagai program nyata, yang merupakan faktor penentu pembangunan ekonomi kawasan “Setiap ekonomi APEC mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan, baik dari kebijakan hulu, proses teknologi, ataupun kebijakan hilir. Bekerja sama dan berbagi pengalaman merupakan langkah yang baik, terlebih dalam konteks perdagangan bebas,” kata Deputi bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi (Kimrestek), Agus Rusyana Hoetman, di sela pertemuan hari kedua 1st meeting of APEC Chief Science Advisor (APEC CSA)” di Santika Dyandra Premiere Hotel Medan, Minggu (30/6).
Inti pertemuan APEC CSA, katanya, adalah mendorong Pemerintah Regional APEC menggunakan riset ilmiah (science based evidence) untuk menentukan kebijakan iptek dan inovasi di setiap ekonomi APEC.
“Kami berharap peserta dari tiap ekonomi APEC berbagi pandangan dan pengalaman pada masing-masing topik yang dibahas, agar rekomendasi yang dihasilkan pertemuan ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan iptek dan inovasi regional,” jelasnya.
Hasil pertemuan APEC CSA ini akan disampaikan pada pertemuan APEC Policy Partnership on Science, Technology and Innovation (PPSTI) pada 1-2 Juli 2013.
“Kami berharap hasil rekomendasi ini akan menjadi pertimbangan sebagai panduan dalam menyusun rencana aksi strategis APEC PPSTI 2013-2015,” pungkasnya. (ram)
MEDAN- Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) perlu mendorong terciptanya kerja sama dalam penyusunan kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan inovasi antar ekonomi APEC. Kerja sama itu harus dapat diterjemahkan ke dalam berbagai program nyata, yang merupakan faktor penentu pembangunan ekonomi kawasan “Setiap ekonomi APEC mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan, baik dari kebijakan hulu, proses teknologi, ataupun kebijakan hilir. Bekerja sama dan berbagi pengalaman merupakan langkah yang baik, terlebih dalam konteks perdagangan bebas,” kata Deputi bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi (Kimrestek), Agus Rusyana Hoetman, di sela pertemuan hari kedua 1st meeting of APEC Chief Science Advisor (APEC CSA)” di Santika Dyandra Premiere Hotel Medan, Minggu (30/6).
Inti pertemuan APEC CSA, katanya, adalah mendorong Pemerintah Regional APEC menggunakan riset ilmiah (science based evidence) untuk menentukan kebijakan iptek dan inovasi di setiap ekonomi APEC.
“Kami berharap peserta dari tiap ekonomi APEC berbagi pandangan dan pengalaman pada masing-masing topik yang dibahas, agar rekomendasi yang dihasilkan pertemuan ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan iptek dan inovasi regional,” jelasnya.
Hasil pertemuan APEC CSA ini akan disampaikan pada pertemuan APEC Policy Partnership on Science, Technology and Innovation (PPSTI) pada 1-2 Juli 2013.
“Kami berharap hasil rekomendasi ini akan menjadi pertimbangan sebagai panduan dalam menyusun rencana aksi strategis APEC PPSTI 2013-2015,” pungkasnya. (ram)