Pasar Induk Tuntungan
Dalam perwujudan penataan kota, khususnya mengenai penataan pasar di Medan, bukanlah omong kosong belaka. Buktinya, Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menyuntikan dana sebesar Rp20 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011, dalam rangka pembangunan Pasar Induk di Kelurahan Lau Chi Kecamatan Medan Tuntungan. Di Tahun 2010 lalu juga Pemko Medan juga telah menganggarkan sebesar Rp10 miliar.
Dalam proyeksi ke depan, Pasar Induk Tuntungan ini akan menjadi pusat transaksi hasil pertanian dari Tanah Karo dan Berastagi ke Medan. Diperkirakan, transaksi yang akan berputar di Pasar Induk Tuntungan tersebut bisa mencapai miliaran rupiah. Secara otomatis, akan memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan ke depan.
Saat Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan Wakilnya Dzulmi Eldin yang berkunjung ke lokasi seluas 12 Hektare dari 18 Hektare yang direncanakan beberapa waktu lalu mengatakan, pembangunan akan terus berlanjut hingga 2011.
“Pembangunan Pasar Induk ini didasari sejak saya menjabat Walikota Medan dan pada saat melakukan operasi penataan pedagang di Pusat Pasar. Kita melihat di sana sudah tidak layak lagi, untuk itu bersama Pak Sekretaris Daerah pada saat itu Dzulmi Eldin, kita membuat ide untuk Pasar Induk di atas lahan milik kita ini. Kita berharap, bisa rampung pada 2011 nanti dan bisa segera beroperasi,” kata Rahudman.
Pembangunan Pasar Induk tersebut, sudah dimulai untuk tahap awal pada 2010, seperti konstruksi bangunan yang telah terbangun saat ini. Saat ini saja, bangunan tahap awal ini sudah mampu menampung 361 pedagang pertanian dari Berastagi.
Sementara itu, Sekda Medan Syaiful Bahri kembali menyatakan, pembangunan tahap II terhadap Pasar Induk Tuntungan tersebut juga akan dilakukan tahun ini. Bukan itu saja, pembangunan juga akan meliputi pembangunan infrastruktur, serta pembangunan terminal kendaraan yang berada tepat di samping Pasar Induk tersebut.
“Seperti yang dikatakan Pak Wali, maka kita juga akan berupaya terus memacu pembangunan tahap kedua di tahun ini dengan membangun infrastruktur termasuk jalan. Di lokasi yang sama, juga akan dibangun terminal dan jalan dengan lebar 26 meter sebagai akses keluar ke Simpang Selayang. Nantinya para pedagang dan pembeli akan melakukan aktivitasnya di sini. Juga termasuk para pembeli kecil dari Kota Medan. jadi, arus sayuran atau laju kendaraan tidak lagi langsung masuk ke inti kota,” ujarnya.
Lebih lanjut Syaiful juga menyatakan, keberadaan Pasar Induk tersebut adalah dikarenakan Pasar Sambu sudah terlalu padat untuk aktivitas berjualan. “Kita ketahui Pasar Sambu sudah begitu padat. Keberadaan Pasar Induk ini, menjadi sebuah solusi untuk meminimalisir tekanan yang terjadi di Pasar Sambu,” terangnya.
Saat itu pula, Rahudman juga sempat menyatakan, upaya perbaikan infrastruktur jalan yang akan dilakukan adalah dengan jalan memperlebar dan memperluas jalan akses masuk ke pasar tersebut.
“Untuk jarak tempuh masuk ke Pasar Induk juga tidak ada masalah. Karena jalan masuk akan diperlebar dan diperluas lagi. Pasar Induk ini akan menjadi salah bagian sebagai Kota Metropolitan,” ungkapnya.(ari)