MEDAN- Pengurus baru PSMS yang di ketuai dr M Fauzi Nasution segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain dan pelatih lokal yang ditinggalkan kepengurusan sebelumnya. Namun penyelesaian hanya sebatas tali asih . Pengurus merasa tak ada hal mengikat secara hukum yang membuat mereka harus membayar tunggakan.
“Secara hukum pengurus barus PSMS ini tak ada sangkut pautnya, pasalnya yang punya utang itu pada pengurus yang sebelumnya. Terbukti yang utang itu ialah PT Armid Jaya dan PT Perintis Raya Sakti,”ungkap Wakil Ketua Bidang Hukum PSMS Medan, Fadillah Hutri Lubis saat di temui di Sekretariat PSMS Medan, Komplek Stadion Kebun Bunga kemarin.
PSMS terdaftar atas nama kedua PT itu untuk mengikuti kompetisi selama dua musim sebelumnya. Menurutnya, kedua PT tersebut lah yang harus bertanggung jawab untuk membayar tunggakan gaji pemain maupun pelatih itu sendiri.
Walaupun sejatinya secara organisatoris membawa nama PSMS Medan. “Tapi, kalau kami lihat di rekening uang masuk yang diberikan PSSI ini sebagian rekening pribadi. Ya ini tak boleh, secara keorganisasian,”ujarnya.
Lebih lanjut, dari laporan PSSI kedua PT tersebut belum membayar sebanyak 30 pemain dan termasuk pelatih dengan total uang Rp5. 258.944.331.Namun, pihak pengurus baru ini mempunyai iktikad akan dibayar secara ke keluargaan.
“Tapi, pengurus ini mempunyai rasa toleransi peman dan pelatih sebelumnya, lalu pengurus beri tali asih. Uang tali asih tak sekali saja, diberikan”ujarnya.
Kapan pembayaran dilakukan? “Ya, secepatnya pengurus akan memberikan tali asih ini untuk tunggakan gaji pemain dan pelatih,”ujarnya.
Terpisah, Ketua Umum PSMS Medan, dr M Fauzi menegaskan, tak ada pengurus baru terkait dengan yang lama tentang persoalan gaji. Pasalnya, kedua PT tersebut tak [unya badan hukum yang mengikat.
“Di situ kan tak ada PT yang lama diambil alih oleh pengurus yang baru, mana ikatan hukumnya ?. Ini kan sudah PT,”ungkapnya.
Namun pihaknya sudah menyiapkan dana untuk pemberian pemain dan pelatih. “Kalau berapa uangnya, ya gak enak saya bilang. Pastnya, kami akan berbicara dulu sama mereka,”ujarnya.
Lanjutnya, dimungkin dalam waktu depat ini mereka akan dipanggil untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Apalagi deadline yang diberikan PSSI semakin dekat pada 12 Januari mendatang.
“Ya PSSI melalui pak Djoko sudah menyarankan tak harus dibayar ke seluruhan, terpenting masih ada iktikad pengurus untuk menyelesaikannya,”ujarnya.
Ditambahkannya, selain menyelesaikan masalah persoalan gaji tersebut, pihaknya menunggu legalitas dari PSSI untuk bisa mengikuti kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia. “Ya ini sejalan kita kerjakan, gak mungkinlah sudah dibayar tapi PSSI masih menganggap ini legal. Walaupun PSSI sudah merestui,”pungkasnya. (ban/don)