GYEONGJU, SUMUTPOS.CO – Acara orientasi mahasiswa di Resort Mauna Ocean di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan, yang meriah berubah menjadi petaka. Sebab, auditorium yang digunakan untuk acara itu ambruk dan menimpa lebih dari 560 mahasiswa di dalamnya. Insiden yang berlangsung Senin malam (17/2) tersebut diduga terjadi karena gedung itu tidak kuat menahan beban salju yang menumpuk. Akibatnya, sepuluh orang tewas dan ratusan lainnya terluka parah.
Presiden Korsel Park Geun-Hye pun langsung meminta penyelidikan penuh atas tragedi tersebut. “Sangat memilukan. Sebab, banyak nyawa yang harus jadi korban. Penyelidikan penuh harus dilakukan,” ujar Park saat rapat kabinet kemarin.
Sebagian orang tua korban murka dengan kejadian itu dan mengatakan bahwa penyelenggara gagal memastikan keamanan siswa. “Apa susahnya memeriksa lokasi sebelum acara berlangsung. Padahal, mereka tahu, sudah berhari-hari ini salju turun dengan derasnya,” ujar seorang ibu yang anaknya ikut menjadi korban meninggal kepada kantor berita Yonhap.
Seorang mahasiswa yang selamat mengisahkan bahwa langit-langit di dekat panggung ambruk lebih dulu. “Ketika podium tertimpa langit-langit itu, semua orang panik dan langsung berusaha menuju pintu keluar,” kata Kim Ga-Hyun, 20. “Setelah itu, bagian lain dari gedung itu ikut runtuh. Kami harus berjuang keras agar bisa keluar,” ungkapnya. (AFP/c15/tia)
Auditorium ambruk di Korsel, 10 mahasiswa tewas.
GYEONGJU, SUMUTPOS.CO – Acara orientasi mahasiswa di Resort Mauna Ocean di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan, yang meriah berubah menjadi petaka. Sebab, auditorium yang digunakan untuk acara itu ambruk dan menimpa lebih dari 560 mahasiswa di dalamnya. Insiden yang berlangsung Senin malam (17/2) tersebut diduga terjadi karena gedung itu tidak kuat menahan beban salju yang menumpuk. Akibatnya, sepuluh orang tewas dan ratusan lainnya terluka parah.
Presiden Korsel Park Geun-Hye pun langsung meminta penyelidikan penuh atas tragedi tersebut. “Sangat memilukan. Sebab, banyak nyawa yang harus jadi korban. Penyelidikan penuh harus dilakukan,” ujar Park saat rapat kabinet kemarin.
Sebagian orang tua korban murka dengan kejadian itu dan mengatakan bahwa penyelenggara gagal memastikan keamanan siswa. “Apa susahnya memeriksa lokasi sebelum acara berlangsung. Padahal, mereka tahu, sudah berhari-hari ini salju turun dengan derasnya,” ujar seorang ibu yang anaknya ikut menjadi korban meninggal kepada kantor berita Yonhap.
Seorang mahasiswa yang selamat mengisahkan bahwa langit-langit di dekat panggung ambruk lebih dulu. “Ketika podium tertimpa langit-langit itu, semua orang panik dan langsung berusaha menuju pintu keluar,” kata Kim Ga-Hyun, 20. “Setelah itu, bagian lain dari gedung itu ikut runtuh. Kami harus berjuang keras agar bisa keluar,” ungkapnya. (AFP/c15/tia)
