MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belum juga terungkap kasus perampokan toko emas di Pulo Brayan, Kec. Medan Barat dan Pajak Pagi, Simpang Jodoh, Kec. Percut Sei Tuan. Polresta Medan kembali disuguhi PR (pekerjaan rumah) baru dengan kasus sama. Kali ini, giliran toko mas Karo-karo di Pajak Sore Sumber, Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan Medan yang diobok-obok kawanan rampok. Dalam aksinya, para pelaku yang diduga melibatkan orang dalam ini berhasil membawa kabur emas senilai Rp 1 miliar plus uang Rp50 juta.
Perampokan yang diduga terjadi Senin (3/3) dinihari itu, pertama kali diketahui si pemilik toko, Santa Maria br Sembiring yang berniat membuka usahanya sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya wanita berusia 43 tahun ini tak curiga tokonya telah dibobol. Apalagi, saat itu ia mendapati pintu besi (ruko) yang dipasang dua lapis masih terkunci dengan rapat. Santa baru curiga saat membuka pintu, ada sesuatu benda keras yang mengganjal dari dalam.
Setelah diperiksa, ternyata pintu sengaja diganjal pelaku dari dalam menggunakan dua tabung gasa berukuran 3 kg. Penasaran dengan keberadaan tabung tersebut, korban pun langsung mendorong kuat dan membuka lebar pintu tokonya. Saat masuk ke dalam itulah, korban terkejut melihat seisi ruko sudah berantakan.
Saat mengecek brankas tempat penyimpanan emas dan berlian, barulah Santa sadar kalau tokonya telah dimasuki perampok. Spontan, Santa spontan menjerit histeris, hingga menggegerkan warga sekitar. Dalam hitungan detik, ruko yang berada persis di depan pajak tersebut mendadak ramai.
“Aku taunya tadi pagi pas mau buka toko. Saat membuka pintu aku belum curiga, setelah kedua pintu terbuka dan saat kudorong barulah seperti ada keanehan. Kudorong payah, ternyata ada dua tabung gas yang mengganjal. Setelah itu kulihat emas dan berlian sudah tak ada,” beber Santa pada kru koran ini. Ditanya berapa diperkirakan kerugian yang ia derita? Ibu tiga anak ini mengaku lebih Rp1 miliar. Karena selain perhiasan, pelaku juga menggasak uang tunai sebesar Rp50 juta. “Kalau timbangannya kurang tau, karena sudah ada yang terjual, ada juga berlian, yang pasti lebih Rp1 miliar dan uang Rp50 juta,” tambahnya.
Tak lama berselang, personel Polsek Medan Baru yang mengetahui kejadian pun turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, tampak juga Kapolresta Medan, Kombes Nico Afinta Karo-karo di lokasi. Saat dikonfirmasi wartawan mengenai kejadian tersebut, Nico mengatakan, hasil olak TKP sementara diperkirakan pelaku lebih dari satu orang. Pihaknya juga sudah mengamankan barang bukti berupa dua tabung gas dan dua linggis dari lokasi. “Masih kita lidik, pelaku diduga lebih dari satu orang dan barang bukit yang ditemukan sudah kita amankan,”ujarnya singkat.
PELAKU DIDUGA AHLI DAN ORANG DALAM
Kawanan rampok yang menjarah toko mas Karo-karo di Jl. Jamin Ginting Medan itu diduga kuat sudah ahli dan dibantu orang dalam. Hal ini terlihat karena para pelaku sudah hafal betul dengan lokasi, serta mengetahui trik menjebol toko. Pelaku juga diduga sudah merencanakan perampokan dengan lebih dulu mempersiapkan perlengkapan. Setelah memantau lokasi, pelaku beraksi antara pukul 11 malam hingga pukul 5 pagi. Pasalnya, pagi hari aktifitas di pajak tersebut sudah mulai ramai. Sementara antara pukul 9 hingga 11 malam, petugas jaga sudah tiba untuk mengontrol lokasi.
Amatan kru koran ini, kawanan perampok tersebut masuk melalui atap ruko. Setelah memanjat dinding yang tingginya kurang lebih 4 meter itu, pelaku lantas mencongkel atap. Setelah atap bobol, pelaku lalu memotong besi jerjak atas dengan gergaji besi. Sementara itu, untuk membuka brankas yang terbuat dari besi itu, pelaku diduga menggunakan las yang dihubungkan dengan dua tabung yang mereka gunakan mengganjal pintu depan. Hal ini terbukti, karena selama ini korban tak pernah menyimpan tabung gas di dalam toko.
“Pelakunya ini pasti sudah mahir. Dan sudah lama memantau lokasi. Karena toko kan buka terus tiap hari,” ujar Paulus Sinulingga, keluarga dekat korban pada kru koran.
Sementara itu, petugas jaga malam Sabar Perangin-angin (48) yang ditemui dui lokasi mengaku tak mengetahui aksi perampokan itu. “Tidak tau aku sedikit pun bang. Dan aku tidak ada mendengar suara-suara mencurigakan. Semalam aku datang pukul 9 malam. Dan aku langsung melakukan kontrol dan patroli,” ujar pria yang mengenakan topi tersebut.
Lanjutnya, karena tak melihat hal yang mencurigakan, sekira pukul 11 malam, ia pun memilih tidur di sebuah tempat duduk yang ada di gang pajak yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. “Memang tidak ada orang yang kulihat mencurigakan malam itu bang. Lagian di sini (pajak) tidak pernah ada maling atau pun perampok, makanya aku tidak merasa curiga dan mengira aman-aman saja,” tambahnya. (tun/deo)