SUMUTPOS.CO – Beberapa tetangga korban mengatakan, kecemburuan Robin makin bertambah pasca kaki kanannya cacat dalam kecelakaan lalu lintas 1,5 tahun lalu. Sejak kecelakaan itulah, Robin makin mencurigai istrinya. Robin seolah takut, Nova akan selingkuh dan meninggalkannya.
“Sejak cacat itu, Robin makin cemburuan. Ia takut kali istrinya selingkuh dan meninggalkannya. Padahal selama ini, istrinya itu tak pernah berbuat macam-macam. Taunya cuma kerja dan cari duit saja,” beber Inem, diamini tetangganya yang lain.
“Memang cantik si Nova itu.Masih muda lagi. Tapi ia tak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Taunya hanya bekerja saja untuk membiayai keluarganya. Pagi sudah membuka pajak, sementara suaminya mengambil barang naik becak ke Pajak Kampung Lalang. Tapi entah mengapa suaminya selalu cemburu. Memang lucu juga, kalau mereka berantam dan suaminya tidak mau membeli barang dari pajak Kampung lalang, mereka menyewa becak,” tambah Inem.
Selain itu, sebagai tetangga Inem juga mengaku pernah disuruh Robin memata-matai istrinya. “Memang curigaan kali suaminya, setiap sore mereka kudengar berantam. Selain itu, pernah juga aku ditanya-tanya suaminya apakah istrinya pernah pergi-pergi entah ke mana,” tandas Inem.
CEMBURU KALAU PEMBELI LAKI-LAKI
Tak hanya membawa kabar sedih bagi anak dan keluarganya, kematian Nova juga membuat rekannya sesama pedagang di Pajak Sunggal merasa kehilangan. Nova sendiri diketahui berjualan sayuran dan buah-buahan berupa rempah-rempah untuk masakan di sekitar Pajak Sunggal. Dalam kesehariannya, pasutri ini berjualan mulai pagi hingga siang hari.
Akan tetapi, hari itu Almiyah, merasakan ada yang aneh dengan Nova hari itu memilih cepat pulang. “Tadi memang orang itu lebih cepat pulang. Sekitar jam 11 siang sudah siap jualan. Biasanya sampai siang jam 1 atau jam 2 gitulah jualannya,” tandas Almiyah (33) salah seorang rekan berjualan pasutri tersebut.
Setahun belakangan ini, pasutri yang telah 18 tahun menikah dan dikaruniai 4 anak ini memang kerap bertengkar. Hal itu kerap jadi tontonan pedagang lainnya yang hanya memilih diam dan berpura-pura tak mengetahui pertengkaran itu.
“Kalau jualan memang seringlah berantam mulut. Cuma ya kami dulunya menganggap biasalah ya suami istri. Tapi begitu tau sampai berujung kematian karena dibunuh, ya terkejut kali lah. Kalau si kakak itu (korban) baik orangnya disini,” tambah wanita berkulit putih dan bertubuh gemuk ini.
Masih menurutnya jika saat berjualan pasutri tersebut kerap cemburu lantaran pembeli yang datang bergantian. Jika pembeli pria, maka Robin selalu cemburu buta dan kerap berkata kasar. Hal itu pula membuat pembeli terkadang merasa tak nyaman. Dan hal itu sering terjadi selama pasutri ini berjualan.
“Kadang suaminya itu cakap kotor, apalagi kalau pembeli laki-laki. Langsung aja cemburu dia itu dan entah apa dibilangin sama istrinya. Tapi sampai membunuh gitu mungkin adalah kecemburuan lain itu,” katanya seraya mengatakan saat Robin mengalami kecelakaan sekira beberapa tahun silam, sang istri lah yang merawat dan menemaninya hingga pulih.
Salah seorang warga sekitar lokasi kejadian bernama Rahman (40) mengatakan sempat melihat Robin keluar dari pintu belakang rumahnya dan kabur ke arah sungai dan diduga kabur ke arah Paya Geli. “Sempat lihat dia keluar dari pintu belakang ke arah sungai, kayak mau ke Paya Geli sana. Cuma aku tak sempat tanya karena kayak buru-buru kali dia tadi.” Katanya seraya mengaku tak menyangka jika pelariannya itu akibat membunuh istrinya di dalam rumah. (wel/tun/bud/deo)