MEDAN, SUMUTPOS.CO – ”Tau nggak adik-adik semua… gimana cara mendapatkan emas?” tanya Kak Hario Dongeng alias Hario Hagus Sumono, kepada puluhan anak-anak yang memadati stan Tambang Emas Martabe, pada pameran pembangunan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Sabtu (15/3/2014) sore.
Anak-anak itu terdiam.
Lantas, Kak Hario dengan sederhana menggambarkan cara mendapatkan emas dari perut bumi, dengan bahasa yang gampang dicerna anak-anak usia belia. ”Ya adik-adik… emas itu tidak begitu saja dipungut dari dalam tanah. Ada caranya…,” kata Kak Hario. Kemudian ia ’mendongengkan’ proses penambangan emas dari dalam tanah, hingga menjadi anting-anting di telinga anak-anak perempuan, dengan bahasa yang bisa dimengerti anak-anak.
Mendongeng menjadi salah satu cara yang dipilih Tambang Emas Martabe, untuk memperkenalkan diri kepada para pengunjung PRSU. Acara mendongeng yang digelar pada Sabtu dan Minggu, bertujuan mensosialisasikan Tambang Emas Martabe yang sudah beroperasi penuh sejak tahun 2013 lalu, kepada anak-anak TK dan SD.
Tambang Emas Martabe berharap, melalui acara dongeng itu, anak-anak dapat mengenal sejak dini tentang dunia pertambangan dan teknik penambangan yang ramah lingkungan.
”Mendongeng merupakan cara yang menarik untuk memperkenalkan kepada anak-anak, mengenai dunia pertambangan yang ramah lingkungan. Mengapa memilih anak-anak? Ya… agar anak-anak sejak usia dini memahami mengenai keterkaitan hidup kita sehari-hari dengan hasil pertambangan. Misalnya, bahan-bahan pembuat televisi, handphone, komputer, jam tangan, dan sebagainya, merupakan hasil tambang. Jadi, pertambangan sangat dekat dengan kita,” kata Senior Manager Corporate Communications Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian, kepada wartawan di sela acara.
Yang penting, lanjut Katarina, menjaga agar proses pertambangan dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan.
Selain mendongeng, Tambang Emas Martabe juga siap memberi informasi bagi siapa saja yang ingin mengetahui dunia tambang dan khususnya operasional Tambang Martabe. “Di sini kita siapkan kelas berbagi informasi, mulai dari e-coaching jam, sampai dongeng dan lomba kreativitas anak. Selain masyarakat umum, siswa SMP dan SMA pun kita undang untuk lebih kenal dengan tambang,” katanya.
Adapun anak-anak yang ditargetkan untuk acara mendongeng dan lomba kreativitas anak mencapai 400 anak TK dan SD. Kemudian 400 anak SMP dan SMA dalam kelas berbagi informasi, serta serta 200-an mahasiswa dalam e-coaching jam.
Informasi yang dibagi terkait dengan perkembangan kegiatan operasi Tambang Emas Martabe yang telah berjalan selama satu tahun, mulai dari kegiatan eksplorasi untuk penyelidikan cadangan mineral hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.
”Mentor untuk keperluan ini berasal dari para karyawan Tambang Emas Martabe dari departemen lingkungan hidup, departemen hubungan kemasyarakatan, departemen pengolahan, departemen geologi, departemen penambangan, dan departemen sumber daya manusia,” jelas Katarina.
Stan Tambang Emas Martabe arena PRSU terletak di tiga lokasi, yakni stan 12-17 Ruang Serbaguna, paviliun Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, dan stan Dinas Pertambangan Energi Provinsi.
Tambang Emas Martabe terletak di Kecamatan Batang Toru, seluas 1.639 km persegi. Tambang ini memiliki cadangan 8,2 juta ons emas dan 75,3 juta ons perak dan mulai berproduksi penuh pada awal tahun lalu dengan kapasitas 250.000 ons emas dan 2-3 juta ons perak per tahun.
“Dengan umur tambang yang relatif lama dan masih banyaknya deposit mineral, Tamang Martabe akan tetap memberikan kontribusinya bagi masyarakat dan pembangunan di Sumut. Jadi, yuk kita meriahkan PRSU tahun ini,” ajaknya. (mea)